“Ayu,apa aku bisa menginap di flatmu
selama aku berkunjung ke Hongkong?”tanya Widya kepada Ayu.Ayu adalah adik Ahmad
Ali yang sedang kuliah di Hongkong.Widya menelepon calon adik iparnya itu dari
Indonesia,Widya memang ada niat ke Hongkong dalam waktu dekat ini guna
mewujudkan janjinya sebelum menikah dengan Ahmad Ali.
“Wah,dengan
senang hati.Kapan kak Widya akan kesini?”tanya Ayu.
“Dalam
waktu dekat”jawab Widya.
“Pokoknya
kalau kakak sudah jadi kesini segera hubungi Ayu,Ayu akan menjemput kakak di
bandara”kata Ayu.
“Baiklah.Terima
kasih,ya”kata Widya.
“Sama-sama”kata
Ayu.
Widya
kemudian menyiapkan semua yang dia perlukan selama di Hongkong.Dia kini sedang
packing dan esok sudah waktunya dia ke Hongkong.Hari esok pun tiba dan dia pun
menuju ke bandara.Ahmad Ali tidak bisa mengantar karena pemuda itu sedang
sangat sibuk mengurus bisnis barunya.Widya mengerti dengan kesibukan yang
mewarnai hari-hari calon suaminya itu.Widya senantiasa mendo’akan agar Ahmad
Ali selalu sukses dalam setiap bisnis yang digelutinya,semoga semua bisnis itu
halal dan mendapat berkah dari Tuhan.Widya kini sudah ada di dalam pesawat yang
membawanya ke Hongkong.Sebuah perjalanan yang selalu menyenangkan bagi Widya
karena akhirnya dia bisa memenuhi janjinya untuk bisa mengunjungi Hongkong.
Ayu
menjemput Widya begitu Widya sudah tiba di bandara.Ayu membantu Widya
memasukkan tas ranselnya ke dalam bagasi mobil.Setelah itu,Widya duduk di
samping Ayu di dalam mobil.Ayu mengendarai mobilnya menuju ke flatnya yang ada
di jantung kota Hongkong.
“Disini
banyak TKI dari Indonesia,ya”kata Widya.
“Ya.Hongkong
terkenal sebagai negara teraman bagi para TKI,sehingga banyak TKI disini”kata
Ayu.
“Tadi
di pesawat aku duduk bersebelahan dengan seorang TKI yang dikirim kesini.Kami
langsung bertukar cerita.Mereka ingin menjadi TKI untuk membantu ekonomi
keluarga mereka”kata Widya.
Tak
lama kemudian Ayu dan Widya sudah tiba di flat milik Ayu.Flat itu begitu indah
dan sangat strategis letaknya.Ayu mengajak Widya masuk ke dalam flat dan Ayu
menunjukkan kamar untuk Widya.Widya menaruh tasnya di dalam kamar itu.Dia
kemudian menunaikan shalat berjama’ah bersama Ayu.Setelah itu mereka makan
siang bersama.Di ruang makan flat tepatnya pada dindingnya,Ayu memasang foto
keluarga.Dalam foto itu ada Ayu,Ahmad Ali dan kedua orang tuanya.Wajah Ahmad
Ali masih sangat muda di dalam foto tersebut.
“Itu
foto keluarga yang diambil ketika kak Ahmad Ali masih duduk di bangku SMA”kata
Ayu.
“Pantas.Dia
masih sangat muda dalam foto itu”kata Widya.
“Dia
baru masuk kelas 1 saat itu”kata Ayu.
“Dia
sekolah di SMA mana?”tanya Widya.
“Dia
sekolah di SMA yang ada di Amerika Serikat.Saat itu kedua orang tuaku sedang
ada bisnis disana dan kami dibawa serta kesana.”jawab Ayu.
“Beruntung
sekali kalian.Aku menghabiskan masa SMAku di Indonesia dan bagiku saat itu
Amerika Serikat hanyalah sebuah mimpi untuk bisa kesana”kata Widya.
“Begitulah.Kami
memang sering berpindah negara karena bisnis kedua orang tua kami ada
dimana-mana.Masa SD kakakku dihabiskan di sebuah SD Internasional yang ada di
Moscow.Kemudian masa SMPnya dihabiskan di sebuah SMP yang ada di Norwegia.SMA
di Amerika.Kuliah S1 di Korea Selatan tapi saat itu kedua orang tuaku sudah ada
di Indonesia.Lulus kuliah dia langsung menekuni bisnis-bisnisnya hingga
kini”kata Ayu.”Meskipun kami dibesarkan dibanyak negara berbeda tapi di rumah
ibu selalu menggunakan bahasa Indonesia dan selalu mengajari kami banyak hal
tentang Indonesia”
“Luar
biasa”kata Widya.
Mereka
kemudian selesai makan.Ayu mengajak Widya untuk mengunjungi Nan Lian Garden.
“Saat
ini aku sedang kosong jadwal kuliah,jadi aku akan mengajak kakak ke Nan Lian
Garden.Itu adalah taman favoritku”kata Ayu.
Widya
menerima ajakan Ayu.Mereka kemudian menuju taman itu dengan naik mobil Ayu.Tak
lama kemudian mereka sudah tiba di taman yang memiliki luas sekitar 3,5 hektar
tersebut.Widya langsung merasakan sensasi yang diberikan taman ini,berada di
taman yang dimiliki Hongkong ini serasa berada di zaman dinasti Tang tahun 618
sampai 906 sebelum masehi.Ayu dan Widya puas berfoto dan memotret disini.Video
juga diambil dan Ayu rupanya sangat mahir membuat video yang membuat Widya
senang bukan kepalang.Widya merasa Ayu berbakat menjadi sutradara meskipun sebenarnya
Ayu tidak kuliah di jurusan tersebut selama di Hongkong.Puas menikmati indahnya
taman mereka berdua mampir untuk menikmati hidangan di sebuah restoran
vegetarian yang ada disitu.Ayu yang mentraktir Widya dan Widya senang sekali
dengan kebaikan Ayu tersebut.Sejak mengenal Ayu,baru kali ini Widya memiliki
kesempatan untuk berjalan bersamanya dan mengenalnya lebih dekat.Ayu adalah
gadis yang menyenangkan dan selalu ceria sepanjang waktu sehingga bersamanya
sangatlah tidak membosankan.
Ayu
kemudian mengajak Widya juga untuk mengenal teman-temannya yang ada di
Hongkong.Salah satu sahabat terdekat Ayu yang ada di Hongkong adalah
Shelomita.Shelomita tinggal bersama kedua orang tuanya yang ada di Hongkong.Ayu
dan Widya berkesempatan berkunjung ke rumahnya.Shelomita menyambut hangat
mereka berdua.Ayu memperkenalkan Widya kepada Shelomita.Shelomita senang sekali
bisa berkenalan dengan Widya.
“Bagaimana
keadaan Indonesia sekarang?”tanya Shelomita kepada Widya saat Shelomita tahu
kalau Widya selama ini tinggal di Indonesia dan tujuannya ke Hongkong adalah
untuk berlibur.
“Indonesia
sekarang sedang terus membangun”jawab Widya.
“Aku
adalah orang Hongkong namun aku banyak mengenal Indonesia dari pembantu rumah
tangga kami yang merupakan orang Indonesia”kata Shelomita.
Shelomita
lalu memanggil pembantu rumah tangga itu dan memperkenalkannya kepada Ayu dan
Widya.Ayu sudah tahu kalau pembantu rumah tangga itu adalah orang Indonesia
tapi Widya belum tahu sama sekali.Pembantu rumah tangga itu bernama Susi dan
berasal dari Jawa Tengah.Susi sudah lima tahun tinggal dan bekerja di
Hongkong.Susi kemudian diajak berbincang bersama mereka.Widya sangat penasaran
akan kehidupan TKI yang ada di Hongkong sehingga Susi baginya adalah seperti
sumber yang begitu baik untuk diwawancarai.
“Betah
disini?”tanya Widya.
Susi
mengangguk.Susi bercerita kalau keluarga Shelomita sangat baik kepadanya.
“Aku
bisa menabung untuk masa depan dengan pekerjaanku ini.Gaji pembantu rumah
tangga di Hongkong ini sangat tinggi.Namun ada juga beberapa temanku yang
menghabiskan gaji yang banyak itu untuk berfoya-foya dan sama sekali tidak
memikirkan masa depan mereka”kata Susi.
“Siapa
saja mereka?”tanya Widya.
“Banyak.Yang
paling parah namanya Ani.Ani ini menghabiskan semua gajinya untuk berfoya-foya.Dia
sama sekali tidak mempedulikan masa depannya”jawab Susi.
“Ada
salah satu pegawai di tokoku yang memiliki seorang kakak yang jadi TKI
disini.Nama pegawaiku itu namanya Aini dan dia bilang nama kakaknya adalah
Ani.Jangan-jangan Ani yang kau maksud adalah Ani yang merupakan kakak Aini”kata
Widya.
“Nama
lengkap Ani adalah Ani Juliana.Nama orang tuanya Agus dan Herna.”kata Susi.
“Tepat.Ya
Allah,dunia begitu sempit.Ani yang kau maksud pastilah kakak
pegawaiku.Oh,ya…sebelum kesini Aini memberikan aku foto kakaknya dan dia
berharap kalau aku secara beruntung bertemu kakaknya aku bisa menyampaikan
pesan Aini karena sudah lama Ani tidak menghubungi keluarganya di
Indonesia”kata Widya.
Widya
kemudian menunjukkan foto Ani yang ada di dalam handphonenya kepada Susi.Susi
langsung mengenali wajah itu dan memang Ani yang dimaksud Widya adalah Ani yang
menjadi temannya.
“Baguslah
kalau begitu.Tolong sampaikan kepada Ani kalau Aini dan keluarganya sangat
merindukannya.Gaji Aini yang tidak seberapa tidak bisa menghidupi keluarganya
yang banyak.Aini memiliki 7 orang adik yang harus dibiayai dan kedua orang tua
yang sudah tua.Selain itu Ani memiliki 3 orang anak yang semuanya dititipkan
kepada orang tuanya.Sejak 5 bulan yang lalu,Aini harus membiayai semua orang tersebut
sendirian karena kiriman dari Ani terhenti.”kata Widya.
“Ani
bukannya tidak punya pekerjaan lagi melainkan dia hanya habiskan uangnya untuk
foya-foya.Dia terlalu tergiur dengan kehidupan yang mengasyikkan di Hongkong
ini sampai lupa dengan keluarganya di Indonesia”kata Susi.
“Aku
jadi ingin bertemu dan menasihati Ani agar dia bisa mengubah sikapnya
itu.Kasihan adik-adik,orang tua,dan anak-anaknya.Dan suami Ani kan sudah
meninggal,ya?”tanya Widya.
“Ya.Suaminya
meninggal karena tabrakan.Sejak menjadi janda,Ani kemudian memutuskan jadi
TKI,kami sama-sama kesini lima tahun yang lalu”kata Susi.
“Susi,ajaklah
kami menemui Ani”kata Shelomita.
Susi
mengangguk.Dia kemudian mengajak Shelomita,Widya,dan Ayu untuk menemui Ani.Ani
rupanya sehari-hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga,namun pekerjaannya
sangat ringan karena dia hanya menjadi pembantu seorang wanita karir sehingga
Ani mendapat banyak waktu istirahat dan gajinya juga tinggi karena bosnya
sangat murah hati kepadanya.Kemurahan hati dari sang majikan disalah gunakan
oleh Ani dengan hanya menggunakan semua uangnya untuk berfoya-foya.Ketika Susi
menelepon Ani dan mengajaknya bertemu,Ani meminta agar mereka bertemu di
Hongkong Park.
Jujur
ini pertama kalinya Widya mengunjungi Hongkong Park.Dia mengunjungi tempat ini
bersama Shelomita,Susi,dan Ayu.Shelomita menjelaskan kepada Widya kalau
Hongkong Park adalah ibarat sebuah oasis di tengah kota.Hongkong Park memiliki
rumah kaca dan mempunyai lebih dari 150 spesies burung.Keempat gadis cantik ini
kemudian menunggu Ani di dekat kolam lili yang ada di Hongkong Park.Tak lama
kemudian Ani datang menemui mereka.Widya langsung menasihati Ani agar janda
tiga anak ini mengubah kelakuannya yang suka berfoya-foya.Widya mengingatkan
Ani bahwa Ani juga memiliki adik-adik yang mesti harus dia perhatikan karena
kedua orang tuanya juga sudah tua.Nasihat Widya yang menyentuh membuat hati Ani
tergugah.Ani langsung menangis.Dia menangis karena menyesali perbuatannya
selama ini yang sudah berlebihan sehingga dia menjadi lupa kepada
keluarganya.Mulai hari ini Ani berjanji untuk mengubah semua kelakuan
buruknya.Dia akan melupakan masa lalunya yang kelam dan memulai lagi hidupnya
yang baru.Widya bersyukur atas hidayah yang Allah berikan kepada Ani.
Kemudian
mereka berempat menuju ke pusar perbelanjaan Hongkong yang terkenal di dunia
dengan kualitasnya yang bagus.Widya membeli banyak untuknya dan
oleh-oleh.Setelah berbelanja,Shelomita dan Susi kembali ke rumah
Shelomita.Sementara Ani kembali ke rumah majikannya.Widya dan Ayu kembali ke
flat.Setiba di flat Widya packing karena
esok hari dia akan segera di Indonesia.Ayu membantu calon kakak iparnya itu
dalam packing.Esok telah tiba,Widya kini sudah siap menuju ke bandara.Ayu
mengantar Widya dengan mobilnya.
“Sampaikan
salamku kepada kedua orang tuaku dan kak Ahmad Ali”kata Ayu sebelum mereka
berpisah.
Widya
mengangguk dan merangkul Ayu.Kemudian Widya melakukan check in dan Ayu kembali
ke mobilnya dan menuju ke kampus.Setelah check in Widya menunggu di ruang
tunggu keberangkatan.Tak lama kemudian dia sudah ada di dalam pesawat yang kini
sudah terbang membelah langit Hongkong.Widya melambaikan tangannya dari balik
jendela pesawat kepada negara yang sudah begitu sempurna untuk para TKI mencari
rezeki ini.Widya bangga dengan para TKI yang sudah menjadi pahlawan devisa
bukan hanya TKI Hongkong tapi juga kepada seluruh TKI yang ada di seluruh
dunia.
…………………
Episode sebelumnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 15
Episode selanjutnya : Cerita Pendek : Mewujudkan Mimpi 17
0 komentar:
Post a Comment