Setelah mengalami kejadian buruk dan tak
terduga di Jepang,Widya sama sekali tidak kapok untuk ke luar negeri.Bahkan dia
tidak kapok untuk ke Jepang lagi jika ada waktu.Dia masih penasaran dengan
Jepang karena selama disana dia kurang menjelajah karena kasus penculikan
itu.Dia berjanji akan ke Jepang lagi jika ada waktu guna mengenal lebih dekat
negeri sakura itu.Kini Widya fokus untuk mewujudkan janjinya ke Jerman.Jerman
adalah negara selanjutnya yang harus dia kunjungi sebelum menikah.
Akhirnya
tibalah waktunya bagi Widya untuk ke Jerman.Ahmad Ali mengantarnya sampai
bandara.Ahmad Ali melepas kepergian Widya dengan do’a.Kini Widya sudah ada di
dalam pesawat yang membawanya ke Jerman.Tak lama kemudian Widya tiba di Jerman.Dia
bersyukur kepada Allah atas karuniaNya yang besar.Ini adalah kunjungan pertama
Widya di Jerman.Widya kemudian turun dari pesawat.Dia segera menuju ke hotel
tempat dia menginap yang sudah dia hubungi sejak masih ada di Indonesia.Widya
menginap di sebuah hotel bintang tiga yang ada di Frankfurt.Widya beristirahat
sebentar di dalam kamar hotel.Setelah itu dia menjelajah Jerman sepuas hatinya
dan kali ini backpacker pastinya.Frankfurt memiliki tata kota yang luar biasa
indah dan memiliki banyak gedung pencakar langit.Disini juga merupakan pusat
banking dan keuangannya Eropa.Widya mengambil banyak foto dan video menarik.
Dari
Frankfurt,Widya mengunjungi Offenbach.Kota ini sunyi dan sepi.Namun kalau mau
belanja mobil disini pas sekali.Selain Offenbach,Widya juga mengunjungi
Darmstadt.Darmstadt bagus dan menyenangkan bagi Widya.Widya juga mengunjungi
Munich dan berbelanja sepuasnya disini.Widya mengunjungi Olympia Stadium tempat
dimana dulu pernah diadakan pembukaan piala dunia sepakbola.Widya juga mengunjungi
Aachen.Selain Aachen,Widya juga mengunjungi Oberforstbach.Widya kemudian
mengunjungi Minden.Widya tak lupa berkunjung ke Hamburg.Dia juga melihat secara
langsung tembok yang dulunya diruntuhkan dan menjadi pembatas antara Jerman
barat dan Jerman Timur.Widya sangat menikmati perjalanannya di Jerman.
Saat
Widya ada di kamar hotel dia mengupload foto-foto dan videonya selama di
Jerman.Sedang asyik berkelana di dunia maya,ada teman Facebook yang mengajaknya
chat.Dia adalah Fatimah,seorang gadis Arab Saudi yang pernah Widya temui ketika
dulu Widya melaksanakan umrahnya.Fatimah rupanya sedang ada di Jerman
juga.Fatimah mengajak Widya untuk bertemu secara langsung esok hari di flat
Fatimah.Widya menerima ajakan Fatimah.Esok telah tiba,Widya menuju ke flat Fatimah.Fatimah
menyambutnya.Mereka lalu berbincang-bincang.
“Sejak
kapan kau tinggal di Jerman?”tanya Widya.
“Dua
bulan yang lalu”jawab Fatimah.
“Apa
saja kegiatanmu disini?”tanya Widya.
“Aku
berbisnis”jawab Fatimah.
“Bisnismu
yang di Arab Saudi juga lancar,kan?”tanya Widya.
“Alhamdulillah”jawab
Fatimah.”Lancar”
“Bagaimana
dengan calon suamimu yang waktu itu?”tanya Widya.
“Hm…dia
mengkhianatiku.Dia malah menikah dengan gadis lain”jawab Fatimah.
“Sabar,ya”kata
Widya.
“Ya.Aku
malah sedang disukai oleh seorang pemuda dari Jerman ini”kata Fatimah.
“Oh,ya?.Siapa
dia?”tanya Widya.
“Dia
bernama Ebner,Dia juga adalah seorang pengusaha”jawab Fatimah.
“Kapan
kalian menikah?”tanya Widya.
“Insya
Allah secepatnya.Kami masih dihalangi oleh perbedaan keyakinan.Dia beragama Kristen,sementara
aku beragama Islam”jawab Fatimah.
Widya
mendengarkan apa yang diucapkan Fatimah secara seksama.
“Aku
memberitahunya,jika dia mau menikah denganku dia harus masuk islam terlebih
dahulu”kata Fatimah.
“Lalu
bagaimana tanggapannya?”tanya Widya.
“Dia
masih memikirkannya dan mencoba mengenal ajaran Islam terlebih dahulu sebelum
pindah agama atau tidak sama sekali.”jawab Fatimah.
Fatimah
lalu menunjukkan potret Ebner kepada Widya.Widya melihat dalam potret itu kalau
Ebner adalah seorang pemuda yang gagah dan menawan.Nampak cocok jika bersanding
dengan Fatimah.
Handphone
Fatimah berdering.Fatimah segera mengangkatnya.Ternyata itu dari Ebner yang
ingin bertemu Fatimah.Fatimah menyarankan agar Ebner mengunjunginya di flat.Tak
lama kemudian Ebner sudah tiba di flat Fatimah.Dia masuk ke ruang tamu dan
berkenalan dengan Widya.
“Dia
adalah temanku.Kami berjumpa waktu musim umrah dulu dan kami langsung jadi
teman sampai sekarang”kata Fatimah memperkenalkan Widya kepada Ebner.”Namanya
Widya.”
“Salam
kenal,Widya.Namaku Ebner.Apa kau juga berasal dari Arab Saudi?”tanya Ebner.
Widya
menggeleng.
“Aku
berasal dari Indonesia”jawab Widya.
Ebner
kemudian menyampaikan maksud kedatangannya hari ini ke flat Fatimah.Dia
menyampaikan bahwa dia siap menganut ajaran Islam dan siap untuk pindah
agama.Fatimah bersyukur atas keinginan Ebner tersebut.Ebner akhirnya resmi
masuk islam dan tak lama kemudian Ebner dan Fatimah akan segera menikah.Fatimah
menyarankan kepada Widya untuk hadir di pesta pernikahannya sebelum Widya
memutuskan kembali ke Indonesia.Widya menyanggupi saran Fatimah.Akhirnya hari
pernikahan Fatimah dengan Ebner pun tiba,Widya turut menghadirinya.Widya
menyaksikan sebuah pernikahan di negeri orang yang jelas berbeda dengan
pernikahan yang ada di Indonesia.Suasana pernikahan itu begitu indah dan
dilaksanakan sesuai ajaran Islam.Widya kemudian berfoto bersama sepasang
pengantin.Dia juga mengambil foto yang banyak di segala area lokasi
pernikahan,tak lupa juga dia mengambil video.Setelah pernikahan Fatimah
usai,Widya memutuskan untuk kembali ke Indonesia.Namun,Ahmad Ali menyarankan
untuk dia tetap di Jerman karena Ahmad Ali akan kesana juga dalam rangka urusan
bisnis.Akhirnya Widya tidak jadi pulang ke Indonesia dan menunggu Ahmad Ali di
Jerman.Ahmad Ali kemudian tiba di Jerman,Widya menjemputnya di bandara.Mereka
kemudian menuju ke hotel dan Ahmad Ali memesan kamar yang terpisah dengan
Widya.Setelah beristirahat sejenak,Ahmad Ali mengajak Widya untuk menemaninya
dalam perjalanan bisnisnya kali ini.
Ahmad
Ali menemui kliennya dengan ditemani oleh Widya.Rupanya klien bisnis Ahmad Ali
adalah Ebner yang merupakan suami Fatimah.Hal ini diluar dugaan Widya.Ebner
senang bisa bertemu lagi dengan Fatimah.Mengetahui Ebner dan Fatimah sudah
saling kenal membuat Ahmad Ali senang.Rupanya bisnis yang hendak dijalankan
oleh Ebner dan Ahmad Ali adalah bisnis pembuatan kapal pesiar.Kapal-kapal
pesiar yang mereka produksi akan diekspor ke Asia Tenggara.
“Karena
ini barang ekspor,kami mendatangkan desainer terkenal untuk interior kapal dari
Asia Tenggara”kata Ahmad Ali.
“Supaya
tema kapalnya sesuai dengan permintaan pasar Asia Tenggara”kata Ebner.
“Kalian
luar biasa”kata Widya.
Proyek
itu akan dijalankan dalam waktu dekat ini.Selama proyek berlangsung,Ahmad Ali dan
Ebner akan memantau terus pengerjaannya.Otomatis untuk sementara Ahmad Ali akan
stay di Jerman.Ahmad Ali kemudian menyewa sebuah rumah selama dia tinggal di
Jerman ini.Widya diajak turut serta tinggal di rumah tersebut.Widya senang
sekali bisa menemani Ahmad Ali selama berada di Jerman.Widya jadi mendapat ide
untuk membuka cabang tokonya di Jerman.Ide itu kemudian dia utarakan kepada
Ahmad Ali dan Ahmad Ali sangat mendukung Widya.Widya kemudian menjalankan
idenya sambil dibantu oleh Fatimah.Akhirnya Widya berhasil membuka cabang
tokonya di Jerman yang dimana dikelola oleh Fatimah.
Di
suatu senja yang teduh di Jerman,Ahmad Ali dan Widya sedang tidak ada kegiatan
dan mereka menghabiskan senja itu dengan berbincang-bincang di halaman depan
rumah yang disewa itu.
“Dunia
ini begitu luas.Begitu indah.Begitu memukau.Sebagai tempat persinggahan
sementara pula.”kata Ahmad Ali.
“Ya.Disini
bukan tempat kita yang abadi.Masih ada akhirat yang menanti kita.Disanalah kita
akan abadi untuk selamanya”kata Widya.
“Meskipun
banyak membaca tentang akhirat,sampai sekarang aku tetap penasaran seperti apa
akhirat itu.”kata Ahmad Ali.
“Aku
juga mengalami hal yang sama.Akhirat menyimpan misterinya sendiri.Setiap waktu
kita bisa kapan saja kesana dan itu pasti atas izin Allah yang tidak bisa
diganggu gugat”kata Widya.
“Waktu
Andini wafat,aku tidak hentinya menyalahkan diriku sendiri yang tidak bisa
menjaganya.Aku dibayangi kejadian-kejadian yang mengharuskan aku
melindunginya.Aku kemudian teringat bahwa sekuat apapun aku,sesakti apa pun
aku,pada hari itu pasti Andini akan wafat karena Allah sudah menentukannya dan
Allah tidak bisa ditentang”kata Ahmad Ali.
“Allah
memang Maha Perkasa.Jika dia sudah menentukan sesuatu,tidak ada yang bisa
menentangnya sama sekali”kata Widya.
“Sekarang
aku selalu mendo’akan agar Andini tenang di alam sana.Agar dia bisa bahagia
disana dan mengikhlaskan aku untuk memilikimu”kata Ahmad Ali.
“Aku
selalu berharap kita bisa bersama juga di akhirat bukan hanya di dunia”kata
Widya.
“Allah
pasti mengabulkan do’amu.Allah Maha Mengabulkan Do’a.”kata Ahmad Ali.
Senja
telah pergi dan mereka kemudian menunggu waktu Maghrib dan menunaikan shalat
Maghrib berjama’ah.Disusul dengan shalat Isya.Mereka memanjatkan do’a kepada
Allah Yang Maha Perkasa.Sebuah do’a yang indah.Hingga kemudian tibalah dimana
Ahmad Ali dan Widya kembali ke Indonesia karena apa yang mereka targetkan di
Jerman sudah sempurna.Mereka kemudian menuju ke bandara dengan diantar oleh
Fatimah dan Ebner.Di bandara mereka kemudian check in,menunggu di ruang tunggu
keberangkatan dan akhirnya mereka siap untuk terbang dengan pesawat yang mereka
tumpangi.Sebuah perjalanan yang menyenangkan.Janji Widya sudah dia tepati untuk
mengunjungi Jerman.Keadaan di dalam pesawat dalam kepulangan mereka ini menyenangkan,para
pramugari melayani mereka dengan penuh perhatian.Ahmad Ali dan Widya bersyukur
atas karunia Tuhan yang tiada terhingga kepada mereka berdua.
“Masih
banyak pasangan di luar sana yang belum tentu bahagia seperti kita”kata Ahmad
Ali kepada Widya yang duduk di sampingnya di kursi kelas bisnis.
“Ya.Mungkin
sekarang ada pasangan yang harus berpisah,ada yang harus menderita,dan ada yang
harus diuji dengan cobaan yang berat dan banyak lagi hal lain.Aku berharap
siapapun mereka,mereka bisa melaluinya dengan keyakinan bahwa tak ada manusia
yang sempurna dan Tuhan selalu bersama mereka”kata Widya.
“Aaaamin”kata
Ahmad Ali.
Mereka
kemudian tersenyum.Waktu untuk makan tiba dan mereka makan dengan
lahapnya.Makanan yang disediakan pesawat sangat menggugah selera.Setelah makan
mereka mengucap Alhamdulillah atas rezeki yang diberikan Allah kepada mereka
hari ini.Widya mengintip dari jendela pesawat.Langit luar biasa cerah.Widya
langsung memotret langit itu dan menunjukkan hasilnya kepada Ahmad Ali.
“Bagus”kata
Ahmad Ali.
“I
love you”kata Widya.
“I
love you too”kata Ahmad Ali.
…………………………….
Episode sebelumnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 12
Episode selanjutnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 14
0 komentar:
Post a Comment