Malam itu,Widya menemani Ahmad Ali,Pak
Burhan,dan Ibu Anna menonton piala AFF di TV.Dalam siaran langsung itu,ditunjukkan
bahwa Indonesia melaju ke babak final dan sekarang sedang melawan salah satu
negara di Asia Tenggara untuk menjadi juara I piala AFF tersebut.Mereka
berempat yang asyik menonton di ruang keluarga rumah Pak Burhan di Indonesia
itu kompak mendukung Tim Nasional Indonesia.Di babak pertama Indonesia berhasil
mempertahankan gawangnya sehingga skor masih bertahan 0 : 0.Di babak kedua juga
sama.Sehingga ada tambahan waktu lagi.Pertandingang berakhir di babak pinalti
dan Indonesia keluar sebagai juara pertama piala AFF.Widya,Ahmad Ali,Pak
Burhan,dan Ibu Anna begitu senang atas kemenangan itu.
“Akhirnya
Indonesia bisa memenangkan piala AFF dan merajai Asia Tenggara”kata Pak Burhan.
“Kapan
kau akan ke Kamboja,Widya?”tanya Ahmad Ali.
“Dalam
waktu dekat ini”jawab Widya.Kamboja adalah negara tujuan selanjutnya sebelum
dia menikah dengan Ahmad Ali.Kamboja terletak di Asia Tenggara.
“Apa
ibu bisa ikut bersamamu?”tanya Ibu Anna.
“Dengan
senang hati”jawab Widya.
“Terima
kasih.Ibu ada kegiatan disana makanya harus ke Kamboja”kata Ibu Anna.
Akhirnya
tibalah waktu keberangkatan Widya bersama Ibu Anna ke Kamboja.Mereka naik
pesawat dan tak lama kemudian mereka sudah tiba di Kamboja.Ibu Anna kemudian
mengajak Widya untuk menginap di rumah teman beliau yang ada di Kamboja.Mereka
kini sudah tiba di rumah tersebut.Teman Ibu Anna tersebut adalah orang
Indonesia yang sudah lama tinggal di Kamboja.Namanya Ibu Kiki.Ibu Kiki kemudian
mengajak tamu-tamunya untuk makan siang.Menu makan siang mereka adalah Amok
Trey,Samlor,dan nasi putih.Amok Trey adalah salah satu masakan khas Kamboja
yang terdiri dari ikan yang dicampur dengan kentang dan santan yang kemudian
dipanggang.Sementara Samlor adalah makanan khas Kamboja juga yang berisi
potongan ayam yang dimasak dengan kentang,bawang Bombay,rebung dan santan.Ibu
Kiki memasak khusus menu-menu itu untuk menyambut Ibu Anna dan Widya.
“Jadi,kapan
pembukaan salon kita?”tanya Ibu Anna kepada Ibu Kiki.
“Besok”jawab
Ibu Kiki.
Jadi,kegiatan
yang dimaksud Ibu Anna di Kamboja adalah adanya pembukaan salon yang beliau
dirikan bersama Ibu Kiki.Salon tersebut melayani pria dan wanita dengan para
pegawainya yang sudah begitu terlatih di bidang kecantikan.Esok harinya,Widya
diajak ikut serta dalam pesta pembukaan tersebut.Widya senang sekali bisa
melihat acara yang begitu meriah tersebut.Pulang dari acara pembukaan
salon,mereka kembali ke rumah Ibu Kiki.Ibu Anna sangat senang dengan kegiatan
mereka hari ini,beliau dan Ibu Kiki kemudian mengajak Widya berbincang-bincang
di ruang keluarga.Keduanya menceritakan masa remaja mereka kepada Widya.Rupanya
Ibu Anna dan Ibu Kiki adalah sahabat sejak masa SD hingga sekarang.
“Kamu
pasti baru tahu kalau aku menghabiskan masa SMA disini”kata Ibu Anna.”Ibu Kiki
juga sama denganku”
“Wah,luar
biasa”kata Widya.
“Ya.Ayahku
dulu ditugaskan disini.Dan ayah Ibu Kiki juga.Dan uniknya kami
bertetangga.”kata Ibu Anna.
“Pada
saat liburan sekolah kami pernah mengunjungi Angkor Wat”kata Ibu Kiki.”Kau
pasti belum pernah kesana”
Widya
mengangguk.
“Angkor
Wat itu adalah sebuah candi raksasa yang dibangun awal abad ke 12.Yang
mendirikannya adalah Raja Khmer Suryawarman II.Luasnya 200 hektar”kata Ibu
Kiki.”Aku tahu banyak karena aku dulu pernah jadi tour guide ketika masa
kuliah”
“Wah,anda
pasti sudah berpengalaman membawa para wisatawan dan tahu banyak tentang tempat
seru di Kamboja”kata Widya.
Ibu
Kiki mengangguk.
“Selain
Angkor Wat,Kamboja juga memiliki Angkor Thom”kata Ibu Anna.”Kami dulu pernah
kesana saat liburan sekolah.”
“Bagaimana
kalau besok kita mengunjungi tuol seng?”tanya Ibu Kiki.
Ibu
Anna dan Widya mengangguk setuju.Akhirnya esok telah tiba,Ibu Kiki,Ibu Anna,dan
Widya sudah bersiap-siap untuk kesana.Mereka naik mobil Ibu Kiki dan dikendarai
oleh sopir beliau.Tak lama kemudian mereka tiba di tempat yang mereka tuju.Tuol
seng adalah sebuah tempat yang ada di Kamboja dan terkenal dengan julukan
Museum Pembantaian.Dulu ketika masa Khmer Merah disini dijadikan penjara
rahasia,padahal sebelumnya tempat ini adalah sebuah sekolah menengah.Widya,Ibu
Anna,dan Ibu Kiki dibuat bergidik dengan suasana museum apalagi saat mereka
melihat kamar penyiksaan yang dibiarkan apa adanya.Bahkan perempuan dan
anak-anak pun pernah ditahan disini dulu.
“Disinilah
dulu cinta pertama menghampiriku”kata Ibu Anna.
“Siapakah
cinta pertama ibu?”tanya Widya.
“Namanya
Michael.Dia orang Inggris yang juga sekolah disini.Mereka sempat jadian namun
kemudian putus karena Michael harus pindah ke Inggris”jawab Ibu Kiki.
“Dia
kakak kelasku.Bagaimana kalau kita berkunjung ke tempat dimana kami pertama
kali bertemu?”tanya Ibu Anna.
“Ok,ayo”kata
Ibu Kiki dan Widya.
Pertemuan
pertama Ibu Anna dan Michael rupanya di pnom penh royal palace.Kompleks istana
itu dibangun tahun 1886 dan memiliki luas 183 hektar.Sangat luas dan sudah lama
berdiri.Keindahannya memukau mata.Ibu Anna mengajak mereka menuju tepi sungai
Ton Le Sap,disitulah tepatnya pertemuan pertamanya dengan Michael.
“Hai”sapa
seseorang ketika Ibu Anna,Ibu Kiki,dan Widya sudah ada di tepi sungai Ton Le
Sap.
“Kenal
kami?”tanya Ibu Kiki.
“Kiki,kan?.Anna,kan?”tanya
orang itu.
Ibu
Kiki dan Ibu Anna mengangguk.
“Kalian
sudah lupa dengan aku?”tanya orang itu.
Ibu
Kiki dan Ibu Anna saling pandang.Apakah mereka pernah menemui orang ini?
“Aku
Michael”kata orang itu.
“Michael?.Ya
ampun,kau sudah sangat tua”kata Ibu Anna.
“Kau
juga”kata Michael.
Rupanya
orang itu adalah Michael yang merupakan cinta pertama Ibu Anna.Michael kemudian
bergabung bersama mereka.
“Dia
putrimu?”tanya Michael kepada Ibu Anna.
“Dia
calon anak menantuku”jawab Ibu Anna.
“Luar
biasa.Anakku sudah menikah semua”kata Michael.
“Baguslah.”kata
Ibu Anna.
Mereka
kemudian mengenang masa lalu mereka yang indah.Setelah sekian lama tidak
berjumpa mereka lebih mirip sahabat sekarang.
“Sedang
liburan,ya?”tanya Ibu Anna.Michael mengangguk.
“Sendirian?”tanya
Ibu Anna.Michael mengangguk.
“Aku
kembali ke Inggris besok.Isteriku tidak bisa ikut karena dia harus mengurus
bisnis kami.Aku tidak menyangka bisa bertemu lagi dengan kalian”kata Michael.
“Kami
juga.Bahkan kami sampai tidak mengenalmu”kata Ibu Kiki.
“Bagaimana
kalau kita mengunjungi sekolah kita dulu?”tanya Ibu Anna.
Semua
setuju dengan ide Ibu Anna dan Widya diajak ikut serta.Mereka kemudian menuju
ke sebuah SMA yang merupakan tempat dimana Ibu Anna,Ibu Kiki,dan Michael pernah
menuntut ilmu.Sekolah itu kini sudah sangat berbeda dengan masa ketika mereka
sekolah dulu,sudah banyak yang dipugar dan direnovasi namun ada beberapa bagian
sekolah yang masih dibiarkan seperti dulu.Widya diajak mengunjungi kelas yang dulu
merupakan kelas Ibu Kiki dan Ibu Anna.Widya juga diajak mengunjungi sebuah
taman yang ada di SMA itu yang keadaannya masih sama seperti ketika Ibu
Anna,Ibu Kiki,dan Michael bersekolah dulu.
“Di
taman inilah kami putus”kata Michael.
“Namun
meskipun putus kami tetap berjanji untuk menjadi teman”kata Ibu Anna.
Setelah
mengunjungi tempat mereka bersekolah dulu,Ibu Anna,Ibu Kiki,dan Michael
mengajak Widya untuk mengunjungi land mine museum.Museum itu baru dibuka tahun
2007.Meski masih terbilang baru namun koleksinya luar biasa.Banyak benda
peninggalan perang yang ada disini seperti granat dan bom Molotov.Dari museum
ini Michael berpisah dengan Ibu Kiki,Ibu Anna,dan Widya karena dia ada urusan
lain di suatu tempat.Michael bertukar kartu nama dengan mereka bertiga,kemudian
Michael meninggalkan mereka.Sekarang mereka menjadi bertiga lagi.
Keesokan
harinya,Widya harus menjelajah Kamboja seorang diri karena Ibu Kiki dan Ibu
Anna sedang ada kegiatan lain.Meski sendiri,Widya tetap semangat
menjalaninya,dia memutuskan untuk mengunjungi pnom penh mosque.Tempat itu
adalah sebuah mesjid yang berdiri tahun 1969.Widya juga menunaikan shalat di
tempat itu.Mesjid ini dulu pernah menjadi markas Khmer Merah.Mesjid ini juga
pernah menjadi diskotik pada tahun 1980-an dan kemudian kembali ke fungsi
awalnya yakni menjadi sebagai tempat ibadah.Widya berfoto di depan mesjid dan
mengambil banyak video.
Widya
juga mengunjungi Pasar Tmei untuk berbelanja souvenir.Disini souvenir dijual
dengan harga yang murah.Widya membeli banyak souvenir untuk dirinya sendiri dan
untuk oleh-oleh.Puas berbelanja di Pasar Tmei,Widya melanjutkan shopping
timenya di Pasar Toul Tumpoung.Banyak juga belanjaan Widya di tempat yang
mendapat julukan sebagai pasar Rusia ini.Puas berbelanja,Widya kembali ke rumah
Ibu Kiki.
Widya
bertemu lagi dengan Ibu Kiki dan Ibu Anna di rumah.Keduanya kemudian mengajak
Widya untuk makan malam.Menu makan malam mereka sangatlah lezat dan halal.Usai
makan malam,mereka bertiga memutuskan menonton TV.
“Besok
suami dan anakku pulang dari Amerika.Suamiku menjemput anakku yang baru saja
selesai kuliah disana”kata Ibu Kiki.
“Oh
anakmu yang bungsu,ya?”tanya Ibu Anna.
Ibu
Kiki mengangguk.Ibu Kiki dan suaminya memiliki tiga orang anak.Mereka
masing-masing bernama Keyla,Kesha,dan Key.Kesha dan Keyla sudah menikah dan Key
baru saja selesai menempuh kuliah di Amerika Serikat.
“Tanpa
terasa kita sudah sangat tua”kata Ibu Anna.
“Ya.Aku
bahkan sudah punya dua orang cucu”kata Ibu Kiki.
Ibu
Kiki kemudian mendapat kejutan tak terduga dari Keyla dan Kesha.Keyla dan Kesha
datang berkunjung ke rumah Ibu Kiki tanpa memberitahu ibu mereka terlebih
dahulu.Keyla dan Kesha datang bersama anak mereka.Anak Keyla berusia 4 tahun
dan bernama Kania dan anak Kesha berusia 1 tahun dan bernama Kiara.Ibu Kiki
senang sekali mendapat kunjungan tak terduga tersebut.Keyla dan Kesha juga
senang bisa bertemu lagi dengan Ibu Anna dan berkenalan dengan Widya.
“Calon
isteri Ahmad Ali,ya?...Wah…beruntungnya.Ahmad Ali itu baik,lho”kata Keyla yang
rupanya mengenal dekat Ahmad Ali.”Sampaikan salamku sama dia,ya”
Esok
harinya,Widya dan Ibu Anna kembali ke Indonesia.Mereka begitu senang dengan
kunjungan yang menyenangkan di Kamboja tersebut.
…………………………….
Episode sebelumnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 16
Episode selanjutnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 18
Episode sebelumnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 16
Episode selanjutnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 18
0 komentar:
Post a Comment