kumpulan cerpen : cerita pendek terbaru, kumpulan puisi, novel, serta hal-hal menarik yang terjadi disekitar kita.....

Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 13



Setelah mengalami kejadian buruk dan tak terduga di Jepang,Widya sama sekali tidak kapok untuk ke luar negeri.Bahkan dia tidak kapok untuk ke Jepang lagi jika ada waktu.Dia masih penasaran dengan Jepang karena selama disana dia kurang menjelajah karena kasus penculikan itu.Dia berjanji akan ke Jepang lagi jika ada waktu guna mengenal lebih dekat negeri sakura itu.Kini Widya fokus untuk mewujudkan janjinya ke Jerman.Jerman adalah negara selanjutnya yang harus dia kunjungi sebelum menikah.

            Akhirnya tibalah waktunya bagi Widya untuk ke Jerman.Ahmad Ali mengantarnya sampai bandara.Ahmad Ali melepas kepergian Widya dengan do’a.Kini Widya sudah ada di dalam pesawat yang membawanya ke Jerman.Tak lama kemudian Widya tiba di Jerman.Dia bersyukur kepada Allah atas karuniaNya yang besar.Ini adalah kunjungan pertama Widya di Jerman.Widya kemudian turun dari pesawat.Dia segera menuju ke hotel tempat dia menginap yang sudah dia hubungi sejak masih ada di Indonesia.Widya menginap di sebuah hotel bintang tiga yang ada di Frankfurt.Widya beristirahat sebentar di dalam kamar hotel.Setelah itu dia menjelajah Jerman sepuas hatinya dan kali ini backpacker pastinya.Frankfurt memiliki tata kota yang luar biasa indah dan memiliki banyak gedung pencakar langit.Disini juga merupakan pusat banking dan keuangannya Eropa.Widya mengambil banyak foto dan video menarik.

            Dari Frankfurt,Widya mengunjungi Offenbach.Kota ini sunyi dan sepi.Namun kalau mau belanja mobil disini pas sekali.Selain Offenbach,Widya juga mengunjungi Darmstadt.Darmstadt bagus dan menyenangkan bagi Widya.Widya juga mengunjungi Munich dan berbelanja sepuasnya disini.Widya mengunjungi Olympia Stadium tempat dimana dulu pernah diadakan pembukaan piala dunia sepakbola.Widya juga mengunjungi Aachen.Selain Aachen,Widya juga mengunjungi Oberforstbach.Widya kemudian mengunjungi Minden.Widya tak lupa berkunjung ke Hamburg.Dia juga melihat secara langsung tembok yang dulunya diruntuhkan dan menjadi pembatas antara Jerman barat dan Jerman Timur.Widya sangat menikmati perjalanannya di Jerman.

            Saat Widya ada di kamar hotel dia mengupload foto-foto dan videonya selama di Jerman.Sedang asyik berkelana di dunia maya,ada teman Facebook yang mengajaknya chat.Dia adalah Fatimah,seorang gadis Arab Saudi yang pernah Widya temui ketika dulu Widya melaksanakan umrahnya.Fatimah rupanya sedang ada di Jerman juga.Fatimah mengajak Widya untuk bertemu secara langsung esok hari di flat Fatimah.Widya menerima ajakan Fatimah.Esok telah tiba,Widya menuju ke flat Fatimah.Fatimah menyambutnya.Mereka lalu berbincang-bincang.

            “Sejak kapan kau tinggal di Jerman?”tanya Widya.

            “Dua bulan yang lalu”jawab Fatimah.

            “Apa saja kegiatanmu disini?”tanya Widya.

            “Aku berbisnis”jawab Fatimah.

            “Bisnismu yang di Arab Saudi juga lancar,kan?”tanya Widya.

            “Alhamdulillah”jawab Fatimah.”Lancar”

            “Bagaimana dengan calon suamimu yang waktu itu?”tanya Widya.

            “Hm…dia mengkhianatiku.Dia malah menikah dengan gadis lain”jawab Fatimah.

            “Sabar,ya”kata Widya.

            “Ya.Aku malah sedang disukai oleh seorang pemuda dari Jerman ini”kata Fatimah.

            “Oh,ya?.Siapa dia?”tanya Widya.

            “Dia bernama Ebner,Dia juga adalah seorang pengusaha”jawab Fatimah.

            “Kapan kalian menikah?”tanya Widya.

            “Insya Allah secepatnya.Kami masih dihalangi oleh perbedaan keyakinan.Dia beragama Kristen,sementara aku beragama Islam”jawab Fatimah.

            Widya mendengarkan apa yang diucapkan Fatimah secara seksama.

            “Aku memberitahunya,jika dia mau menikah denganku dia harus masuk islam terlebih dahulu”kata Fatimah.

            “Lalu bagaimana tanggapannya?”tanya Widya.

            “Dia masih memikirkannya dan mencoba mengenal ajaran Islam terlebih dahulu sebelum pindah agama atau tidak sama sekali.”jawab Fatimah.

            Fatimah lalu menunjukkan potret Ebner kepada Widya.Widya melihat dalam potret itu kalau Ebner adalah seorang pemuda yang gagah dan menawan.Nampak cocok jika bersanding dengan Fatimah.

            Handphone Fatimah berdering.Fatimah segera mengangkatnya.Ternyata itu dari Ebner yang ingin bertemu Fatimah.Fatimah menyarankan agar Ebner mengunjunginya di flat.Tak lama kemudian Ebner sudah tiba di flat Fatimah.Dia masuk ke ruang tamu dan berkenalan dengan Widya.

            “Dia adalah temanku.Kami berjumpa waktu musim umrah dulu dan kami langsung jadi teman sampai sekarang”kata Fatimah memperkenalkan Widya kepada Ebner.”Namanya Widya.”

            “Salam kenal,Widya.Namaku Ebner.Apa kau juga berasal dari Arab Saudi?”tanya Ebner.

            Widya menggeleng.

            “Aku berasal dari Indonesia”jawab Widya.

            Ebner kemudian menyampaikan maksud kedatangannya hari ini ke flat Fatimah.Dia menyampaikan bahwa dia siap menganut ajaran Islam dan siap untuk pindah agama.Fatimah bersyukur atas keinginan Ebner tersebut.Ebner akhirnya resmi masuk islam dan tak lama kemudian Ebner dan Fatimah akan segera menikah.Fatimah menyarankan kepada Widya untuk hadir di pesta pernikahannya sebelum Widya memutuskan kembali ke Indonesia.Widya menyanggupi saran Fatimah.Akhirnya hari pernikahan Fatimah dengan Ebner pun tiba,Widya turut menghadirinya.Widya menyaksikan sebuah pernikahan di negeri orang yang jelas berbeda dengan pernikahan yang ada di Indonesia.Suasana pernikahan itu begitu indah dan dilaksanakan sesuai ajaran Islam.Widya kemudian berfoto bersama sepasang pengantin.Dia juga mengambil foto yang banyak di segala area lokasi pernikahan,tak lupa juga dia mengambil video.Setelah pernikahan Fatimah usai,Widya memutuskan untuk kembali ke Indonesia.Namun,Ahmad Ali menyarankan untuk dia tetap di Jerman karena Ahmad Ali akan kesana juga dalam rangka urusan bisnis.Akhirnya Widya tidak jadi pulang ke Indonesia dan menunggu Ahmad Ali di Jerman.Ahmad Ali kemudian tiba di Jerman,Widya menjemputnya di bandara.Mereka kemudian menuju ke hotel dan Ahmad Ali memesan kamar yang terpisah dengan Widya.Setelah beristirahat sejenak,Ahmad Ali mengajak Widya untuk menemaninya dalam perjalanan bisnisnya kali ini.

            Ahmad Ali menemui kliennya dengan ditemani oleh Widya.Rupanya klien bisnis Ahmad Ali adalah Ebner yang merupakan suami Fatimah.Hal ini diluar dugaan Widya.Ebner senang bisa bertemu lagi dengan Fatimah.Mengetahui Ebner dan Fatimah sudah saling kenal membuat Ahmad Ali senang.Rupanya bisnis yang hendak dijalankan oleh Ebner dan Ahmad Ali adalah bisnis pembuatan kapal pesiar.Kapal-kapal pesiar yang mereka produksi akan diekspor ke Asia Tenggara.

            “Karena ini barang ekspor,kami mendatangkan desainer terkenal untuk interior kapal dari Asia Tenggara”kata Ahmad Ali.

            “Supaya tema kapalnya sesuai dengan permintaan pasar Asia Tenggara”kata Ebner.

            “Kalian luar biasa”kata Widya.

            Proyek itu akan dijalankan dalam waktu dekat ini.Selama proyek berlangsung,Ahmad Ali dan Ebner akan memantau terus pengerjaannya.Otomatis untuk sementara Ahmad Ali akan stay di Jerman.Ahmad Ali kemudian menyewa sebuah rumah selama dia tinggal di Jerman ini.Widya diajak turut serta tinggal di rumah tersebut.Widya senang sekali bisa menemani Ahmad Ali selama berada di Jerman.Widya jadi mendapat ide untuk membuka cabang tokonya di Jerman.Ide itu kemudian dia utarakan kepada Ahmad Ali dan Ahmad Ali sangat mendukung Widya.Widya kemudian menjalankan idenya sambil dibantu oleh Fatimah.Akhirnya Widya berhasil membuka cabang tokonya di Jerman yang dimana dikelola oleh Fatimah.

            Di suatu senja yang teduh di Jerman,Ahmad Ali dan Widya sedang tidak ada kegiatan dan mereka menghabiskan senja itu dengan berbincang-bincang di halaman depan rumah yang disewa itu.

            “Dunia ini begitu luas.Begitu indah.Begitu memukau.Sebagai tempat persinggahan sementara pula.”kata Ahmad Ali.

            “Ya.Disini bukan tempat kita yang abadi.Masih ada akhirat yang menanti kita.Disanalah kita akan abadi untuk selamanya”kata Widya.

            “Meskipun banyak membaca tentang akhirat,sampai sekarang aku tetap penasaran seperti apa akhirat itu.”kata Ahmad Ali.

            “Aku juga mengalami hal yang sama.Akhirat menyimpan misterinya sendiri.Setiap waktu kita bisa kapan saja kesana dan itu pasti atas izin Allah yang tidak bisa diganggu gugat”kata Widya.

            “Waktu Andini wafat,aku tidak hentinya menyalahkan diriku sendiri yang tidak bisa menjaganya.Aku dibayangi kejadian-kejadian yang mengharuskan aku melindunginya.Aku kemudian teringat bahwa sekuat apapun aku,sesakti apa pun aku,pada hari itu pasti Andini akan wafat karena Allah sudah menentukannya dan Allah tidak bisa ditentang”kata Ahmad Ali.

            “Allah memang Maha Perkasa.Jika dia sudah menentukan sesuatu,tidak ada yang bisa menentangnya sama sekali”kata Widya.

            “Sekarang aku selalu mendo’akan agar Andini tenang di alam sana.Agar dia bisa bahagia disana dan mengikhlaskan aku untuk memilikimu”kata Ahmad Ali.

            “Aku selalu berharap kita bisa bersama juga di akhirat bukan hanya di dunia”kata Widya.

            “Allah pasti mengabulkan do’amu.Allah Maha Mengabulkan Do’a.”kata Ahmad Ali.

            Senja telah pergi dan mereka kemudian menunggu waktu Maghrib dan menunaikan shalat Maghrib berjama’ah.Disusul dengan shalat Isya.Mereka memanjatkan do’a kepada Allah Yang Maha Perkasa.Sebuah do’a yang indah.Hingga kemudian tibalah dimana Ahmad Ali dan Widya kembali ke Indonesia karena apa yang mereka targetkan di Jerman sudah sempurna.Mereka kemudian menuju ke bandara dengan diantar oleh Fatimah dan Ebner.Di bandara mereka kemudian check in,menunggu di ruang tunggu keberangkatan dan akhirnya mereka siap untuk terbang dengan pesawat yang mereka tumpangi.Sebuah perjalanan yang menyenangkan.Janji Widya sudah dia tepati untuk mengunjungi Jerman.Keadaan di dalam pesawat dalam kepulangan mereka ini menyenangkan,para pramugari melayani mereka dengan penuh perhatian.Ahmad Ali dan Widya bersyukur atas karunia Tuhan yang tiada terhingga kepada mereka berdua.

            “Masih banyak pasangan di luar sana yang belum tentu bahagia seperti kita”kata Ahmad Ali kepada Widya yang duduk di sampingnya di kursi kelas bisnis.

            “Ya.Mungkin sekarang ada pasangan yang harus berpisah,ada yang harus menderita,dan ada yang harus diuji dengan cobaan yang berat dan banyak lagi hal lain.Aku berharap siapapun mereka,mereka bisa melaluinya dengan keyakinan bahwa tak ada manusia yang sempurna dan Tuhan selalu bersama mereka”kata Widya.

            “Aaaamin”kata Ahmad Ali.

            Mereka kemudian tersenyum.Waktu untuk makan tiba dan mereka makan dengan lahapnya.Makanan yang disediakan pesawat sangat menggugah selera.Setelah makan mereka mengucap Alhamdulillah atas rezeki yang diberikan Allah kepada mereka hari ini.Widya mengintip dari jendela pesawat.Langit luar biasa cerah.Widya langsung memotret langit itu dan menunjukkan hasilnya kepada Ahmad Ali.

            “Bagus”kata Ahmad Ali.

            “I love you”kata Widya.

            “I love you too”kata Ahmad Ali.
           
                                                …………………………….

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 13

0 komentar: