kumpulan cerpen : cerita pendek terbaru, kumpulan puisi, novel, serta hal-hal menarik yang terjadi disekitar kita.....

Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 17



Malam itu,Widya menemani Ahmad Ali,Pak Burhan,dan Ibu Anna menonton piala AFF di TV.Dalam siaran langsung itu,ditunjukkan bahwa Indonesia melaju ke babak final dan sekarang sedang melawan salah satu negara di Asia Tenggara untuk menjadi juara I piala AFF tersebut.Mereka berempat yang asyik menonton di ruang keluarga rumah Pak Burhan di Indonesia itu kompak mendukung Tim Nasional Indonesia.Di babak pertama Indonesia berhasil mempertahankan gawangnya sehingga skor masih bertahan 0 : 0.Di babak kedua juga sama.Sehingga ada tambahan waktu lagi.Pertandingang berakhir di babak pinalti dan Indonesia keluar sebagai juara pertama piala AFF.Widya,Ahmad Ali,Pak Burhan,dan Ibu Anna begitu senang atas kemenangan itu.

            “Akhirnya Indonesia bisa memenangkan piala AFF dan merajai Asia Tenggara”kata Pak Burhan.

            “Kapan kau akan ke Kamboja,Widya?”tanya Ahmad Ali.

            “Dalam waktu dekat ini”jawab Widya.Kamboja adalah negara tujuan selanjutnya sebelum dia menikah dengan Ahmad Ali.Kamboja terletak di Asia Tenggara.

            “Apa ibu bisa ikut bersamamu?”tanya Ibu Anna.

            “Dengan senang hati”jawab Widya.

            “Terima kasih.Ibu ada kegiatan disana makanya harus ke Kamboja”kata Ibu Anna.

            Akhirnya tibalah waktu keberangkatan Widya bersama Ibu Anna ke Kamboja.Mereka naik pesawat dan tak lama kemudian mereka sudah tiba di Kamboja.Ibu Anna kemudian mengajak Widya untuk menginap di rumah teman beliau yang ada di Kamboja.Mereka kini sudah tiba di rumah tersebut.Teman Ibu Anna tersebut adalah orang Indonesia yang sudah lama tinggal di Kamboja.Namanya Ibu Kiki.Ibu Kiki kemudian mengajak tamu-tamunya untuk makan siang.Menu makan siang mereka adalah Amok Trey,Samlor,dan nasi putih.Amok Trey adalah salah satu masakan khas Kamboja yang terdiri dari ikan yang dicampur dengan kentang dan santan yang kemudian dipanggang.Sementara Samlor adalah makanan khas Kamboja juga yang berisi potongan ayam yang dimasak dengan kentang,bawang Bombay,rebung dan santan.Ibu Kiki memasak khusus menu-menu itu untuk menyambut Ibu Anna dan Widya.

            “Jadi,kapan pembukaan salon kita?”tanya Ibu Anna kepada Ibu Kiki.

            “Besok”jawab Ibu Kiki.

            Jadi,kegiatan yang dimaksud Ibu Anna di Kamboja adalah adanya pembukaan salon yang beliau dirikan bersama Ibu Kiki.Salon tersebut melayani pria dan wanita dengan para pegawainya yang sudah begitu terlatih di bidang kecantikan.Esok harinya,Widya diajak ikut serta dalam pesta pembukaan tersebut.Widya senang sekali bisa melihat acara yang begitu meriah tersebut.Pulang dari acara pembukaan salon,mereka kembali ke rumah Ibu Kiki.Ibu Anna sangat senang dengan kegiatan mereka hari ini,beliau dan Ibu Kiki kemudian mengajak Widya berbincang-bincang di ruang keluarga.Keduanya menceritakan masa remaja mereka kepada Widya.Rupanya Ibu Anna dan Ibu Kiki adalah sahabat sejak masa SD hingga sekarang.

            “Kamu pasti baru tahu kalau aku menghabiskan masa SMA disini”kata Ibu Anna.”Ibu Kiki juga sama denganku”

            “Wah,luar biasa”kata Widya.

            “Ya.Ayahku dulu ditugaskan disini.Dan ayah Ibu Kiki juga.Dan uniknya kami bertetangga.”kata Ibu Anna.

            “Pada saat liburan sekolah kami pernah mengunjungi Angkor Wat”kata Ibu Kiki.”Kau pasti belum pernah kesana”

            Widya mengangguk.

            “Angkor Wat itu adalah sebuah candi raksasa yang dibangun awal abad ke 12.Yang mendirikannya adalah Raja Khmer Suryawarman II.Luasnya 200 hektar”kata Ibu Kiki.”Aku tahu banyak karena aku dulu pernah jadi tour guide ketika masa kuliah”

            “Wah,anda pasti sudah berpengalaman membawa para wisatawan dan tahu banyak tentang tempat seru di Kamboja”kata Widya.

            Ibu Kiki mengangguk.

            “Selain Angkor Wat,Kamboja juga memiliki Angkor Thom”kata Ibu Anna.”Kami dulu pernah kesana saat liburan sekolah.”

            “Bagaimana kalau besok kita mengunjungi tuol seng?”tanya Ibu Kiki.

            Ibu Anna dan Widya mengangguk setuju.Akhirnya esok telah tiba,Ibu Kiki,Ibu Anna,dan Widya sudah bersiap-siap untuk kesana.Mereka naik mobil Ibu Kiki dan dikendarai oleh sopir beliau.Tak lama kemudian mereka tiba di tempat yang mereka tuju.Tuol seng adalah sebuah tempat yang ada di Kamboja dan terkenal dengan julukan Museum Pembantaian.Dulu ketika masa Khmer Merah disini dijadikan penjara rahasia,padahal sebelumnya tempat ini adalah sebuah sekolah menengah.Widya,Ibu Anna,dan Ibu Kiki dibuat bergidik dengan suasana museum apalagi saat mereka melihat kamar penyiksaan yang dibiarkan apa adanya.Bahkan perempuan dan anak-anak pun pernah ditahan disini dulu.

            “Disinilah dulu cinta pertama menghampiriku”kata Ibu Anna.

            “Siapakah cinta pertama ibu?”tanya Widya.

            “Namanya Michael.Dia orang Inggris yang juga sekolah disini.Mereka sempat jadian namun kemudian putus karena Michael harus pindah ke Inggris”jawab Ibu Kiki.

            “Dia kakak kelasku.Bagaimana kalau kita berkunjung ke tempat dimana kami pertama kali bertemu?”tanya Ibu Anna.

            “Ok,ayo”kata Ibu Kiki dan Widya.

            Pertemuan pertama Ibu Anna dan Michael rupanya di pnom penh royal palace.Kompleks istana itu dibangun tahun 1886 dan memiliki luas 183 hektar.Sangat luas dan sudah lama berdiri.Keindahannya memukau mata.Ibu Anna mengajak mereka menuju tepi sungai Ton Le Sap,disitulah tepatnya pertemuan pertamanya dengan Michael.

            “Hai”sapa seseorang ketika Ibu Anna,Ibu Kiki,dan Widya sudah ada di tepi sungai Ton Le Sap.

            “Kenal kami?”tanya Ibu Kiki.

            “Kiki,kan?.Anna,kan?”tanya orang itu.
            Ibu Kiki dan Ibu Anna mengangguk.

            “Kalian sudah lupa dengan aku?”tanya orang itu.
            Ibu Kiki dan Ibu Anna saling pandang.Apakah mereka pernah menemui orang ini?

            “Aku Michael”kata orang itu.

            “Michael?.Ya ampun,kau sudah sangat tua”kata Ibu Anna.

            “Kau juga”kata Michael.
            Rupanya orang itu adalah Michael yang merupakan cinta pertama Ibu Anna.Michael kemudian bergabung bersama mereka.

            “Dia putrimu?”tanya Michael kepada Ibu Anna.

            “Dia calon anak menantuku”jawab Ibu Anna.

            “Luar biasa.Anakku sudah menikah semua”kata Michael.

            “Baguslah.”kata Ibu Anna.

            Mereka kemudian mengenang masa lalu mereka yang indah.Setelah sekian lama tidak berjumpa mereka lebih mirip sahabat sekarang.

            “Sedang liburan,ya?”tanya Ibu Anna.Michael mengangguk.

            “Sendirian?”tanya Ibu Anna.Michael mengangguk.

            “Aku kembali ke Inggris besok.Isteriku tidak bisa ikut karena dia harus mengurus bisnis kami.Aku tidak menyangka bisa bertemu lagi dengan kalian”kata Michael.

            “Kami juga.Bahkan kami sampai tidak mengenalmu”kata Ibu Kiki.

            “Bagaimana kalau kita mengunjungi sekolah kita dulu?”tanya Ibu Anna.

            Semua setuju dengan ide Ibu Anna dan Widya diajak ikut serta.Mereka kemudian menuju ke sebuah SMA yang merupakan tempat dimana Ibu Anna,Ibu Kiki,dan Michael pernah menuntut ilmu.Sekolah itu kini sudah sangat berbeda dengan masa ketika mereka sekolah dulu,sudah banyak yang dipugar dan direnovasi namun ada beberapa bagian sekolah yang masih dibiarkan seperti dulu.Widya diajak mengunjungi kelas yang dulu merupakan kelas Ibu Kiki dan Ibu Anna.Widya juga diajak mengunjungi sebuah taman yang ada di SMA itu yang keadaannya masih sama seperti ketika Ibu Anna,Ibu Kiki,dan Michael bersekolah dulu.

            “Di taman inilah kami putus”kata Michael.
            “Namun meskipun putus kami tetap berjanji untuk menjadi teman”kata Ibu Anna.

            Setelah mengunjungi tempat mereka bersekolah dulu,Ibu Anna,Ibu Kiki,dan Michael mengajak Widya untuk mengunjungi land mine museum.Museum itu baru dibuka tahun 2007.Meski masih terbilang baru namun koleksinya luar biasa.Banyak benda peninggalan perang yang ada disini seperti granat dan bom Molotov.Dari museum ini Michael berpisah dengan Ibu Kiki,Ibu Anna,dan Widya karena dia ada urusan lain di suatu tempat.Michael bertukar kartu nama dengan mereka bertiga,kemudian Michael meninggalkan mereka.Sekarang mereka menjadi bertiga lagi.

            Keesokan harinya,Widya harus menjelajah Kamboja seorang diri karena Ibu Kiki dan Ibu Anna sedang ada kegiatan lain.Meski sendiri,Widya tetap semangat menjalaninya,dia memutuskan untuk mengunjungi pnom penh mosque.Tempat itu adalah sebuah mesjid yang berdiri tahun 1969.Widya juga menunaikan shalat di tempat itu.Mesjid ini dulu pernah menjadi markas Khmer Merah.Mesjid ini juga pernah menjadi diskotik pada tahun 1980-an dan kemudian kembali ke fungsi awalnya yakni menjadi sebagai tempat ibadah.Widya berfoto di depan mesjid dan mengambil banyak video.

            Widya juga mengunjungi Pasar Tmei untuk berbelanja souvenir.Disini souvenir dijual dengan harga yang murah.Widya membeli banyak souvenir untuk dirinya sendiri dan untuk oleh-oleh.Puas berbelanja di Pasar Tmei,Widya melanjutkan shopping timenya di Pasar Toul Tumpoung.Banyak juga belanjaan Widya di tempat yang mendapat julukan sebagai pasar Rusia ini.Puas berbelanja,Widya kembali ke rumah Ibu Kiki.

            Widya bertemu lagi dengan Ibu Kiki dan Ibu Anna di rumah.Keduanya kemudian mengajak Widya untuk makan malam.Menu makan malam mereka sangatlah lezat dan halal.Usai makan malam,mereka bertiga memutuskan menonton TV.

            “Besok suami dan anakku pulang dari Amerika.Suamiku menjemput anakku yang baru saja selesai kuliah disana”kata Ibu Kiki.

            “Oh anakmu yang bungsu,ya?”tanya Ibu Anna.

            Ibu Kiki mengangguk.Ibu Kiki dan suaminya memiliki tiga orang anak.Mereka masing-masing bernama Keyla,Kesha,dan Key.Kesha dan Keyla sudah menikah dan Key baru saja selesai menempuh kuliah di Amerika Serikat.

            “Tanpa terasa kita sudah sangat tua”kata Ibu Anna.

            “Ya.Aku bahkan sudah punya dua orang cucu”kata Ibu Kiki.

            Ibu Kiki kemudian mendapat kejutan tak terduga dari Keyla dan Kesha.Keyla dan Kesha datang berkunjung ke rumah Ibu Kiki tanpa memberitahu ibu mereka terlebih dahulu.Keyla dan Kesha datang bersama anak mereka.Anak Keyla berusia 4 tahun dan bernama Kania dan anak Kesha berusia 1 tahun dan bernama Kiara.Ibu Kiki senang sekali mendapat kunjungan tak terduga tersebut.Keyla dan Kesha juga senang bisa bertemu lagi dengan Ibu Anna dan berkenalan dengan Widya.

            “Calon isteri Ahmad Ali,ya?...Wah…beruntungnya.Ahmad Ali itu baik,lho”kata Keyla yang rupanya mengenal dekat Ahmad Ali.”Sampaikan salamku sama dia,ya”

            Esok harinya,Widya dan Ibu Anna kembali ke Indonesia.Mereka begitu senang dengan kunjungan yang menyenangkan di Kamboja tersebut.
                                                …………………………….


Episode sebelumnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 16

Episode selanjutnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 18

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 17

0 komentar: