kumpulan cerpen : cerita pendek terbaru, kumpulan puisi, novel, serta hal-hal menarik yang terjadi disekitar kita.....

Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 18



Tanpa terasa sudah 11 negara yang Widya kunjungi.Itu berarti tinggal 2 negara lagi yang harus dia kunjungi sebelum menikah.Dua negara yang tersisa itu adalah Skotlandia dan Belgia.Widya bersyukur Allah sudah memudahkan langkahnya selama ini dalam mewujudkan janji dan mimpinya.

            Tibalah waktunya bagi Widya untuk mengunjungi Skotlandia.Skotlandia adalah sebuah negara yang awalnya pernah bergabung dengan kerajaan Inggris.Pada tahun 1999,Skotlandia kemudian memiliki parlemen dan pemerintahannya sendiri.Widya kini sudah ada di bandara dan diantar oleh Ahmad Ali.Ahmad Ali memberitahu Widya untuk sebisa mungkin menikmati perjalanannya kali ini dan selalu mengingatkan agar Widya senantiasa menjaga kesehatannya.Mendapat nasihat dari calon suaminya membuat Widya senang.Dia kemudian melakukan check in dan menunggu di ruang tunggu keberangkatan.Tak lama kemudian dia sudah ada di dalam pesawat yang membawanya ke Skotlandia.

            Widya kemudian dengan selamat tiba di Skotlandia.Dia kemudian menuju ke hotel tempat dimana dia menginap.Widya menginap di salah satu hotel berbintang tiga yang ada di Skotlandia.Widya beristirahat sejenak di kamarnya dan kemudian dia menjelajah Skotlandia dengan semangat yang menggebu-gebu.

            Widya mengunjungi Pollok House.Tempat ini merupakan sebuah tempat yang perlu dikunjungi di Skotlandia.Pollok House adalah bekas kediaman keluarga bangsawan Maxwell.Pollok House juga memiliki taman yang indah dan begitu hijau.Koleksi di Pollok House ini banyak seperti lukisan dan Widya juga sempat membaca banyak buku di perpustakaan yang dimiliki Pollok House ini.Dari membaca Widya jadi tahu banyak hal.Dia bersyukur bisa mengunjungi tempat mengagumkan seperti Pollok House ini.

            Widya kemudian mengunjungi City Chambers.Di halamannya yang luas Widya bebas berfoto dan mengambil video.Bangunan City Chambers ini sangat megah dan dibangun selama delapan tahun.Orang yang berjasa telah mendesain bangunan ini adalah John Adams.Dulu bangunan ini dibangun untuk tempat pertemuan bisnis antar pedagang.Namun,para pedagang lebih senang melakukan negosiasi bisnis mereka di bar sehingga pemerintah kemudian mengambil alih tempat ini pada tahun 1811.Pemerintah menggunakan tempat ini untuk tempat bersidang dan tertutup untuk umum.

            Widya juga mengunjungi Scotland Street School Museum.Museum ini dirancang oleh Charles Rennie Mackintosh pada tahun 1903 sampai 1906.Di museum ini Widya bisa mengetahui dengan pasti tentang perkembangan pendidikan yang ada di Skotlandia.

            Salah satu pegawai hotel tempat Widya menginap ternyata adalah teman masa SMA Widya di Indonesia dulu.Namanya Inggrid.Inggrid menjadi resepsionis hotel dan bisa mengenali Widya saat pertama kali dia melihatnya di hari kedua Widya ada di hotel tersebut.Saat Widya masih datang untuk pertama kalinya,Inggrid sedang tidak bertugas karena sedang cuti.Di luar jam kerjanya,Inggrid menemui Widya di Edinburg’s Castle Dog Cemetery.

            “Aku tidak menyangka akan bertemu lagi denganmu”kata Inggrid.

            “Aku juga “kata Widya.

            “Liburan?”tanya Inggrid.

            Widya mengangguk.

            “Akhirnya kau bisa mewujudkan mimpimu ke luar negeri.Dulu waktu SMA kau kan sering cerita ingin sekali ke luar negeri”kata Inggrid.

            “Alhamdulillah”kata Widya.

            “Aku sudah satu tahun tidak pulang ke Indonesia”kata Inggrid.”Bagaimana keadaan negara kita?”

            “Bagus.Baik”jawab Widya.

            “Aku ingin sekali kita mengadakan reuni”kata Inggrid.

            “Bagaimana kalau kita mengadakan reuni di Skotlandia ini”kata Widya.

            Inggrid mengangguk setuju.Widya dan Inggrid kemudian mengundang semua teman masa SMA mereka untuk datang ke Skotlandia untuk reuni.Undangan itu disambut baik oleh banyak teman mereka yang kini sudah sukses dalam kehidupan mereka.Akhirnya berkumpullah sekitar 71 orang di Skotlandia untuk reuni.Reuni itu berlangsung meriah dan mereka saling melepas rindu setelah tamat SMA sudah jarang bertemu dan bahkan baru bertemu lagi saat reuni ini.

            “Tamat SMA aku langsung berbisnis.Aku sempat minder juga dengan teman-teman yang kuliah.Aku merasa bodoh sekali kenapa tidak kuliah,namun aku berbesar hati dan fokus dengan pilihanku.Dan Alhamdulillah,aku bisa melaluinya dengan sangat baik”kata Ghea,salah satu teman SMA Widya yang terkenal dengan rambut pendeknya ketika masih sekolah dulu.

            “Kalau aku harus kuliah di luar negeri dan berpisah dari kedua orang tua.Bisa dibayangkan bagaimana aku harus beradaptasi.Untungnya aku memiliki teman-teman di kampus yang selalu menyemangatiku sehingga aku bisa selesai kuliah dengan nilai tertinggi”curhat Adiba,teman SMA Widya yang terkenal cerdas Matematika dulu.

            “Kalau aku ditabrak jodoh.He…he…he…dan beruntungnya suamiku begitu menyayangiku”kata Elena.Elena dikenal sebagai siswa paling cantik ketika masa SMA dulu.

            “Aku harus masuk rumah sakit setamat SMA karena sakit,akibatnya aku telat kuliah.Aku kuliah tahun depannya.Aku diospek sama teman-teman sekelas yang sudah lebih dulu kuliah.Unik.”kata Jodi,teman masa SMA Widya yang terkenal dengan wajahnya yang rupawan dan banyak dikejar gadis-gadis cantik.

            “Tamat SMA aku masuk kuliah dan aku terpengaruh pergaulan yang tidak baik.Aku terjerumus ke dalam dunia hitam sampai akhirnya aku menyadarinya dan menjadi berubah.Aku melupakan masa laluku dan memulai hidup baru dengan menjadi pengusaha.Aku bersyukur Tuhan sudah membawa aku ke jalan yang benar dan memberikan aku rezeki tak terhingga ketika aku berubah”kata Hendra.Hendra adalah teman sebangku Widya ketika SMA kelas 1.Saat kelas 2 mereka tidak sekelas lagi karena Hendra memilih jurusan yang berbeda dengan Widya.

            “Bagaimana denganmu Lina?.Apa yang kau lakukan setelah kita tamat SMA?”tanya Widya kepada Lina.Lina masih sama seperti SMA.Dia begitu pendiam dan tidak akan bicara jika tidak ditanya.

            “Aku melanjutkan kuliah di Jayapura.Orang tuaku dipindah tugaskan disana.Ketika baru masuk kampus aku benar-benar harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baruku.”kata Lina.

            “Kalau aku,aku langsung bekerja di sebuah supermarket demi membiayai kuliahku.Tamat SMA adalah saat paling berat dalam hidupku karena aku sama sekali tidak punya biaya untuk kuliah.Kedua orang tuaku harus membiayai adik-adikku yang juga masih sekolah.Aku tidak mau merepotkan mereka.Karena kerja keras aku bisa lulus kuliah dan membanggakan kedua orang tuaku.Kini aku memiliki sebuah usaha yang menopang kehidupanku dan keluargaku.”cerita Yudha.Yudha memang berasal dari keluarga yang kurang mampu dan siapa sangka kini dia sudah menjadi seorang pengusaha sukses dan bisa menghidupi keluarganya dan dirinya sendiri dengan hasil keringatnya sendiri.

            “Dua bulan tamat SMA kedua orang tuaku bercerai.Itu pukulan berat untukku.Aku harus memilih untuk ikut ayah atau ibuku.Aku kemudian memutuskan untuk ikut ibuku.Hidup bersama ibu yang merupakan single parent sungguh menciptakan suasana berbeda.Aku harus lebih mandiri pokoknya.Beruntung aku bisa kuliah dengan baik dan mendapat nilai tertinggi.Ibuku begitu bangga kepadaku.”kata Ganesha.Ganesha adalah siswa yang begitu cerdas di bidang Fisika dan pernah mewakili Indonesia dalam olimpiade Fisika tingkat Internasional dulu ketika masa SMA.

            “Kalian kan kenal aku hobby menyanyi sejak SMA.Nah setamat SMA aku mengembangkan hobbyku itu dan aku kini sudah menjadi seorang produser.Kalau ada yang mau jadi penyanyi,aku siap deh jadi produser kalian”kata Budi.Budi kemudian menyumbangkan sebuah lagu dalam reuni tersebut dan suaranya masih sama seperti masa SMA dulu.Suara Budi begitu merdu dan dia begitu menghayati lagu yang dibawakannya.Semua yang mendengar suaranya terhanyut dalam suasana.Setelah Budi menyanyi semua bertepuk tangan meriah.

            “Lukisan-lukisanku masuk pameran internasional setamat SMA.Sejak saat itu karirku sebagai pelukis dimulai dan banyak yang menyukai lukisanku.Sekarang aku akan melukis kalian semua yang hadir dalam reuni ini”kata Putra yang memang ketika SMA sangat mahir melukis itu.Putra kemudian melukis semua temannya yang hadir dalam reuni itu.Hasil lukisannya mendapat pujian dari teman-temannya.Bahkan ada yang ingin dilukis sendirian oleh Putra dan siap membayar Putra.Putra menerima pekerjaan dadakan itu dan memberi setengah harga dan murah pula berhubung sekarang sedang reuni.Widya termasuk dari tujuh orang yang meminta Putra untuk melukis mereka.Widya senang sekali membayar setengah harga dan murah,padahal Widya tahu Putra adalah salah satu pelukis termahal yang dimiliki Indonesia.

            “Dan aku membawa ini”kata Citra sang ketua OSIS di masa SMA dulu.Dari Indonesia Citra rupanya membawa banyak album foto masa SMA mereka.Langsung album foto itu diserbu oleh teman-temannya.Mereka seperti bernostalgia ketika melihat foto-foto tersebut.Mereka masih begitu muda dan lugu ketika itu dan tak ada yang menyangka mereka akan seperti sekarang ini.Bahkan Citra juga membawa album foto yang berisi foto guru-guru mereka sampai foto kepala sekolah juga ada.

            “Ini kan Pak Joko yang killer itu”kata Yenny sambil menunjuk foto seorang guru yang memiliki wajah menyeramkan dan berkepala botak itu.Semua mengangguk setuju dengan perkataan Yenny.Pak Joko terkenal kejam dan sangat disiplin dalam mendidik murid-muridnya.”Aku ingat sekali beliau karena aku pernah dihukum.Aduh,jadi kangen sama Pak Joko,nih.Meski kejam dia memiliki tujuan yang baik dalam mendidik kita.Karena didikannya yang keras semasa SMA aku bisa seperti sekarang ini.Pak Joko telah membuatku sukses secara tidak langsung”

            “Dan ini Ibu Rita,guru kita yang paling cantik”kata Indah.Indah semasa SMA terkenal mahir menari tarian tradisional dari seluruh Indonesia.Dalam reuni itu,Indah juga diminta untuk menari.Indah dengan senang hati menunjukkan kemampuan menarinya.Tarian yang dibawakan Indah adalah tari pendet dari Bali.

            Usai menyaksikan Indah menari,kini waktunya makan.Reuni itu dilaksanakan di taman rumah Inggrid yang ada di Skotlandia.Ke 71 orang itu menikmati makanan khas Skotlandia seperti Scottie Shortbread,Scoth Broth,dan Haggis.Suami Inggrid adalah seorang chef ternama di Skotlandia dan dia yang spesial memasakkan makanan untuk para peserta reuni.

            “Yang ini apa namanya,Edward?”tanya Dodi,teman masa SMA Widya yang terkenal dengan kecerdasannya di bidang Kimia.Edward adalah nama suami Inggrid.Edward adalah orang asli Skotlandia.Selain sebagai chef dia juga adalah salah satu pengusaha restoran yang sukses di negaranya.
            “Yang itu namanya Scottie Shortbread”jawab Edward.

            “Kalau yang ini?”tanya Odi,teman masa SMA Widya yang menjadi ketua kelas ketika Widya duduk di kelas 3.

            “Itu namanya Scoth Broth”jawab Edward.”Scoth Broth itu juga memiliki nama lain yaitu Hotch Potch.Dia adalah masakan semacam sup berisi daging sapi,sumsum tulang,dan sayuran.”

            “Wah,enak sekali”kata Viona usai mencicipi Scoth Broth.Viona terkenal di masa SMA Widya sebagai siswi yang paling cerdas di bidang Biologi.

            “Kalau yang ini apa,Edward?”tanya Ludi.Ludi adalah teman masa SMA Widya yang merupakan atlet basket yang selalu membanggakan sekolah.

            “Itu namanya Haggis.”jawab Edward.Edward juga menjelaskan sedikit tentang cara memasak Haggis.Haggis rupanya adalah campuran dari jantung,paru-paru,dan hati domba.Campuran itu kemudian dimasak dengan bumbu herbal,bawang putih,dan bawang Bombay.Setelah masak hasil masakan itu dimasukkan ke dalam lambung domba.Bentuknya padat seperti bola dan Edward menyajikannya bersama mashed potatoes.

            Setelah acara makan yang begitu mengenyangkan dan menyenangkan,tiba waktunya para peserta reuni untuk saling bertukar informasi tentang kegiatan mereka saat ini.Mereka sepakat membentuk sebuah kesatuan bisnis yang pasti saling membantu satu sama lain.Reuni ini begitu membekas di hati.Dan akhirnya tibalah waktunya bagi seluruh peserta reuni untuk meninggalkan Skotlandia.Inggrid dan Edward berharap bisa bertemu lagi dengan semua peserta reuni di lain waktu dan kesempatan.Widya juga berjanji akan mengundang semua peserta reuni untuk menghadiri acara pernikahannya yang sebentar lagi akan terlaksana,semua temannya berjanji akan menghadirinya.Widya pun kembali ke Indonesia dengan hati yang bahagia.
                                                …………………………….


Episode sebelumnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 17

Episode selanjutnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 19

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 18

0 komentar: