Widya kini akan mengunjungi negara
selanjutnya sesuai janjinya.Negara itu adalah Portugal.Dia mengajak kedua orang
tuanya untuk berlibur ke negara asal pesepakbola ternama Christiano Ronaldo
tersebut.Kedua orang tua Widya sangat senang dengan ajakan anak mereka
tersebut.Mereka menyetujui ajakan tersebut dan mulai mempersiapkan semua yang
diperlukan untuk bisa ke Portugal.Dan akhirnya kini Widya,Pak Wawan,dan Ibu
Wina sudah ada di dalam pesawat yang akan membawa mereka ke Portugal.Pesawat
kemudian terbang membelah langit Indonesia.
Akhirnya
tibalah Widya,Pak Wawan,dan Ibu Wina di Portugal.Mereka kemudian menuju ke
hotel tempat dimana mereka akan menginap.Mereka menginap di sebuah hotel
berbintang 3.Mereka memesan dua buah kamar.Satu untuk Widya dan satu lagi untuk
Pak Wawan dan Ibu Wina.Mereka beristirahat sejenak di dalam kamar,kemudian
setelah itu mereka bersama-sama menjelajahi Portugal.Mereka mengunjungi Ajuda
Botanical Garden.Tempat ini merupakan taman bunga tertua di Lisbon.Lisbon
adalah ibukota dari Portugal.Taman bunga ini dibangun tahun 1768.Widya memotret
kedua orang tuanya dengan berlatarkan bunga-bunga yang ada di taman itu.Dia
juga difoto oleh ayahnya.Kemudian mereka berfoto bertiga dengan dipotret oleh
warga Portugal yang kebetulan berkunjung ke taman itu.Mereka juga mengambil
video.Koleksi yang dimiliki taman itu begitu banyak dan kesejukan udaranya membuat
siapapun betah disini.
Selain
mengunjungi Ajuda Botanical Garden,mereka juga mengunjungi Torre de Belem.Torre
de Belem ini dulu pernah digunakan Vasco da Gama sebagai benteng
pertahanan.Widya mengenal Vasco da Gama sejak masa sekolah karena beliau begitu
terkenal sebagai salah satu penjelajah terhebat di dunia.Widya,Pak Wawan,dan
Ibu Wina juga mengunjungi Botanical Garden,Belem Palace,Nelem Cultural
Centre,Tropical Garden,museum Arkeologi,dan Discoveries Monument.
Banyak
tempat yang mereka kunjungi selama ada di Portugal.Widya,Pak Wawan,dan Ibu Wina
juga mengunjungi Jeronimos Monastery.Jeronymos Monastery ini dibangun oleh
Manuel I sebagai bentuk penghormatan kepada Vasco da Gama yang sukses waktu
beliau pulang dari India.Bangunan ini dibangun tahun 1515.Dinding-dinding
bangunan ini berwarna putih dengan banyak tanaman hijau yang
mengelilinginya.Jendela-jendelanya juga besar dan indah.Kubahnya besar dan
memukau.Sebuah bangunan yang menjadi kebanggan Portugal dan juga dunia.
Widya
dan kedua orang tuanya juga mengunjungi Santa Justa Lift.Lift yang satu ini
dibangun selama dua tahun yakni dari tahun 1900 sampai 1902.Lift ini dirancang oleh
Raul Mesnier de Ponsard.Dulu lift ini dijalankan dengan mesin uap dan pada
tahun 1907 baru menggunakan listrik untuk menjalankannya.Widya,Pak Wawan,dan
Ibu Wina menggunakan lift tersebut.Di setiap lantai motif dindingnya
berbeda-beda.Dan pada saat Widya,Pak Wawan,dan Ibu Wina di tingkat paling atas
mereka bisa melihat pemandangan yang begitu indah.
Puas
menggunakan lift yang memiliki tinggi besi penopang 45 meter itu,Widya,Pak
Wawan,dan Ibu Wina kemudian mengunjungi sebuah monument yang memiliki tinggi 52
meter yang bernama Padrao dos Descobrimentos.Monumen ini indah dan dari
monument ini Widya dan kedua orang tuanya bisa melihat sejarah Lisbon.Dinding
luarnya bercat putih,mobil bisa diparkir di depan monument.Untuk mengunjungi
monument ini Widya dan kedua orang tuanya menyewa sebuah mobil.Lautan bisa
dipandangi dari tempat parkir mobil.Widya memotret sepuasnya dan mengambil
video sepuasnya.Kedua orang tuanya juga senang berkunjung di tempat ini.
Widya
dan kedua orang tuanya juga mengunjungi Museu National de Arte Santiga.Di
museum ini banyak koleksi berisi batu permata,tekstil,skrip kuno,dan lukisan
dari abad 12 sampai 19.Semua koleksi ini karya masterpiece seniman
Eropa,Asia,dan Afrika.Keindahan lukisan-lukisannya tidak bisa dibantah.Sungguh
sebuah karya yang luar biasa dari manusia yang pernah ada di dunia.Bangunan
museum ini bercat kuning dan putih.Halamannya luas dan ditumbuhi banyak
pepohonan.Suasananya nyaman dan menyenangkan.
“Eropa
memang luar biasa”kata Pak Wawan ketika mereka sedang melihat salah satu
lukisan karya seorang seniman Eropa yang ada di Museu National de Arte Santiga.
“Ya.Benua
ini menakjubkan dan Portugal adalah salah satu negara yang memiliki hubungan
erat dengan sejarah kita”kata Ibu Wina.
“Portugal
pernah menjajah Indonesia,kan?”tanya Widya.
Ibu
Wina mengangguk.
“Terima
kasih sudah mengajak ibu kesini,nak”kata Ibu Wina.
“Sama-sama,bu”kata
Widya.
Kedua
orang tua Widya juga sudah tahu akan janji Widya sebelum menikah dengan Ahmad
Ali.
“Ibu
do’akan semoga kau bisa segera menikah dengan Ahmad Ali”kata Ibu Wina.
“Aaamin.”kata
Widya.”Setelah dari Portugal ada 4 negara lagi yang harus kunjungi sebelum aku
menikah dengan Ahmad Ali”
Pak
Wawan dan Ibu Wina serta Widya kemudian mengunjungi Casa dos Bicos.Mereka
kemudian berfoto di depan bangunan itu.Bangunannya sangat indah sebab sebagian
dindingnya menunjukkan seolah diselimuti oleh berlian.Bangunan dengan gaya
Renaissance ini dirancang oleh Bras de Alburqueque.
“Bras
de Albuquerque adalah putra dari Alfonso de Albuquerque”kata Widya kepada kedua
orang tuanya.
“Alfonso
de Albuquerque adalah gubernur pertama Portugal.Dia sempat muncul di dalam
pelajaran IPS di Indonesia”kata Pak Wawan.
“Beliau
memiliki anak yang cerdas,lihatlah betapa indahnya bangunan ini”kata Ibu Wina.
Selain
indah,bangunan yang dibangun pada awal abad 16 ini juga tergolong kuat dan
kokoh.Terbukti ketika pernah di Portugal terjadi gempa bumi dahsyat yang
menghancurkan banyak bangunan pada tahun 1755 dan bangunan ini tidak mengalami
kerusakan berarti sama sekali.
Widya
dan kedua orang tuanya juga mengunjungi sebuah tempat yang dulu pernah
dijadikan benteng pertahanan.Tempat itu bernama Saint George Castle.Tempat ini
sampai sekarang masih dipertahankan keasliannya termasuk meriam-meriamnya.Lebih
mengejutkan lagi adalah bahwa di dalam benteng terdapat taman yang sangat indah
dengan begitu banyak bebek dan angsa disana.Luas tempat ini adalah 6.000 meter
persegi dan mulai berdiri kokoh sejak tahun 1147.Widya dan kedua orang tuanya
menikmati keindahan tempat ini dengan berfoto dan mengambil video.Widya berfoto
bersama para angsa yang ada di taman.Selain itu dari menara Widya bisa
mengambil foto sungai Tagus yang ada di Portugal.Sungguh sebuah anugerah yang
tiada terkira dari Tuhan untuk Widya,Pak Wawan,dan Ibu Wina karena bisa
berkunjung ke tempat seperti ini.
“Benteng
ini rupanya tidak kalah indahnya dengan benteng-benteng yang dimiliki negara
kita”kata Pak Wawan.
“Ya.Saya
jadi teringat dengan benteng terbesar dan terluas di dunia”kata Widya.
“Dimana
benteng terbesar dan terluas di dunia berada?”tanya Ibu Wina.
“Di
Indonesia pastinya.”kata Widya.
“Oh,ya?.Ibu
baru tahu.Di Indonesia bagian mana?.Indonesia kan luas sekali”kata Ibu Wina.
“Di
Indonesia bagian tengah.Tepatnya di Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Buton.Disanalah
benteng terbesar dan terluas di dunia berada.”jawab Widya.
“Siapa
yang memberitahumu akan hal tersebut,setahu ibu kau belum pernah kesana”kata
Ibu Wina.
“Ahmad
Ali yang memberitahuku.Dia pernah kesana tiga kali.Dia juga menunjukkan
foto-foto benteng tersebut dan makam raja-raja yang ada di dalam benteng”kata
Widya.”Jika ada waktu dia akan mengajak aku kesana”
“Semoga
kau bisa kesana dan bisa menginjakkan kaki di benteng terluas dan terbesar di
dunia itu”kata Pak Wawan.
“Aaaamin”Ibu
Wina mengaminkan do’a suaminya.
Kedua
orangtua Widya selalu mendo’akan yang terbaik untuk Widya.Do’a orang tua untuk
anak adalah do’a terampuh di dunia dan pasti dikabulkan oleh Tuhan.Widya
bersyukur mendapat orang tua yang selalu mendo’akannya sepanjang waktu.Widya
mengecup kedua orang tuanya penuh kasih.Dia berharap kedua orang tuanya selalu
diberi kesehatan dan diberi usia yang panjang nan berkah.Kedua orang tua Widya
juga bersyukur memiliki anak seperti Widya yang selalu berbakti dan mencintai
mereka dengan sepenuh hati.
“Widya,ayah
tahu kalau sudah lama kau ingin ke Saint George Castle ini.Ayah pernah membaca
diarymu.Kau menulis keinginanmu untuk mengunjungi benteng ini sejak kau duduk
di bangku kelas 1 SMP”kata Pak Wawan.
“Oh,ya?.Jadi
ayah membaca semua yang aku tulis di diaryku?”tanya Widya.
“Ya.Kami
dan ibumu membacanya.Kami terharu dengan mimpimu yang tinggi sementara kondisi
ekonomi kita saat itu sangat memprihatinkan”kata Pak Wawan.
“Kami
sama sekali tidak menyangka kalau dalam kondisi ekonomi separah itu kau masih
juga berani bermimpi.Kau sama sekali tidak takut jika seandainya mimpimu tidak
terwujud.Kau malah terus semangat untuk mewujudkannya.Kami bangga memiliki
putri sepertimu,Widya.”kata Pak Wawan.
“Aku
berani bermimpi karena aku adalah anak kalian.Anak dua orang yang sudah
memberikan banyak cintanya kepadaku.Meskipun saat itu kondisi ekonomi kita
lemah tapi aku sama sekali tidak kekurangan cinta dari kalian berdua.Dan hingga
kini cinta kalian berdua tidak pernah berkurang kepadaku.I love you,mom.I love
you,dad”kata Widya.
Mereka
bertiga lalu berpelukan.Sebuah kehangatan keluarga yang tercipta dimana pun
mereka berada.Mereka bergandengan tangan menyusuri benteng dan berharap agar
cinta yang Allah anugerahkan kepada mereka menjadi berkah bagi mereka di dunia
dan akhirat.
Widya
dan kedua orang tuanya juga mengunjungi Jardim Estufa Fria.Disini mereka bisa
melihat aneka koleksi spesies langka dari berbagai belahan dunia.Widya sampai
kagum dibuatnya.Taman ini sangat terkenal di Portugal dan dibangun tahun 1910.
“Usia
taman ini sebaya dengan almarhum kakekmu”kata Pak Wawan.Ayah Pak Wawan memang
lahir pada tahun 1910.
“Dan
lebih tua lima tahun dari usia kakekmu dipihak ibu”kata Ibu Wina.
“Informasi
yang penting dan patut aku catat dalam otak”kata Widya.
Pak
Wawan dan Ibu Wina tersenyum.Setelah puas dengan keindahan taman,mereka bersama
Widya kemudian mengunjungi Sao Bento Palace.Bangunan itu kini lebih dikenal
sebagai tempat kediaman perdana menteri Portugal.Padahal dulu bangunan ini
digunakan oleh pendeta dan sampai dialihfungsikan sebagai gedung parlemen.Usia
bangunan ini juga sudah lumayan tua yakni dibangun sejak tahun 1598.Dua arsitek
berjasa besar dalam pengerjaan bangunan ini,dua arsitek itu adalah Possidonio
da Silva dan Ventura Terra.Karena mereka berdualah bangunan ini memiliki
keindahan yang luar biasa dan pasti memukau dipandang mata.Dari luar dinding
bangunan ini berwarna putih dengan tangga-tangga yang bagus.Widya dan kedua
orang tuanya kagum luar biasa dengan bangunan ini.
Widya
kemudian mengajak kedua orang tuanya untuk makan di salah satu resto yang ada
di Santo Amaro Dock.Harga makanan di kawasan ini terkenal mahal,Widya
mentraktir makan kedua orang tuanya sampai puas.Kenyang makan mereka kemudian
berbelanja di Feira da ladra.Feira da ladra adalah pasar yang ramai dan sudah
ada sejak abad 12.Widya dan kedua orang tuanya belanja banyak barang antik
disini.Selain itu mereka juga berbelanja di kawasan City Centre.Di hari
terakhir mereka di Portugal tak lupa mereka juga mengunjungi National Pantheon
dan Gereja Santa Engracia.
Dan
akhirnya mereka sudah ada di Lisbon Portela Airport.Di bandara inilah mereka
akan menempuh perjalanan pulang ke Indonesia.Mereka melakukan check in
bersama-sama.Semua barang bagasi mereka dilaporkan.Kemudian mereka menyempatkan
diri untuk membeli souvenir yang juga dijual di dalam bandara.Setelah itu
mereka menuju ruang tunggu keberangkatan.Tak lama kemudian mereka sudah ada
dalam pesawat.Pesawat pun terbang membelah langit Portugal.Widya,Pak Wawan,dan
Ibu Wina bersyukur bisa menjalani liburan ini dengan penuh keceriaan dan
kebersamaan.Kebersamaan dalam cinta yang agung anugerah dari Tuhan semesta
alam.
…………………………………….
Episode sebelumnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 14
Episode selanjutnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 16
0 komentar:
Post a Comment