Tanpa terasa sudah 11 negara yang Widya
kunjungi.Itu berarti tinggal 2 negara lagi yang harus dia kunjungi sebelum
menikah.Dua negara yang tersisa itu adalah Skotlandia dan Belgia.Widya
bersyukur Allah sudah memudahkan langkahnya selama ini dalam mewujudkan janji
dan mimpinya.
Tibalah
waktunya bagi Widya untuk mengunjungi Skotlandia.Skotlandia adalah sebuah
negara yang awalnya pernah bergabung dengan kerajaan Inggris.Pada tahun
1999,Skotlandia kemudian memiliki parlemen dan pemerintahannya sendiri.Widya
kini sudah ada di bandara dan diantar oleh Ahmad Ali.Ahmad Ali memberitahu
Widya untuk sebisa mungkin menikmati perjalanannya kali ini dan selalu
mengingatkan agar Widya senantiasa menjaga kesehatannya.Mendapat nasihat dari
calon suaminya membuat Widya senang.Dia kemudian melakukan check in dan
menunggu di ruang tunggu keberangkatan.Tak lama kemudian dia sudah ada di dalam
pesawat yang membawanya ke Skotlandia.
Widya
kemudian dengan selamat tiba di Skotlandia.Dia kemudian menuju ke hotel tempat
dimana dia menginap.Widya menginap di salah satu hotel berbintang tiga yang ada
di Skotlandia.Widya beristirahat sejenak di kamarnya dan kemudian dia
menjelajah Skotlandia dengan semangat yang menggebu-gebu.
Widya
mengunjungi Pollok House.Tempat ini merupakan sebuah tempat yang perlu
dikunjungi di Skotlandia.Pollok House adalah bekas kediaman keluarga bangsawan
Maxwell.Pollok House juga memiliki taman yang indah dan begitu hijau.Koleksi di
Pollok House ini banyak seperti lukisan dan Widya juga sempat membaca banyak
buku di perpustakaan yang dimiliki Pollok House ini.Dari membaca Widya jadi
tahu banyak hal.Dia bersyukur bisa mengunjungi tempat mengagumkan seperti
Pollok House ini.
Widya
kemudian mengunjungi City Chambers.Di halamannya yang luas Widya bebas berfoto
dan mengambil video.Bangunan City Chambers ini sangat megah dan dibangun selama
delapan tahun.Orang yang berjasa telah mendesain bangunan ini adalah John
Adams.Dulu bangunan ini dibangun untuk tempat pertemuan bisnis antar
pedagang.Namun,para pedagang lebih senang melakukan negosiasi bisnis mereka di
bar sehingga pemerintah kemudian mengambil alih tempat ini pada tahun
1811.Pemerintah menggunakan tempat ini untuk tempat bersidang dan tertutup
untuk umum.
Widya
juga mengunjungi Scotland Street School Museum.Museum ini dirancang oleh
Charles Rennie Mackintosh pada tahun 1903 sampai 1906.Di museum ini Widya bisa
mengetahui dengan pasti tentang perkembangan pendidikan yang ada di Skotlandia.
Salah
satu pegawai hotel tempat Widya menginap ternyata adalah teman masa SMA Widya
di Indonesia dulu.Namanya Inggrid.Inggrid menjadi resepsionis hotel dan bisa
mengenali Widya saat pertama kali dia melihatnya di hari kedua Widya ada di
hotel tersebut.Saat Widya masih datang untuk pertama kalinya,Inggrid sedang
tidak bertugas karena sedang cuti.Di luar jam kerjanya,Inggrid menemui Widya di
Edinburg’s Castle Dog Cemetery.
“Aku
tidak menyangka akan bertemu lagi denganmu”kata Inggrid.
“Aku
juga “kata Widya.
“Liburan?”tanya
Inggrid.
Widya
mengangguk.
“Akhirnya
kau bisa mewujudkan mimpimu ke luar negeri.Dulu waktu SMA kau kan sering cerita
ingin sekali ke luar negeri”kata Inggrid.
“Alhamdulillah”kata
Widya.
“Aku
sudah satu tahun tidak pulang ke Indonesia”kata Inggrid.”Bagaimana keadaan
negara kita?”
“Bagus.Baik”jawab
Widya.
“Aku
ingin sekali kita mengadakan reuni”kata Inggrid.
“Bagaimana
kalau kita mengadakan reuni di Skotlandia ini”kata Widya.
Inggrid
mengangguk setuju.Widya dan Inggrid kemudian mengundang semua teman masa SMA
mereka untuk datang ke Skotlandia untuk reuni.Undangan itu disambut baik oleh
banyak teman mereka yang kini sudah sukses dalam kehidupan mereka.Akhirnya
berkumpullah sekitar 71 orang di Skotlandia untuk reuni.Reuni itu berlangsung
meriah dan mereka saling melepas rindu setelah tamat SMA sudah jarang bertemu
dan bahkan baru bertemu lagi saat reuni ini.
“Tamat
SMA aku langsung berbisnis.Aku sempat minder juga dengan teman-teman yang
kuliah.Aku merasa bodoh sekali kenapa tidak kuliah,namun aku berbesar hati dan
fokus dengan pilihanku.Dan Alhamdulillah,aku bisa melaluinya dengan sangat
baik”kata Ghea,salah satu teman SMA Widya yang terkenal dengan rambut pendeknya
ketika masih sekolah dulu.
“Kalau
aku harus kuliah di luar negeri dan berpisah dari kedua orang tua.Bisa
dibayangkan bagaimana aku harus beradaptasi.Untungnya aku memiliki teman-teman
di kampus yang selalu menyemangatiku sehingga aku bisa selesai kuliah dengan
nilai tertinggi”curhat Adiba,teman SMA Widya yang terkenal cerdas Matematika
dulu.
“Kalau
aku ditabrak jodoh.He…he…he…dan beruntungnya suamiku begitu menyayangiku”kata
Elena.Elena dikenal sebagai siswa paling cantik ketika masa SMA dulu.
“Aku
harus masuk rumah sakit setamat SMA karena sakit,akibatnya aku telat kuliah.Aku
kuliah tahun depannya.Aku diospek sama teman-teman sekelas yang sudah lebih
dulu kuliah.Unik.”kata Jodi,teman masa SMA Widya yang terkenal dengan wajahnya
yang rupawan dan banyak dikejar gadis-gadis cantik.
“Tamat
SMA aku masuk kuliah dan aku terpengaruh pergaulan yang tidak baik.Aku
terjerumus ke dalam dunia hitam sampai akhirnya aku menyadarinya dan menjadi
berubah.Aku melupakan masa laluku dan memulai hidup baru dengan menjadi
pengusaha.Aku bersyukur Tuhan sudah membawa aku ke jalan yang benar dan
memberikan aku rezeki tak terhingga ketika aku berubah”kata Hendra.Hendra
adalah teman sebangku Widya ketika SMA kelas 1.Saat kelas 2 mereka tidak
sekelas lagi karena Hendra memilih jurusan yang berbeda dengan Widya.
“Bagaimana
denganmu Lina?.Apa yang kau lakukan setelah kita tamat SMA?”tanya Widya kepada
Lina.Lina masih sama seperti SMA.Dia begitu pendiam dan tidak akan bicara jika
tidak ditanya.
“Aku
melanjutkan kuliah di Jayapura.Orang tuaku dipindah tugaskan disana.Ketika baru
masuk kampus aku benar-benar harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
baruku.”kata Lina.
“Kalau
aku,aku langsung bekerja di sebuah supermarket demi membiayai kuliahku.Tamat
SMA adalah saat paling berat dalam hidupku karena aku sama sekali tidak punya
biaya untuk kuliah.Kedua orang tuaku harus membiayai adik-adikku yang juga
masih sekolah.Aku tidak mau merepotkan mereka.Karena kerja keras aku bisa lulus
kuliah dan membanggakan kedua orang tuaku.Kini aku memiliki sebuah usaha yang
menopang kehidupanku dan keluargaku.”cerita Yudha.Yudha memang berasal dari
keluarga yang kurang mampu dan siapa sangka kini dia sudah menjadi seorang
pengusaha sukses dan bisa menghidupi keluarganya dan dirinya sendiri dengan
hasil keringatnya sendiri.
“Dua
bulan tamat SMA kedua orang tuaku bercerai.Itu pukulan berat untukku.Aku harus
memilih untuk ikut ayah atau ibuku.Aku kemudian memutuskan untuk ikut
ibuku.Hidup bersama ibu yang merupakan single parent sungguh menciptakan
suasana berbeda.Aku harus lebih mandiri pokoknya.Beruntung aku bisa kuliah
dengan baik dan mendapat nilai tertinggi.Ibuku begitu bangga kepadaku.”kata
Ganesha.Ganesha adalah siswa yang begitu cerdas di bidang Fisika dan pernah
mewakili Indonesia dalam olimpiade Fisika tingkat Internasional dulu ketika
masa SMA.
“Kalian
kan kenal aku hobby menyanyi sejak SMA.Nah setamat SMA aku mengembangkan
hobbyku itu dan aku kini sudah menjadi seorang produser.Kalau ada yang mau jadi
penyanyi,aku siap deh jadi produser kalian”kata Budi.Budi kemudian
menyumbangkan sebuah lagu dalam reuni tersebut dan suaranya masih sama seperti
masa SMA dulu.Suara Budi begitu merdu dan dia begitu menghayati lagu yang
dibawakannya.Semua yang mendengar suaranya terhanyut dalam suasana.Setelah Budi
menyanyi semua bertepuk tangan meriah.
“Lukisan-lukisanku
masuk pameran internasional setamat SMA.Sejak saat itu karirku sebagai pelukis
dimulai dan banyak yang menyukai lukisanku.Sekarang aku akan melukis kalian
semua yang hadir dalam reuni ini”kata Putra yang memang ketika SMA sangat mahir
melukis itu.Putra kemudian melukis semua temannya yang hadir dalam reuni
itu.Hasil lukisannya mendapat pujian dari teman-temannya.Bahkan ada yang ingin
dilukis sendirian oleh Putra dan siap membayar Putra.Putra menerima pekerjaan
dadakan itu dan memberi setengah harga dan murah pula berhubung sekarang sedang
reuni.Widya termasuk dari tujuh orang yang meminta Putra untuk melukis
mereka.Widya senang sekali membayar setengah harga dan murah,padahal Widya tahu
Putra adalah salah satu pelukis termahal yang dimiliki Indonesia.
“Dan
aku membawa ini”kata Citra sang ketua OSIS di masa SMA dulu.Dari Indonesia
Citra rupanya membawa banyak album foto masa SMA mereka.Langsung album foto itu
diserbu oleh teman-temannya.Mereka seperti bernostalgia ketika melihat
foto-foto tersebut.Mereka masih begitu muda dan lugu ketika itu dan tak ada
yang menyangka mereka akan seperti sekarang ini.Bahkan Citra juga membawa album
foto yang berisi foto guru-guru mereka sampai foto kepala sekolah juga ada.
“Ini
kan Pak Joko yang killer itu”kata Yenny sambil menunjuk foto seorang guru yang
memiliki wajah menyeramkan dan berkepala botak itu.Semua mengangguk setuju
dengan perkataan Yenny.Pak Joko terkenal kejam dan sangat disiplin dalam
mendidik murid-muridnya.”Aku ingat sekali beliau karena aku pernah
dihukum.Aduh,jadi kangen sama Pak Joko,nih.Meski kejam dia memiliki tujuan yang
baik dalam mendidik kita.Karena didikannya yang keras semasa SMA aku bisa
seperti sekarang ini.Pak Joko telah membuatku sukses secara tidak langsung”
“Dan
ini Ibu Rita,guru kita yang paling cantik”kata Indah.Indah semasa SMA terkenal
mahir menari tarian tradisional dari seluruh Indonesia.Dalam reuni itu,Indah
juga diminta untuk menari.Indah dengan senang hati menunjukkan kemampuan
menarinya.Tarian yang dibawakan Indah adalah tari pendet dari Bali.
Usai
menyaksikan Indah menari,kini waktunya makan.Reuni itu dilaksanakan di taman
rumah Inggrid yang ada di Skotlandia.Ke 71 orang itu menikmati makanan khas
Skotlandia seperti Scottie Shortbread,Scoth Broth,dan Haggis.Suami Inggrid
adalah seorang chef ternama di Skotlandia dan dia yang spesial memasakkan
makanan untuk para peserta reuni.
“Yang
ini apa namanya,Edward?”tanya Dodi,teman masa SMA Widya yang terkenal dengan
kecerdasannya di bidang Kimia.Edward adalah nama suami Inggrid.Edward adalah
orang asli Skotlandia.Selain sebagai chef dia juga adalah salah satu pengusaha
restoran yang sukses di negaranya.
“Yang
itu namanya Scottie Shortbread”jawab Edward.
“Kalau
yang ini?”tanya Odi,teman masa SMA Widya yang menjadi ketua kelas ketika Widya
duduk di kelas 3.
“Itu
namanya Scoth Broth”jawab Edward.”Scoth Broth itu juga memiliki nama lain yaitu
Hotch Potch.Dia adalah masakan semacam sup berisi daging sapi,sumsum tulang,dan
sayuran.”
“Wah,enak
sekali”kata Viona usai mencicipi Scoth Broth.Viona terkenal di masa SMA Widya
sebagai siswi yang paling cerdas di bidang Biologi.
“Kalau
yang ini apa,Edward?”tanya Ludi.Ludi adalah teman masa SMA Widya yang merupakan
atlet basket yang selalu membanggakan sekolah.
“Itu
namanya Haggis.”jawab Edward.Edward juga menjelaskan sedikit tentang cara
memasak Haggis.Haggis rupanya adalah campuran dari jantung,paru-paru,dan hati
domba.Campuran itu kemudian dimasak dengan bumbu herbal,bawang putih,dan bawang
Bombay.Setelah masak hasil masakan itu dimasukkan ke dalam lambung
domba.Bentuknya padat seperti bola dan Edward menyajikannya bersama mashed
potatoes.
Setelah
acara makan yang begitu mengenyangkan dan menyenangkan,tiba waktunya para
peserta reuni untuk saling bertukar informasi tentang kegiatan mereka saat
ini.Mereka sepakat membentuk sebuah kesatuan bisnis yang pasti saling membantu
satu sama lain.Reuni ini begitu membekas di hati.Dan akhirnya tibalah waktunya
bagi seluruh peserta reuni untuk meninggalkan Skotlandia.Inggrid dan Edward
berharap bisa bertemu lagi dengan semua peserta reuni di lain waktu dan
kesempatan.Widya juga berjanji akan mengundang semua peserta reuni untuk
menghadiri acara pernikahannya yang sebentar lagi akan terlaksana,semua
temannya berjanji akan menghadirinya.Widya pun kembali ke Indonesia dengan hati
yang bahagia.
…………………………….
Episode sebelumnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 17
Episode selanjutnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 19
Episode sebelumnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 17
Episode selanjutnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 19
0 komentar:
Post a Comment