kumpulan cerpen : cerita pendek terbaru, kumpulan puisi, novel, serta hal-hal menarik yang terjadi disekitar kita.....

Cerita pendek : AKU BERHASIL TEMUKAN KEGAGALAN


kumpulan cerita pendek terbaru
Hidup itu butuh kebenaran, namun tak selamanya kebenaran hanya menjadi malaikat pelengkap anatara ribuan iblis berwujud malaikat. Penyeimbang tak harus selalu terlihat. Kebenaran tuhan dan malaikatnya memperhatikan setiap perbuatan makhluknya, membiarkan sesuatu terjadi sebagaimana dua jalur di ciptakan, memilih atau tanpa pilihan.

Di antara setiap kehidupan tersembunyi banyak makna yang tak terbaca, apakah kebenaran bersifat pasif dan menunggu keburukan aktif?  Huh... kebenaran adalah apa yang tak berubah meski semua berubah, sementara keburukanlah yang tidak bersifat tetap, berubah seiring arus kebenaran. Mereka bukan pasif namun mereka hanya tak diakui bersifat aktif...

Huft... hari ini begitu menyebalkan, kenapa dia harus pergi kencan segala? Aish...dasar sahabat yang tak bisa diandalkan!” Gerutuku melempar tas ke atas kasur
kumpulan cerita pendek terbaru
Ku hempaskan tubuhku di atas benda empuk yang sebelumnyaa telah mejadi tempat pendaratan tasku. Ku hela napas panjang merutuki hari ini, benda ini membuatku melayang melupakan setiap hal buruk dan menyebalkan hari ini... andaikan setiap saat bisa ku lalui seperti ini...

***
“Huft...” Deruku sambil mengusap mata

Huh... semuanya terasa hilang dari pundakku... ku tatap jam menunjukan pukul 20:00, aku tertidur! Aku bangkit dari tidurku masih mengusap-ngusap mata, memperhatikan setiap sudut ruangan yang biasa disebut kamar ini dan seolah-olah baru mengenal tempat ini.

Ku lepas seragam yang membalut tubuhku memperlihatkan T-shirt yang dengan sempurna mencetak dada bidang dan perut sixth-packku. Berkeringat? Tak biasanya tubuhku berkeringat setelah bangun tidur, aneh... apa ini? Ku lihat sebuah kertas tepat di samping tas yang terletak di atas meja belajarku.
kumpulan cerita pendek terbaru
‘Biarkan angin laut menerpa, meski menusuk ke dalam dada....

Biarkan kegelapan berhujat, meski menerkam membius otak...’

“Apa maksudnya? Hm.... siapa yang meletakkannya di sini?” Gumamku sambil memegang dagu
Ku lanjutkan aktifitas malamku, membiarkan dan melupakan sesuatu yang menurutku tak penting. Aktifitas berjalan begitu cepat ketika ku merasa tak ada beban, bahkan tugas yang menumpuk sekalipun terasa begitu mudah, sampai akhirnya waktu menuntunku untuk tidur lagi.

Aku terbangun ... jantungku terasa begitu nyeri, ada sesuatu yang sangat menyakitkan bersarang di rongga sebelah kiri dadaku. Arghhh ... apa ini? Tu.. tubuhku bergetar hebat,keringat mengucur membasahi tubuhku, penglihatanku kabur, sampai akhirnya menemukan secarik kertas di atas bidang-bidang perutku.

‘Biarkan ia mensuk, membunuh kau yang terkutuk...

Biarkan aku menyatu, walau harus berseteru...’

“Siapa kau? Apa yang kau inginkan?” Teriakku entah pada siapa
Nyeri di dada ini menghilang seiring gerakan tanganku yang meletakkan kertas tanpa pengirim itu. Aku tak mengerti apa yang terjadi... sungguh. Biarkan angin laut menerpa, meski menusuk ke dalam dada.... Biarkan kegelapan berhujat, meski menerkam membius otak... Biarkan ia mensuk, membunuh kau yang terkutuk... Biarkan aku menyatu, walau harus berseteru... apa yang sedang kau lakukan?
kumpulan cerita pendek terbaru
“Apa itu? Hm... kelihatannya kau tak terlalu pintar...” Gumamku masih memegang dada kiriku
“Kau mengambil kertas dari buku ini! Hm... tinta merah, pergerakanmu tak terlalu menyulitkan, lihat apa yang akan ku lakukan, baik kau Jacob ataupun David!” Lanjutku sambil membungkuk mengambil buku catatan yang terletak tepat beberapa senti dari kasurku

***

“Dan sekarang kau terlihat begitu bodoh... !” Ujarku menatap sebuah kertas yang menarik perhatianku ketika baru memasuki kelas kosong ini

‘Biarkan mentari bersinar, menjatuhkan kau yang bersinar...

Biarkan rembulan meredup, ini waktunya menjadi hidup....’

Menarik! Bagaiman kau melakukan semua ini? Membuatku pusing seolah-olah kaulah bintangnya.... ulah siapapun ini kau takkan selamat, mungkin karna hidupku begitu sempurna huh? Atau karna aku melakukan kesalahan... tapi ini seperti  permainan anak kecil, mungkin ini ulah David... khukhukhu....

“”Hi... David! Apa kau telah menyelesaikan tugas?” Tanyaku berbasa-basi melihatnya berjalan menuju tempat duduknya

“Tentu...!” jawabnya singkat ketika meletakkan tasnya di sampingku

“Boleh aku bertanya sesuatu? “ Ujarku melengkapi basa-basi ini

“Apapun untukmu... kau kan sahabatku...kan sudah ku bilang semuanya adalah milikmu, kecuali hatiku...hahah...”Jawabnya riang seperti biasanya

“Aish... adikku ini begitu menggemaskan...” Ujarku mencubit pipinya

“Tentu saja! bukankah aku adik seorang pemuda berkulit putih yang tinggi dengan senyum menawan dan dada bidangnya yang juga menggemaskan...hahaha... bukan begitu Steve?” Balasnya membuatku tertawa kecil mendengar pujiannya

“Hahaha... kau sangat pintar dalam urusan ini... pantas banyak sekali gadis  yang menggandrungi adiku yang tampan ini... ya meski kakaknya lebih tampan...!” Ujarku mengacak-ngacak rambutnya

“Begini... aku sedikit kesulitan mengetahui makna dari kata-kata ini... Biarkan angin laut menerpa, meski menusuk ke dalam dada.... Biarkan kegelapan berhujat, meski menerkam membius otak... hm... aku tak mengerti... bagaimana menurutmu?” tanyaku mulai menjebaknya
kumpulan cerita pendek terbaru
“Hm... apa ya? Hm... mungkin membiarkan sesuatu terjadi karna tak ada yang bisa dilakukan untuk hentikannya memperburuk keadaan.. hehe... mungkin...” Jawabnya sambil menumpukan wajahnya tepat di kedua tangannya 

Hm... kau sengaja menerjemahkannya seperti itu supaya aku tertipu lagi dengan kepolosanmu...Dasar anak nakal ingin mengerjaiku sampai sejauh ini, lihat saja jatah traktiran eskrim untukmu tak akan ku beri...

“Begitukah? Tapi masih ada lanjutannya... biarkan ia menusuk , memngabadikan yang terkutuk... biarkan semua berakhir, meski kau tak berpikir... bagaimana?” Tanyaku lagi menjebaknya

“Hm... aku rasa aku juga tak mengerti, boleh aku lihat sumbernya?” Ujarnya balik bertanya
Kau tersudut David kau mengalihkan pembicaraan, dan berbalik ingin menjebakku... anak nakal! Jangan harap bisa menjebakku...

“Bukankah ada atau tidaknya sumber tak mempengaruhi...!” Jawabku berbalik menyudutkannya

 “Hm... apa ya?” Balasnya dengan polos

***

“Begitukah?” tanyaku memperhatikan ekspresi anak pamanku ini

“Apa kau sedang bermasalah? Dan membutuhakn uang? Lalu setelah ini kau akan memujiku karna menurutmu pikaranku berkelas atau apalah? Benar?”Balas Jacob menatapku

Aish.. kenapa aku harus berhadapan dengan kata-kata pedasnya? Aku sadar diri aku hidup bersama kalian tapi aku tak serendah itu, kalian pikir keluarga kalian bisa hidup tanpa bantuan ayah dan ibuku dulu huh? Benar-benar orang yang menyebalkan! Atau ini hanya trik untuk membuatku melupakan tujuan awal... hahah cerdik sekali kau Jacob Schiff...

“Modusmu terlalu klasik...” Lanjutnya

Apa ini? Kepalaku....seperti ada yang pecah di dalam pusat kendali tubuhku ini... apa yang sebenarnya terjadi?  Ini menyakitkan, setiap ronnga pembuluhku terasa meledak. Ku tinggalkan Jacob yang sibuk mengoceh di depanku, ku naiki setiap anak tangga yang terasa berubah menjadi bukit dengan ketinggian ratusan meter, lalu ku hempaskan tubuhku di atas meja belajar.Berkeringat lagi? Aku membuka mataku yang sempat tertutup, ku tatap dinding kamarku yang telah dilumuri cairan merah....

“A... Alerto ego....!” Gumamku

“Jadi...! keringat, tas yang berpindah, tabrakan, benturan, gejala psikopat ringan... hm...” Lanjutku merasa sedikit lebih tenang

Ku berjalan menuju dinding kamarku, menyentuh tulisan merah itu dan menutup mata. Meresapi setiap udara sore yang melewati hidungku, menggali setiap inchi memori yang ku miliki ketika diriku bukan diriku. Aku yakin aku hanya memiliki satu kepribadian, sementara deru napasku mulai tak beraturan...

“Aku bukan pembunuh.... biarkan dia menggantikanku. Aku hanya tak ingin kembali semua begitu menakutkan ayah! Ku buat dia gila dan ambil lagi setiap inchi tubuhku....”

Memori ini....

Da.. darah..., mataku kembali menampakkan iris biruku. Arghh...aku harus konsentrasi aku butuh banyak energi untuk gali lebih dalam kepribadianku yang lainnya! Ku gerakkan tanganku menuju lintasan cairan amis yang hampir mencapai bibirku itu. Benar semuanya telah terjadi,memori yang ku miliki menyimpan kegiatan yang ia lakukan.

Kau tak ingin berbagi tempat denganku? Tunggu ... aku tak boleh terlalu yakin, bahkan aku tak mengenalinya, ku tutup mataku coba berdamai dengannya, semua seolah membantah dugaan awalku.
“Sudah seharusnya begitu!” 

Ku buka mataku, pergerakan ini? Lembaran-lembaran kertas berterbangan di tengah kesunyian. Ku berlari menuju jendela memasang gorden menutupinya, mengunci pintu, mematikan lampu...

Jelas sudah apa yang terjadi.

“Bisakah semuanya dipercepat? Kau tahu! Sihir tak akan berkembang dan sains modern akan berjaya...!” Ujarku pada kegelapan yang berwujud itu

“Sihir tak akan berkembang karna kalian, ras murni yang terlalu munafik dalam mengembangkannya...” balas suara serak yang berasal dari segala penjru

‘Biarkan semua berakhir, menjelaskan kami yang terlahir....

Biarkan badai menerpa, dan merenggut setiap nyawa..’

I... ini mantra? Ku rasakan kembali ledakan pada pembuluh otak, arghhh... tidak itu saja sekaran tubuhku mati rasa. Aku tak bisa melakukan apapun, tubuhku terjatuh dan mengapar di atas lantai, mantra kuno ini?
‘Biarkan semua berakhir,semua telah menjadi takdir...

Biarkan ia pecahkan kalbu, karna semua pasti berlalu...’

“Ka... kau ras terkutuk... ras murnilah yang merintis ilmu sihir, kalian adalah makhluk yang gagal!”U jarku mengintimidasinya dalam kesakitan

“Temuilah kegagalanmu...” Balasnya membuatku semakit tersiksa

Mata merah yang bersinar dalam kegelapan. Jantungku? i.. ini penghentian! Darah ku rasakan mengalir melewati tempat yang bahkan belum kering, jantungku yang dipaksa berhenti membuatku tak berdaya hanya terkapar di ruangan ini...

Cahaya menyeruak masuk, ceceran darah yang menganak sungai membuatku ngeri akan perlakuan biadap pemberontak ini. Ingin menggabungkan dua dunia tetapi mengendap-endap menghindari pemerintah, berbalik mengejar dan membunuh. Keseimbangan dua dunia yang telah kami pertahankan semenjak riban tahun silam ingin diporak-porandakan huh? Ku perhatikan makhluk samar yang telah menghisap energi kehidupan yang ku titipkan pada boneka itu.

Penyamran selama puluhan tahun serta pelarian dari kerajaan membuahkan hasil... ku kembalikan
Fiat justitia pereat mundus... Pax melior est quam iustissimum bellum...!!!”rapalku

Perempuan tua itu tiba-tiba bergetar, tubuh rentanya bercahaya, pelindung yang selama ini melindunginya bertabrakan dengan mantra yang ku pelajari dari buku kuno di perpustakaan kerajaan. Tubuhnya mencoba menolak setiap mantra berwujud cahaya yang mencoba menyesap ke dalam tubuhnya. Perlawanan yang selama ini tidak berarti membuahkan hasil karna perjuangan yang terus-menerus, pelindung itu ternyata tidak berfungsi ketika ia tidak melihat musuhnya.

Penyihir tua itu perlahan-lahan terbakar oleh api kebencian, mantra suci yang ku rapalkan menidurkannya untuk secara perlahan. Bunuh 13 anggota kelurgaku , hilangkan nyawa puluhan mata-mata profesional cukup untuk hancurkan dirimu. Aleciae, ratusan tahun kau habiskan hanya untuk kuasai dunia yang tak berarti ini. Ku tatap matanya, balas menatap keberadaanku yang tak terlihat, abu-abu penuh benci dan nafsu dari tubuhnya terbang ke luar jendela yang tengah menyinari ruang sempit itu.

“Kau tahu? ras murni tidak sedang temui kegagalan ,aku telah berhasil temukan kegagalan sepertimu, dan aku akan berhasil temukan kegagalan-kegagalan lainnya karna kegagalan kalian disebabkan menentang keadilan... Fiat justitia pereat mundus, Pax melior est quam iustissimum bellum(Hendaklah keadilan ditegakkan walau dunia harus binasa,kedamaian lebih baik dari perang yang beralasan) dan perlu kau ingat bahwa penyeimbang tak selalu terlihat” Ujarku

Dunia manusia atau dunia penyihir bukanlah dunia yang tak jauh berbeda, di mana akan selalu ada pemberontak yang menentang keadilan. Bukanlah kegagalan yang menyebabkan kita gagal, tapi membiarkan kegagalan menggagalkan keberhasilan. Aku hanya bersembunyi di keramaian, tak peduli apa yang terjadi keadilan harus ditegakkan, tuhan akan memurkai mereka yang membinasakan penegak-penegak kebenaran dan tuhan akan melaknat penegak-penegak kebenaran yang menolak hukum tuhan.

Biarkan semua terjadi, kebenaran tak akan berubah walaupun semua orang mendustakan dan keburukan tak akan berubah walau semua orang membenarkan. Dan memang ada masa di mana keburukan berjaya, tapi itu hanya untuk mempertinggi tempat jatuhnya juga.

Biarkan angin laut menerpa, meski menusuk ke dalam dada....
Biarkan kegelapan berhujat, meski menerkam membius otak...
Biarkan ia mensuk, membunuh kau yang terkutuk...
Biarkan aku menyatu, walau harus berseteru...
Biarkan mentari bersinar, menjatuhkan kau yang bersinar...
Biarkan rembulan meredup, ini waktunya menjadi hidup....
Biarkan semua berakhir, menjelaskan kami yang terlahir....
Biarkan badai menerpa, dan merenggut setiap nyawa..
Biarkan semua berakhir,semua telah menjadi takdir...
Biarkan ia pecahkan kalbu, karna semua pasti berlalu...

***
 kumpulan cerita pendek terbaru

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Cerita pendek : AKU BERHASIL TEMUKAN KEGAGALAN