kumpulan cerpen : cerita pendek terbaru, kumpulan puisi, novel, serta hal-hal menarik yang terjadi disekitar kita.....

Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 9



Oleh-oleh yang dibawa Widya dari Italia diterima dengan baik oleh yang menerimanya.Kiriman Sifya untuk seluruh keluarganya di Italia juga diterima dengan baik.Widya senang sekali bisa kembali di Indonesia.Kini sisa 11 negara lagi yang harus dia kunjungi sebelum menikah.Ahmad Ali dengan penuh semangat mendukung impian sang calon isterinya.

            Tibalah waktunya untuk Widya mengunjungi negara ketiga sesuai janjinya,negara itu adalah Thailand.Negara itu terletak di benua Asia,khususnya Asia Tenggara.Widya kini sudah ada di bandara dan kali ini dia diantar oleh sang calon suami.Ahmad Ali melepas kepergian Widya dengan do’a dan harapan agar sang calon isteri selamat sampai tujuan dan bisa kembali lagi dengan selamat.

            Pesawat yang Widya tumpangi kini mendarat di landasan pacu bandara Suvarnabhumi Thailand.Widya menuju ke kota Bangkok dengan naik taxi dan dia pun menginap di hotel bintang 4 yang ada di Bangkok.Hari sudah larut,Widya makan malam di restaurant yang dimiliki oleh hotel setelah itu dia memutuskan untuk istirahat sebelum esok hari menjelajah Thailand.

            Esok harinya,Widya mengunjungi Grand Palace.Istana ini terletak di jantung kota Bangkok dan usianya sudah ratusan tahun.Sepanjang jalan menuju Grand Palace,Widya melihat banyak pohon yang konon dulu bibitnya diambil dari tanah Jawa ketika salah satu Raja Thailand berkunjung kesana.Untuk masuk Grand Palace,Widya membeli tiket terlebih dahulu.Usai membeli tiket,gadis cantik ini langsung masuk area istana yang sangat luas itu.Kuil juga ada di dalam kawasan istana ini.Selain itu ada juga lukisan kisah Rama dan Shinta dalam banyak episode.Widya berfoto di setiap episode lukisan.Widya juga mengambil video dengan latar bangunan-bangunan Grand Palace yang luar biasa indah dan megah.

            Dari Grand Palace,Widya menuju ke Sungai Chaopraya.Sungai ini membelah dua kota besar di Thailand.Widya mengarungi sungai dengan naik kapal.Karena banyak kapal maka sungai ini seperti berombak,padahal ini bukan ombak melainkan arus air yang diciptakan dari mesin-mesin kapal.Widya tidak lupa memberi makan ikan patin dengan roti tawar.Ikan-ikan ini konon dulu adalah makanan para raja.Dari sungai tersebut,Widya menuju ke sebuah restaurant untuk makan siang.Menu makanan di restaurant itu salah satunya Tom Yam khas Thailand.Usai makan siang,Widya menuju ke Wat Arun Temple.

            Suasana di Wat Arun Temple ramai.Banyak para wisatawan yang juga datang mengunjungi kuil yang menjadi salah satu kuil terkenal di Bangkok.Disini Widya berbelanja di tempat perbelanjaan yang tepat ada di dekat kuil.Disini belanja bisa menawar dan bisa berbahasa Indonesia pula.Para pedagangnya mahir berbahasa Indonesia dan sangat ramah.Widya belanja cukup banyak disini.

            Puas menikmati keindahan kuil ini,Widya menuju ke Chatuchak Market.Pasar yang satu ini luasnya luar biasa dan menjual banyak barang murah.Widya puas dibuatnya sampai tak terasa malam telah tiba.Widya kembali ke hotel.

            Esok harinya Widya mengunjungi Gem’s Jewelerry.Disini koleksi batu permatanya terbaik di dunia.Emas-emas juga berkualitas bagus dan ditambang langsung dari kawasan segitiga Emas Thailand.Widya membeli satu set perhiasan dari batu permata nan indah yang pastinya memiliki harga tinggi dengan kualitas tertinggi pula.Setelah itu Widya mengunjungi tempat penangkaran lebah yang terkenal di Thailand.Disini Widya berfoto sambil memegang sarang lebah yang tidak menggigit.Widya juga membeli aneka madu yang dijual disini dan mendapat kuliah singkat tentang perkembangbiakan lebah dan cara-cara membedakan madu asli dan palsu.Widya jadi tahu banyak tentang khasiat madu seusai mendapat kuliah singkat.Setelah itu Widya menuju ke Pattaya.

            Widya tiba di Pattaya malam hari dan langsung check in di salah satu hotel berbintang tiga yang terletak di pinggir pantai.Pattaya itu ibaratnya seperti Bali.Disini full entertainmentnya mengungguli Bali.Sehingga usai check in Widya langsung pergi menonton Alcazar Show yang diadakan di Pattaya.Alcazar Show adalah show yang luar biasa yang dimana semua pemainnya adalah waria.Sungguh sebuah pertunjukkan yang luar biasa dan mengundang decak kagum.Widya bertepuk tangan bersama para penonton yang lain saat para waria itu usai menghibur mereka dengan show luar biasa.Setelah show usai,para waria itu mengajak berfoto bersama para penonton dan Widya berfoto bersama beberapa waria yang begitu cantik jelita.Dari menonton Alcazar Show,Widya pulang ke hotel untuk istirahat.Malam sudah sangat larut dan dia begitu senang dengan perjalanannya kali ini.

            Esok telah tiba,Widya bangun tepat jam 3 pagi.Dia menunaikan shalat tahajud kemudian dilanjutkan dengan shalat witir.Usai menunaikan dua shalat tersebut,Widya membaca ayat-ayat suci Al Qur’an dengan suara yang merdu.Usai membaca ayat suci Al Qur’an Widya menunaikan shalat subuh.Setelah itu dia kemudian mandi dan bersiap-siap untuk sarapan.Menu yang dipilihnya untuk sarapan adalah omelette dan nasi putih.Usai sarapan Widya kemudian mengunjungi Corral Island.Untuk mengunjungi pulau ini,Widya naik kapal cepat yang begitu kuat menentang ombak yang menerjang.Sebelum mencapai pulau Widya sempat singgah di tempat untuk berterjun payung ria.Widya sempat berterjun payung ria.Setelah itu dia melanjutkan perjalanan ke Corral Island.Di Corral Island Widya berenang dan bermain jet ski,selain itu banana boat juga jadi sasarannya.Pokoknya aneka permainan pantai lengkap di pulau ini.

            Dari Corral Island,Widya kembali ke hotel dan mandi.Usai mandi dia mengunjungi Nong Nooch Village sekalian check out dari hotel.Disini Widya asyik bermain dengan gajah-gajah yang lucu dan sudah terlatih.Widya juga berfoto bersama para gajah itu dan mengambil video juga.Disini dia juga melihat tarian daerah yang dipertunjukkan dengan sangat luar biasa.Dari Nong Nooch Village Widya mengunjungi Pattaya Floating Market alias pasar terapungnya Thailand.Widya naik perahu untuk mengelilingi pasar.Banyak juga penjual yang berjualan di atas perahu.Widya memotret sepuasnya disini dan membeli aneka jajanan pasar khas Thailand.Dari pasar ini Widya kembali ke Bangkok.

            Tiba di Bangkok,Widya mengunjungi Asiatique.Asiatique adalah salah satu pasar malam terkenal di Thailand.Widya berkeliling pasar dan membeli aneka lulur disini.Banyak spot keren dan bagus untuk dijadikan background untuk berfoto disini dan itu tidak dilewatkan oleh Widya.Saat malam semakin larut,Widya menuju ke hotel untuk check in dan dia pun masuk ke dalam kamarnya.Di dalam kamar,Widya segera mengupload foto-fotonya di Facebook dan mengupload video-videonya di Youtube.Usai berkelana di dunia maya,Widya memutuskan untuk tidur.

            Esok bersinar lebih terang,Widya kemudian berjalan-jalan ke mall-mall terkenal Thailand seperti Platinum.Disini banyak barang fashion berkualitas dunia.Widya belanja sepuasnya.Ketika asyik berbelanja di sebuah toko yang ada di dalam mall,seseorang menyapanya.

            “Widya?”sapa orang itu seperti bertanya.

            “Ya…..eh….Erni?”tanya Widya agak kaget.

            Yang menyapa mengangguk.Mereka lalu saling berpelukan.Usai berpelukan mereka berbelanja bersama-sama dan kemudian Erni mentraktir makan siang Widya di sebuah foodcourt di mall itu.

            “Lama tak jumpa”kata Erni.

            “Sejak tamat SMP kau menghilang.Tak kusangka wajahmu tetap seperti ini,hanya agak tua sedikit”kata Widya.

            “Kau juga tambah tua.”kata Erni.

            Erni adalah sahabat Widya ketika masih SMP.Tamat SMP Erni pindah sekolah ikut kedua orang tuanya yang bertugas di luar kota.Sejak saat itu Widya tidak pernah lagi berhubungan dengan Erni dan baru sekarang bertemu lagi setelah sekian lama.

            “Liburan,ya?”tanya Erni.

            Widya mengangguk.

            “Sudah menikah?”tanya Widya.

            Erni mengangguk.

            “Aku sudah punya anak dan dia sudah SD”jawab Erni.”Kau sendiri bagaimana?”

            “Sebentar lagi aku akan menikah.Aku sudah bertunangan”jawab Widya.

            “Selamat,ya…siapa tunanganmu itu?”tanyaErni.

            “Namanya Ahmad Ali”jawab Widya.Widya lalu menceritakan tentang Ahmad Ali kepada Erni.Erni nampaknya setuju Widya bertunangan dengan Ahmad Ali.

            “Kalau menikah undang aku,ya….Aku pasti hadir.Insya Allah”kata Erni.

            Widya mengangguk.

            “Hari ini kau harus menginap di rumahku.”kata Erni.

            “Baiklah”kata Widya.

            Erni kemudian mengajak Widya ke rumahnya.Rumah Erni terletak di jantung kota Bangkok.Rumah itu luas dan memiliki perabot yang lengkap.Erni kemudian mengajak Widya untuk pergi menjemput putrinya di sekolah dengan naik mobil Erni.Widya dengan senang hati menerima ajakan Erni.Mereka kemudian bersama-sama pergi menjemput putri Erni yang bernama Erika.Erika bersekolah di sebuah sekolah internasional yang ada di Bangkok,usai menjemput Erika mereka kembali ke rumah.

            Erika kemudian makan siang sambil ditemani Widya dan Erni.Setelah makan siang,Erika tidur siang.Saat Erika tertidur,Widya dan Erni memutuskan untuk berkebun di taman belakang rumah Erni.Taman itu luas dan aneka tanaman tumbuh di taman itu.Erni menunjukkan semua koleksi bunganya kepada Widya.Widya kagum dengan keindahan bunga-bunga itu dan langsung memotretnya.Puas berkebun mereka kemudian mandi dan menonton TV sambil melihat foto-foto masa SMP mereka yang masih disimpan Erni sampai sekarang.

            “Lihat…kita begitu lugu”kata Widya sambil menunjuk foto mereka berdua ketika masih SMP.Foto itu diambil di depan sebuah mall.

            “Ya…sekarang kita sudah besar.Apa yang sudah kita lalui di masa lalu harus selalu disyukuri sebagai pengalaman yang tiada harganya”kata Erni.

            “Pastinya.Mungkin banyak yang  menyedihkan tapi itu tidak bisa disesali karena semua sudah digariskan Allah swt.”kata Widya.

            “Memang saat kelas 2 SMP ada teman kita yang wafat,ya…Inilah takdir.Kita pasti juga akan merasakan mati,harus banyak menyiapkan bekal dari sekarang”kata Erni.

            Widya mengangguk.

            Tak lama kemudian suami Erni pulang dari kantor.Suami Erni adalah seorang pengacara.Dia senang sekali bisa berkenalan dengan Widya.

            “Erni selalu menceritakan masa SMPnya kepadaku,dia sangat rindu dengan semua teman-temannya termasuk dirimu”kata suami Erni yang bernama Afat tersebut.

            Afat adalah orang Indonesia yang bekerja di Thailand.Jadi,Afat bukanlah orang Thailand.Afat kemudian berbaur dengan mereka.Dia menceritakan pengalamannya saat pertama kali bertemu dengan Erni.Widya mendengarkan dengan baik kisah Afat dan kagum akan kekompakan pasangan ini.

            “Kami menikah dan memulai semuanya dari nol.Erni anak orang kaya tapi dia ingin mandiri.Aku juga sama.Kami memutuskan merantau di Bangkok ini.Alhamdulillah,rezeki mengalir lancar bagi mereka yang sudah menikah,kami menjalani suka dan duka bersama.Hingga akhirnya kami bisa membeli rumah dan dikaruniai Erika yang cantik.Perjalanan rumah tangga kami bukan tanpa masalah,tapi kami menjalaninya dengan keyakinan bahwa Allah pasti selalu bersama kami.”kata Afat.

            “Kalau bertengkar,kami selalu ingin bercerai.Namun,kami tidak jadi melakukannya karena kami sadar itu hanya emosi sesaat yang pasti reda juga.Kekuranganku dicintainya dan kekurangannya dicintaiku.Kelebihan kami menjadikan kami satu.Widya,aku harap kau bisa menikah dan menjalani rumah tangga yang baik.Siapapun suamimu kelak,cintailah dia apa adanya.”kata Erni.

            Widya menerima nasihat pasangan ini dengan baik.Dia senang sekali mendapat nasihat berharga ini dari pasangan yang sudah melalui banyak rintangan sebelum dia kembali ke Indonesia esok hari.Tanpa terasa hari sudah malam dan dia packing sambil dibantu oleh Erni.Esok telah tiba,Widya siap meninggalkan Thailand.Dia diantar ke bandara oleh Erni,Erika,dan Afat karena kebetulan ini hari libur.Widya kini sudah naik di dalam pesaawat dan kemudian pesawat terbang meninggalkan Thailand.Sawadhee,Thailand!.

                                                            ……………………

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 9

0 komentar: