kumpulan cerpen : cerita pendek terbaru, kumpulan puisi, novel, serta hal-hal menarik yang terjadi disekitar kita.....

Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 16



“Ayu,apa aku bisa menginap di flatmu selama aku berkunjung ke Hongkong?”tanya Widya kepada Ayu.Ayu adalah adik Ahmad Ali yang sedang kuliah di Hongkong.Widya menelepon calon adik iparnya itu dari Indonesia,Widya memang ada niat ke Hongkong dalam waktu dekat ini guna mewujudkan janjinya sebelum menikah dengan Ahmad Ali.

            “Wah,dengan senang hati.Kapan kak Widya akan kesini?”tanya Ayu.

            “Dalam waktu dekat”jawab Widya.

            “Pokoknya kalau kakak sudah jadi kesini segera hubungi Ayu,Ayu akan menjemput kakak di bandara”kata Ayu.

            “Baiklah.Terima kasih,ya”kata Widya.

            “Sama-sama”kata Ayu.

            Widya kemudian menyiapkan semua yang dia perlukan selama di Hongkong.Dia kini sedang packing dan esok sudah waktunya dia ke Hongkong.Hari esok pun tiba dan dia pun menuju ke bandara.Ahmad Ali tidak bisa mengantar karena pemuda itu sedang sangat sibuk mengurus bisnis barunya.Widya mengerti dengan kesibukan yang mewarnai hari-hari calon suaminya itu.Widya senantiasa mendo’akan agar Ahmad Ali selalu sukses dalam setiap bisnis yang digelutinya,semoga semua bisnis itu halal dan mendapat berkah dari Tuhan.Widya kini sudah ada di dalam pesawat yang membawanya ke Hongkong.Sebuah perjalanan yang selalu menyenangkan bagi Widya karena akhirnya dia bisa memenuhi janjinya untuk bisa mengunjungi Hongkong.

            Ayu menjemput Widya begitu Widya sudah tiba di bandara.Ayu membantu Widya memasukkan tas ranselnya ke dalam bagasi mobil.Setelah itu,Widya duduk di samping Ayu di dalam mobil.Ayu mengendarai mobilnya menuju ke flatnya yang ada di jantung kota Hongkong.

            “Disini banyak TKI dari Indonesia,ya”kata Widya.

            “Ya.Hongkong terkenal sebagai negara teraman bagi para TKI,sehingga banyak TKI disini”kata Ayu.

            “Tadi di pesawat aku duduk bersebelahan dengan seorang TKI yang dikirim kesini.Kami langsung bertukar cerita.Mereka ingin menjadi TKI untuk membantu ekonomi keluarga mereka”kata Widya.

            Tak lama kemudian Ayu dan Widya sudah tiba di flat milik Ayu.Flat itu begitu indah dan sangat strategis letaknya.Ayu mengajak Widya masuk ke dalam flat dan Ayu menunjukkan kamar untuk Widya.Widya menaruh tasnya di dalam kamar itu.Dia kemudian menunaikan shalat berjama’ah bersama Ayu.Setelah itu mereka makan siang bersama.Di ruang makan flat tepatnya pada dindingnya,Ayu memasang foto keluarga.Dalam foto itu ada Ayu,Ahmad Ali dan kedua orang tuanya.Wajah Ahmad Ali masih sangat muda di dalam foto tersebut.

            “Itu foto keluarga yang diambil ketika kak Ahmad Ali masih duduk di bangku SMA”kata Ayu.

            “Pantas.Dia masih sangat muda dalam foto itu”kata Widya.

            “Dia baru masuk kelas 1 saat itu”kata Ayu.

            “Dia sekolah di SMA mana?”tanya Widya.

            “Dia sekolah di SMA yang ada di Amerika Serikat.Saat itu kedua orang tuaku sedang ada bisnis disana dan kami dibawa serta kesana.”jawab Ayu.

            “Beruntung sekali kalian.Aku menghabiskan masa SMAku di Indonesia dan bagiku saat itu Amerika Serikat hanyalah sebuah mimpi untuk bisa kesana”kata Widya.

            “Begitulah.Kami memang sering berpindah negara karena bisnis kedua orang tua kami ada dimana-mana.Masa SD kakakku dihabiskan di sebuah SD Internasional yang ada di Moscow.Kemudian masa SMPnya dihabiskan di sebuah SMP yang ada di Norwegia.SMA di Amerika.Kuliah S1 di Korea Selatan tapi saat itu kedua orang tuaku sudah ada di Indonesia.Lulus kuliah dia langsung menekuni bisnis-bisnisnya hingga kini”kata Ayu.”Meskipun kami dibesarkan dibanyak negara berbeda tapi di rumah ibu selalu menggunakan bahasa Indonesia dan selalu mengajari kami banyak hal tentang Indonesia”

            “Luar biasa”kata Widya.

            Mereka kemudian selesai makan.Ayu mengajak Widya untuk mengunjungi Nan Lian Garden.

            “Saat ini aku sedang kosong jadwal kuliah,jadi aku akan mengajak kakak ke Nan Lian Garden.Itu adalah taman favoritku”kata Ayu.

            Widya menerima ajakan Ayu.Mereka kemudian menuju taman itu dengan naik mobil Ayu.Tak lama kemudian mereka sudah tiba di taman yang memiliki luas sekitar 3,5 hektar tersebut.Widya langsung merasakan sensasi yang diberikan taman ini,berada di taman yang dimiliki Hongkong ini serasa berada di zaman dinasti Tang tahun 618 sampai 906 sebelum masehi.Ayu dan Widya puas berfoto dan memotret disini.Video juga diambil dan Ayu rupanya sangat mahir membuat video yang membuat Widya senang bukan kepalang.Widya merasa Ayu berbakat menjadi sutradara meskipun sebenarnya Ayu tidak kuliah di jurusan tersebut selama di Hongkong.Puas menikmati indahnya taman mereka berdua mampir untuk menikmati hidangan di sebuah restoran vegetarian yang ada disitu.Ayu yang mentraktir Widya dan Widya senang sekali dengan kebaikan Ayu tersebut.Sejak mengenal Ayu,baru kali ini Widya memiliki kesempatan untuk berjalan bersamanya dan mengenalnya lebih dekat.Ayu adalah gadis yang menyenangkan dan selalu ceria sepanjang waktu sehingga bersamanya sangatlah tidak membosankan.

            Ayu kemudian mengajak Widya juga untuk mengenal teman-temannya yang ada di Hongkong.Salah satu sahabat terdekat Ayu yang ada di Hongkong adalah Shelomita.Shelomita tinggal bersama kedua orang tuanya yang ada di Hongkong.Ayu dan Widya berkesempatan berkunjung ke rumahnya.Shelomita menyambut hangat mereka berdua.Ayu memperkenalkan Widya kepada Shelomita.Shelomita senang sekali bisa berkenalan dengan Widya.

            “Bagaimana keadaan Indonesia sekarang?”tanya Shelomita kepada Widya saat Shelomita tahu kalau Widya selama ini tinggal di Indonesia dan tujuannya ke Hongkong adalah untuk berlibur.
            “Indonesia sekarang sedang terus membangun”jawab Widya.

            “Aku adalah orang Hongkong namun aku banyak mengenal Indonesia dari pembantu rumah tangga kami yang merupakan orang Indonesia”kata Shelomita.

            Shelomita lalu memanggil pembantu rumah tangga itu dan memperkenalkannya kepada Ayu dan Widya.Ayu sudah tahu kalau pembantu rumah tangga itu adalah orang Indonesia tapi Widya belum tahu sama sekali.Pembantu rumah tangga itu bernama Susi dan berasal dari Jawa Tengah.Susi sudah lima tahun tinggal dan bekerja di Hongkong.Susi kemudian diajak berbincang bersama mereka.Widya sangat penasaran akan kehidupan TKI yang ada di Hongkong sehingga Susi baginya adalah seperti sumber yang begitu baik untuk diwawancarai.

            “Betah disini?”tanya Widya.

            Susi mengangguk.Susi bercerita kalau keluarga Shelomita sangat baik kepadanya.
            “Aku bisa menabung untuk masa depan dengan pekerjaanku ini.Gaji pembantu rumah tangga di Hongkong ini sangat tinggi.Namun ada juga beberapa temanku yang menghabiskan gaji yang banyak itu untuk berfoya-foya dan sama sekali tidak memikirkan masa depan mereka”kata Susi.

            “Siapa saja mereka?”tanya Widya.

            “Banyak.Yang paling parah namanya Ani.Ani ini menghabiskan semua gajinya untuk berfoya-foya.Dia sama sekali tidak mempedulikan masa depannya”jawab Susi.

            “Ada salah satu pegawai di tokoku yang memiliki seorang kakak yang jadi TKI disini.Nama pegawaiku itu namanya Aini dan dia bilang nama kakaknya adalah Ani.Jangan-jangan Ani yang kau maksud adalah Ani yang merupakan kakak Aini”kata Widya.

            “Nama lengkap Ani adalah Ani Juliana.Nama orang tuanya Agus dan Herna.”kata Susi.
            “Tepat.Ya Allah,dunia begitu sempit.Ani yang kau maksud pastilah kakak pegawaiku.Oh,ya…sebelum kesini Aini memberikan aku foto kakaknya dan dia berharap kalau aku secara beruntung bertemu kakaknya aku bisa menyampaikan pesan Aini karena sudah lama Ani tidak menghubungi keluarganya di Indonesia”kata Widya.

            Widya kemudian menunjukkan foto Ani yang ada di dalam handphonenya kepada Susi.Susi langsung mengenali wajah itu dan memang Ani yang dimaksud Widya adalah Ani yang menjadi temannya.
            “Baguslah kalau begitu.Tolong sampaikan kepada Ani kalau Aini dan keluarganya sangat merindukannya.Gaji Aini yang tidak seberapa tidak bisa menghidupi keluarganya yang banyak.Aini memiliki 7 orang adik yang harus dibiayai dan kedua orang tua yang sudah tua.Selain itu Ani memiliki 3 orang anak yang semuanya dititipkan kepada orang tuanya.Sejak 5 bulan yang lalu,Aini harus membiayai semua orang tersebut sendirian karena kiriman dari Ani terhenti.”kata Widya.

            “Ani bukannya tidak punya pekerjaan lagi melainkan dia hanya habiskan uangnya untuk foya-foya.Dia terlalu tergiur dengan kehidupan yang mengasyikkan di Hongkong ini sampai lupa dengan keluarganya di Indonesia”kata Susi.

            “Aku jadi ingin bertemu dan menasihati Ani agar dia bisa mengubah sikapnya itu.Kasihan adik-adik,orang tua,dan anak-anaknya.Dan suami Ani kan sudah meninggal,ya?”tanya Widya.

            “Ya.Suaminya meninggal karena tabrakan.Sejak menjadi janda,Ani kemudian memutuskan jadi TKI,kami sama-sama kesini lima tahun yang lalu”kata Susi.

            “Susi,ajaklah kami menemui Ani”kata Shelomita.

            Susi mengangguk.Dia kemudian mengajak Shelomita,Widya,dan Ayu untuk menemui Ani.Ani rupanya sehari-hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga,namun pekerjaannya sangat ringan karena dia hanya menjadi pembantu seorang wanita karir sehingga Ani mendapat banyak waktu istirahat dan gajinya juga tinggi karena bosnya sangat murah hati kepadanya.Kemurahan hati dari sang majikan disalah gunakan oleh Ani dengan hanya menggunakan semua uangnya untuk berfoya-foya.Ketika Susi menelepon Ani dan mengajaknya bertemu,Ani meminta agar mereka bertemu di Hongkong Park.

            Jujur ini pertama kalinya Widya mengunjungi Hongkong Park.Dia mengunjungi tempat ini bersama Shelomita,Susi,dan Ayu.Shelomita menjelaskan kepada Widya kalau Hongkong Park adalah ibarat sebuah oasis di tengah kota.Hongkong Park memiliki rumah kaca dan mempunyai lebih dari 150 spesies burung.Keempat gadis cantik ini kemudian menunggu Ani di dekat kolam lili yang ada di Hongkong Park.Tak lama kemudian Ani datang menemui mereka.Widya langsung menasihati Ani agar janda tiga anak ini mengubah kelakuannya yang suka berfoya-foya.Widya mengingatkan Ani bahwa Ani juga memiliki adik-adik yang mesti harus dia perhatikan karena kedua orang tuanya juga sudah tua.Nasihat Widya yang menyentuh membuat hati Ani tergugah.Ani langsung menangis.Dia menangis karena menyesali perbuatannya selama ini yang sudah berlebihan sehingga dia menjadi lupa kepada keluarganya.Mulai hari ini Ani berjanji untuk mengubah semua kelakuan buruknya.Dia akan melupakan masa lalunya yang kelam dan memulai lagi hidupnya yang baru.Widya bersyukur atas hidayah yang Allah berikan kepada Ani.

            Kemudian mereka berempat menuju ke pusar perbelanjaan Hongkong yang terkenal di dunia dengan kualitasnya yang bagus.Widya membeli banyak untuknya dan oleh-oleh.Setelah berbelanja,Shelomita dan Susi kembali ke rumah Shelomita.Sementara Ani kembali ke rumah majikannya.Widya dan Ayu kembali ke flat.Setiba di  flat Widya packing karena esok hari dia akan segera di Indonesia.Ayu membantu calon kakak iparnya itu dalam packing.Esok telah tiba,Widya kini sudah siap menuju ke bandara.Ayu mengantar Widya dengan mobilnya.

            “Sampaikan salamku kepada kedua orang tuaku dan kak Ahmad Ali”kata Ayu sebelum mereka berpisah.

            Widya mengangguk dan merangkul Ayu.Kemudian Widya melakukan check in dan Ayu kembali ke mobilnya dan menuju ke kampus.Setelah check in Widya menunggu di ruang tunggu keberangkatan.Tak lama kemudian dia sudah ada di dalam pesawat yang kini sudah terbang membelah langit Hongkong.Widya melambaikan tangannya dari balik jendela pesawat kepada negara yang sudah begitu sempurna untuk para TKI mencari rezeki ini.Widya bangga dengan para TKI yang sudah menjadi pahlawan devisa bukan hanya TKI Hongkong tapi juga kepada seluruh TKI yang ada di seluruh dunia.
                                                            …………………

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 16

0 komentar: