kumpulan cerpen : cerita pendek terbaru, kumpulan puisi, novel, serta hal-hal menarik yang terjadi disekitar kita.....

Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 15



Widya kini akan mengunjungi negara selanjutnya sesuai janjinya.Negara itu adalah Portugal.Dia mengajak kedua orang tuanya untuk berlibur ke negara asal pesepakbola ternama Christiano Ronaldo tersebut.Kedua orang tua Widya sangat senang dengan ajakan anak mereka tersebut.Mereka menyetujui ajakan tersebut dan mulai mempersiapkan semua yang diperlukan untuk bisa ke Portugal.Dan akhirnya kini Widya,Pak Wawan,dan Ibu Wina sudah ada di dalam pesawat yang akan membawa mereka ke Portugal.Pesawat kemudian terbang membelah langit Indonesia.

            Akhirnya tibalah Widya,Pak Wawan,dan Ibu Wina di Portugal.Mereka kemudian menuju ke hotel tempat dimana mereka akan menginap.Mereka menginap di sebuah hotel berbintang 3.Mereka memesan dua buah kamar.Satu untuk Widya dan satu lagi untuk Pak Wawan dan Ibu Wina.Mereka beristirahat sejenak di dalam kamar,kemudian setelah itu mereka bersama-sama menjelajahi Portugal.Mereka mengunjungi Ajuda Botanical Garden.Tempat ini merupakan taman bunga tertua di Lisbon.Lisbon adalah ibukota dari Portugal.Taman bunga ini dibangun tahun 1768.Widya memotret kedua orang tuanya dengan berlatarkan bunga-bunga yang ada di taman itu.Dia juga difoto oleh ayahnya.Kemudian mereka berfoto bertiga dengan dipotret oleh warga Portugal yang kebetulan berkunjung ke taman itu.Mereka juga mengambil video.Koleksi yang dimiliki taman itu begitu banyak dan kesejukan udaranya membuat siapapun betah disini.

            Selain mengunjungi Ajuda Botanical Garden,mereka juga mengunjungi Torre de Belem.Torre de Belem ini dulu pernah digunakan Vasco da Gama sebagai benteng pertahanan.Widya mengenal Vasco da Gama sejak masa sekolah karena beliau begitu terkenal sebagai salah satu penjelajah terhebat di dunia.Widya,Pak Wawan,dan Ibu Wina juga mengunjungi Botanical Garden,Belem Palace,Nelem Cultural Centre,Tropical Garden,museum Arkeologi,dan Discoveries Monument.

            Banyak tempat yang mereka kunjungi selama ada di Portugal.Widya,Pak Wawan,dan Ibu Wina juga mengunjungi Jeronimos Monastery.Jeronymos Monastery ini dibangun oleh Manuel I sebagai bentuk penghormatan kepada Vasco da Gama yang sukses waktu beliau pulang dari India.Bangunan ini dibangun tahun 1515.Dinding-dinding bangunan ini berwarna putih dengan banyak tanaman hijau yang mengelilinginya.Jendela-jendelanya juga besar dan indah.Kubahnya besar dan memukau.Sebuah bangunan yang menjadi kebanggan Portugal dan juga dunia.

            Widya dan kedua orang tuanya juga mengunjungi Santa Justa Lift.Lift yang satu ini dibangun selama dua tahun yakni dari tahun 1900 sampai 1902.Lift ini dirancang oleh Raul Mesnier de Ponsard.Dulu lift ini dijalankan dengan mesin uap dan pada tahun 1907 baru menggunakan listrik untuk menjalankannya.Widya,Pak Wawan,dan Ibu Wina menggunakan lift tersebut.Di setiap lantai motif dindingnya berbeda-beda.Dan pada saat Widya,Pak Wawan,dan Ibu Wina di tingkat paling atas mereka bisa melihat pemandangan yang begitu indah.

            Puas menggunakan lift yang memiliki tinggi besi penopang 45 meter itu,Widya,Pak Wawan,dan Ibu Wina kemudian mengunjungi sebuah monument yang memiliki tinggi 52 meter yang bernama Padrao dos Descobrimentos.Monumen ini indah dan dari monument ini Widya dan kedua orang tuanya bisa melihat sejarah Lisbon.Dinding luarnya bercat putih,mobil bisa diparkir di depan monument.Untuk mengunjungi monument ini Widya dan kedua orang tuanya menyewa sebuah mobil.Lautan bisa dipandangi dari tempat parkir mobil.Widya memotret sepuasnya dan mengambil video sepuasnya.Kedua orang tuanya juga senang berkunjung di tempat ini.

            Widya dan kedua orang tuanya juga mengunjungi Museu National de Arte Santiga.Di museum ini banyak koleksi berisi batu permata,tekstil,skrip kuno,dan lukisan dari abad 12 sampai 19.Semua koleksi ini karya masterpiece seniman Eropa,Asia,dan Afrika.Keindahan lukisan-lukisannya tidak bisa dibantah.Sungguh sebuah karya yang luar biasa dari manusia yang pernah ada di dunia.Bangunan museum ini bercat kuning dan putih.Halamannya luas dan ditumbuhi banyak pepohonan.Suasananya nyaman dan menyenangkan.

            “Eropa memang luar biasa”kata Pak Wawan ketika mereka sedang melihat salah satu lukisan karya seorang seniman Eropa yang ada di Museu National de Arte Santiga.

            “Ya.Benua ini menakjubkan dan Portugal adalah salah satu negara yang memiliki hubungan erat dengan sejarah kita”kata Ibu Wina.

            “Portugal pernah menjajah Indonesia,kan?”tanya Widya.

            Ibu Wina mengangguk.

            “Terima kasih sudah mengajak ibu kesini,nak”kata Ibu Wina.

            “Sama-sama,bu”kata Widya.
            Kedua orang tua Widya juga sudah tahu akan janji Widya sebelum menikah dengan Ahmad Ali.

            “Ibu do’akan semoga kau bisa segera menikah dengan Ahmad Ali”kata Ibu Wina.

            “Aaamin.”kata Widya.”Setelah dari Portugal ada 4 negara lagi yang harus kunjungi sebelum aku menikah dengan Ahmad Ali”

            Pak Wawan dan Ibu Wina serta Widya kemudian mengunjungi Casa dos Bicos.Mereka kemudian berfoto di depan bangunan itu.Bangunannya sangat indah sebab sebagian dindingnya menunjukkan seolah diselimuti oleh berlian.Bangunan dengan gaya Renaissance ini dirancang oleh Bras de Alburqueque.

            “Bras de Albuquerque adalah putra dari Alfonso de Albuquerque”kata Widya kepada kedua orang tuanya.

            “Alfonso de Albuquerque adalah gubernur pertama Portugal.Dia sempat muncul di dalam pelajaran IPS di Indonesia”kata Pak Wawan.

            “Beliau memiliki anak yang cerdas,lihatlah betapa indahnya bangunan ini”kata Ibu Wina.

            Selain indah,bangunan yang dibangun pada awal abad 16 ini juga tergolong kuat dan kokoh.Terbukti ketika pernah di Portugal terjadi gempa bumi dahsyat yang menghancurkan banyak bangunan pada tahun 1755 dan bangunan ini tidak mengalami kerusakan berarti sama sekali.

            Widya dan kedua orang tuanya juga mengunjungi sebuah tempat yang dulu pernah dijadikan benteng pertahanan.Tempat itu bernama Saint George Castle.Tempat ini sampai sekarang masih dipertahankan keasliannya termasuk meriam-meriamnya.Lebih mengejutkan lagi adalah bahwa di dalam benteng terdapat taman yang sangat indah dengan begitu banyak bebek dan angsa disana.Luas tempat ini adalah 6.000 meter persegi dan mulai berdiri kokoh sejak tahun 1147.Widya dan kedua orang tuanya menikmati keindahan tempat ini dengan berfoto dan mengambil video.Widya berfoto bersama para angsa yang ada di taman.Selain itu dari menara Widya bisa mengambil foto sungai Tagus yang ada di Portugal.Sungguh sebuah anugerah yang tiada terkira dari Tuhan untuk Widya,Pak Wawan,dan Ibu Wina karena bisa berkunjung ke tempat seperti ini.

            “Benteng ini rupanya tidak kalah indahnya dengan benteng-benteng yang dimiliki negara kita”kata Pak Wawan.

            “Ya.Saya jadi teringat dengan benteng terbesar dan terluas di dunia”kata Widya.

            “Dimana benteng terbesar dan terluas di dunia berada?”tanya Ibu Wina.

            “Di Indonesia pastinya.”kata Widya.

            “Oh,ya?.Ibu baru tahu.Di Indonesia bagian mana?.Indonesia kan luas sekali”kata Ibu Wina.

            “Di Indonesia bagian tengah.Tepatnya di Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Buton.Disanalah benteng terbesar dan terluas di dunia berada.”jawab Widya.

            “Siapa yang memberitahumu akan hal tersebut,setahu ibu kau belum pernah kesana”kata Ibu Wina.

            “Ahmad Ali yang memberitahuku.Dia pernah kesana tiga kali.Dia juga menunjukkan foto-foto benteng tersebut dan makam raja-raja yang ada di dalam benteng”kata Widya.”Jika ada waktu dia akan mengajak aku kesana”

            “Semoga kau bisa kesana dan bisa menginjakkan kaki di benteng terluas dan terbesar di dunia itu”kata Pak Wawan.

            “Aaaamin”Ibu Wina mengaminkan do’a suaminya.

            Kedua orangtua Widya selalu mendo’akan yang terbaik untuk Widya.Do’a orang tua untuk anak adalah do’a terampuh di dunia dan pasti dikabulkan oleh Tuhan.Widya bersyukur mendapat orang tua yang selalu mendo’akannya sepanjang waktu.Widya mengecup kedua orang tuanya penuh kasih.Dia berharap kedua orang tuanya selalu diberi kesehatan dan diberi usia yang panjang nan berkah.Kedua orang tua Widya juga bersyukur memiliki anak seperti Widya yang selalu berbakti dan mencintai mereka dengan sepenuh hati.

            “Widya,ayah tahu kalau sudah lama kau ingin ke Saint George Castle ini.Ayah pernah membaca diarymu.Kau menulis keinginanmu untuk mengunjungi benteng ini sejak kau duduk di bangku kelas 1 SMP”kata Pak Wawan.

            “Oh,ya?.Jadi ayah membaca semua yang aku tulis di diaryku?”tanya Widya.

            “Ya.Kami dan ibumu membacanya.Kami terharu dengan mimpimu yang tinggi sementara kondisi ekonomi kita saat itu sangat memprihatinkan”kata Pak Wawan.

            “Kami sama sekali tidak menyangka kalau dalam kondisi ekonomi separah itu kau masih juga berani bermimpi.Kau sama sekali tidak takut jika seandainya mimpimu tidak terwujud.Kau malah terus semangat untuk mewujudkannya.Kami bangga memiliki putri sepertimu,Widya.”kata Pak Wawan.

            “Aku berani bermimpi karena aku adalah anak kalian.Anak dua orang yang sudah memberikan banyak cintanya kepadaku.Meskipun saat itu kondisi ekonomi kita lemah tapi aku sama sekali tidak kekurangan cinta dari kalian berdua.Dan hingga kini cinta kalian berdua tidak pernah berkurang kepadaku.I love you,mom.I love you,dad”kata Widya.

            Mereka bertiga lalu berpelukan.Sebuah kehangatan keluarga yang tercipta dimana pun mereka berada.Mereka bergandengan tangan menyusuri benteng dan berharap agar cinta yang Allah anugerahkan kepada mereka menjadi berkah bagi mereka di dunia dan akhirat.

            Widya dan kedua orang tuanya juga mengunjungi Jardim Estufa Fria.Disini mereka bisa melihat aneka koleksi spesies langka dari berbagai belahan dunia.Widya sampai kagum dibuatnya.Taman ini sangat terkenal di Portugal dan dibangun tahun 1910.

            “Usia taman ini sebaya dengan almarhum kakekmu”kata Pak Wawan.Ayah Pak Wawan memang lahir pada tahun 1910.

            “Dan lebih tua lima tahun dari usia kakekmu dipihak ibu”kata Ibu Wina.

            “Informasi yang penting dan patut aku catat dalam otak”kata Widya.

            Pak Wawan dan Ibu Wina tersenyum.Setelah puas dengan keindahan taman,mereka bersama Widya kemudian mengunjungi Sao Bento Palace.Bangunan itu kini lebih dikenal sebagai tempat kediaman perdana menteri Portugal.Padahal dulu bangunan ini digunakan oleh pendeta dan sampai dialihfungsikan sebagai gedung parlemen.Usia bangunan ini juga sudah lumayan tua yakni dibangun sejak tahun 1598.Dua arsitek berjasa besar dalam pengerjaan bangunan ini,dua arsitek itu adalah Possidonio da Silva dan Ventura Terra.Karena mereka berdualah bangunan ini memiliki keindahan yang luar biasa dan pasti memukau dipandang mata.Dari luar dinding bangunan ini berwarna putih dengan tangga-tangga yang bagus.Widya dan kedua orang tuanya kagum luar biasa dengan bangunan ini.

            Widya kemudian mengajak kedua orang tuanya untuk makan di salah satu resto yang ada di Santo Amaro Dock.Harga makanan di kawasan ini terkenal mahal,Widya mentraktir makan kedua orang tuanya sampai puas.Kenyang makan mereka kemudian berbelanja di Feira da ladra.Feira da ladra adalah pasar yang ramai dan sudah ada sejak abad 12.Widya dan kedua orang tuanya belanja banyak barang antik disini.Selain itu mereka juga berbelanja di kawasan City Centre.Di hari terakhir mereka di Portugal tak lupa mereka juga mengunjungi National Pantheon dan Gereja Santa Engracia.

            Dan akhirnya mereka sudah ada di Lisbon Portela Airport.Di bandara inilah mereka akan menempuh perjalanan pulang ke Indonesia.Mereka melakukan check in bersama-sama.Semua barang bagasi mereka dilaporkan.Kemudian mereka menyempatkan diri untuk membeli souvenir yang juga dijual di dalam bandara.Setelah itu mereka menuju ruang tunggu keberangkatan.Tak lama kemudian mereka sudah ada dalam pesawat.Pesawat pun terbang membelah langit Portugal.Widya,Pak Wawan,dan Ibu Wina bersyukur bisa menjalani liburan ini dengan penuh keceriaan dan kebersamaan.Kebersamaan dalam cinta yang agung anugerah dari Tuhan semesta alam.
                                     …………………………………….

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 15

0 komentar: