kumpulan cerpen : cerita pendek terbaru, kumpulan puisi, novel, serta hal-hal menarik yang terjadi disekitar kita.....

Cerita pendek : Mewujudkan Mimpi 4


Pesawat telah mendarat dengan mulus di landasan pacu bandara Soekarno Hatta.Widya dan Intan segera turun dari pesawat.Mereka kemudian berpisah di bandara.Intan menuju rumahnya dan Widya juga demikian.Namun itu bukan pertemuan terakhir.

            Keesokan harinya Intan menuju ke toko Widya untuk menyampaikan keinginannya membuka cabang.Widya kemudian memberikan pengarahan kepada Intan dan dalam waktu dekat cabang dari toko itu akan segera dibuka.

            Waktu yang ditentukan untuk mempertemukan Intan dengan Ahmad Ali akhirnya tiba.Widya mempertemukan mereka di sebuah restoran ternama.Widya mengemudikan mobil yang membawa dia dan Intan menuju ke restoran yang dituju.Ahmad Ali sudah tiba lebih dahulu dan menunggu di sebuah kursi yang sudah dipesan.Widya memperkenalkan Intan kepada Ahmad Ali.Setelah itu,Widya meninggalkan mereka berdua untuk saling mengenal lebih dekat.Widya menyarankan Ahmad Ali untuk mengantar Intan pulang karena Widya akan langsung pulang usai mempertemukan mereka.

            Widya kemudian kembali ke rumah dengan mengemudikan mobilnya.Sambil mengemudikan mobil,Widya berharap agar Ahmad Ali dan Intan bisa cocok dan segera menikah.Tak lama kemudian Widya tiba di rumah.Dia kemudian memarkir mobilnya dan masuk ke dalam rumah.

            Widya tinggal seorang diri di rumahnya.Sejak usia muda dia sudah dididik mandiri oleh kedua orang tuanya.Rumah yang ditempatinya ini sudah ada sejak SMA dan merupakan kado ulang tahun dari ayahnya.Jadi,Widya sudah tinggal di rumahnya itu sejak SMA.Kedua orang tua Widya juga memiliki rumah yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah Widya.

            Widya lahir dengan nama Widya Putri dan kini sudah berusia 25 tahun.Widya belum menikah dan kedua orang tuanya sudah sering meminta Widya untuk segera menikah.Widya memang belum menemukan pasangan yang cocok untuk dirinya.

            Sementara itu,Ahmad Ali dan Intan memulai makan malam mereka di restoran.Usai makan malam mereka berbincang-bincang dan saling mengenal satu sama lain.Perbincangan mereka nampak seru dan nyambung.Ahmad Ali juga menceritakan akan masa lalunya yang ditinggal wafat sang calon isteri.Intan mengucapkan rasa belasungkawa kepada apa yang dialami oleh Ahmad Ali.

            “Aku sudah cerita tentang masa laluku.Apa masa lalumu?”tanya Ahmad Ali kepada Intan.
            “Hm…aku sama sekali tidak memiliki masa lalu dalam percintaan.Aku disibukkan oleh kegiatan sekolah dan aku kemudian melanjutkan kuliahku di Singapura dan baru selesai belum lama ini”jawab Intan jujur.
            “Baguslah kalau begitu”kata Ahmad Ali.
            Intan tersenyum mendengar perkataan Ahmad Ali.

            “Rencana mau bekerja dimana?”tanya Ahmda Ali.

            “Aku akan berwiraswasta.Sebentar lagi aku akan buka sebuah toko yang merupakan cabang untuk toko Widya”jawab Intan.

            “Wah,luar biasa”kata Ahmad Ali.

            “Semua berkat Allah swt yang memudahkan langkahku.”kata Intan.”Anda sendiri kerja dimana?”

            “Saya juga adalah pengusaha.Usaha yang saya geluti di bidang kuliner dan mebel.Sudah banyak cabang juga”kata Ahmad Ali.
            Intan mengangguk-anggukkan kepalanya usai mendengarkan jawaban dari Ahmad Ali.

            “Tujuan Widya mempertemukan kita sudah jelas,kan?”tanya Ahmad Ali.
            Intan mengangguk.

            “Memang aku pernah meminta dia untuk mencarikan aku calon isteri.Dan kau adalah calon pertama yang diajukannya”kata Ahmad Ali.

            “Aku juga kaget saat diberitahu akan dipertemukan denganmu.Tapi,aku jalani saja dulu”kata Intan.
            Hari-hari kemudian dilalui Intan dengan Ahmad Ali untuk masa perkenalan mereka.Mereka menjalaninya dengan penuh rasa sabar dan ikhlas.Hingga akhirnya tiba masanya mereka akan memutuskan apakah mereka akan menikah atau hanya akan berteman.

            Hari itu,Ahmad Ali mengajak Intan di sebuah taman yang sangat indah di sudut kota.Ahmad Ali mengajak Intan berbincang di kursi yang ada di taman itu.Pengunjung taman banyak dan bukan hanya mereka berdua.Intan dan Ahmad Ali duduk berhadap-hadapan.

            “Intan,hari ini sesuai kesepakatan kita,kita akan memutuskan apakah kita akan menikah atau hanya akan menjadi teman”kata Ahmad Ali.
            Intan mengangguk.

            “Menurutku,sebaiknya kita tidak pantas menjadi sepasang suami isteri.Bagaimana menurutmu?”tanya Ahmad Ali kepada Intan.

            “Aku pun merasa begitu.Dari perkenalan kita selama ini kita lebih pantas menjadi teman saja”jawab Intan.

            Rupanya mereka sependapat.Keduanya tersenyum dan sudah bulat dengan keputusan mereka itu.Meskipun tidak jadi menikah,mereka tetap berteman.Setelah itu,Ahmad Ali mengantar Intan di rumahnya.Usai mengantar Intan,Ahmad Ali menuju ke rumahnya.Setiba di rumahnya Ahmad Ali menelepon Widya.

            “Assalamu Alaikum”sapa Ahmad Ali kepada Widya.

            “Waalaikum Salam.Apa kabar?”tanya Widya.

            “Kabar baik”jawab Ahmad Ali.

            “Bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Intan?”tanya Widya.

            “Kami sudah memutuskan untuk jadi teman saja”jawab Ahmad Ali.

            “Oh,ya?.Yah,itu adalah keputusan kalian.Aku tidak bisa ikut campur”kata Widya.

            “Tapi,Widya bisakah aku minta tolong lagi untuk kau carikan lagi calon isteri?”tanya Ahmad Ali.

            “Boleh.Terima kasih masih percaya sama aku setelah calon pertama yang aku ajukan ditolak”jawab Widya.

            “Baiklah.Carikan lagi,ya…”kata Ahmad Ali.

            “Dengan senang hati”kata Widya.

            Hubungan telepon pun diputuskan.Ahmad Ali kemudian memutuskan untuk berziarah ke makam Andini Astuti.Ahmad Ali membawa karangan bunga dan mendo’akan almarhumah agar tenang di alam sana.Sepulang dari ziarah,Ahmad Ali memutuskan untuk singgah makan malam di sebuah restoran ternama.Saat hendak ke restoran itu,Ahmad Ali mengalami kecelakaan lalu lintas.

            Ahmad Ali segera di bawa ke rumah sakit.Untunglah nyawanya masih bisa diselamatkan.Pelaku yang menabrak mobilnya meminta maaf dan bertanggung jawab penuh atas terjadinya kecelakaan itu.Tak lama kemudian Widya datang menjenguk Ahmad Ali yang  masih terbaring di atas ranjang rumah sakit namun sudah bisa diajak bicara itu.

            “Aku baru dengar kabarnya tadi dari pembantumu”kata Widya.

            “Ya,inilah kecelakaan”kata Ahmad Ali.

            “Aku harap kau segera sembuh dan bisa beraktivitas sebagaimana biasa”kata Widya.

            “Terima kasih atas do’amu”kata Ahmad Ali.

            Widya agak lama menjenguk Ahmad Ali.Di saat itulah untuk pertama kalinya Widya berkenalan dengan kedua orang tua Ahmad Ali.Ayah Ahmad Ali bernama Pak Burhan dan ibunya bernama Anna.Ahmad Ali memiliki seorang adik yang bernama Ayu.Mereka bertiga ada di rumah sakit dan menjaga Ahmad Ali dengan penuh perhatian.Usai berbincang dengan mereka bertiga,Widya memohon pamit. 

            Sepeninggal Widya,Ibu Anna mendekati Ahmad Ali.

            “Ibu suka dengan Widya”kata Ibu Anna.

            “Maksud ibu?”tanya Ahmad Ali.

            “Bagaimana kalau kau menikah dengan dia”jawab Ibu Anna.

            Ahmad Ali hanya tersenyum.

            “Ayah juga menyukainya”kata Pak Burhan.

            “Ayu juga”kata Ayu.

            “Aku kan masih belum sehat.Masa sudah bahas soal pernikahan”kata Ahmad Ali.

            “Kan itu setelah kau sembuh.”kata Ibu Anna.

            “Kalau misalnya Widya sudah menikah setelah aku sembuh?”tanya Ahmad Ali.

            “Mudah-mudahan jangan.Dan mudah-mudahan kau lekas sembuh dan segera melamarnya”kata Ibu Anna.

            “Ha…ha…ha…dia hanya kuanggap teman,bu.Tidak lebih.Aku bahkan minta dicarikan calon isteri oleh dia.Kami hanya sebatas teman”kata Ahmad Ali.

            “Ibu berharap kau bisa menyukainya suatu hari nanti”kata Ibu Anna.
            Ibu Anna kemudian memanjatkan do’a kepada Allah swt yang didengar langsung oleh Ahmad Ali.Hal itu membuat Ahmad Ali tersenyum simpul.

            Tak lama kemudian Ahmad Ali sembuh.Namun dia sama sekali tidak memberitahu Widya akan keinginan kedua orang tua dan adiknya itu.Ahmad Ali ingin menyimpan sendiri keinginan orang-orang yang disayanginya itu.Menurut Ahmad Ali dia dan Widya hanya cocok menjadi teman tidak lebih dari itu.

            Ahmad Ali sekarang malah disibukkan dengan kegiatan padat dalam mengembangkan bisnisnya.Dia fokus luar biasa untuk masa depannya yang lebih cerah di bidang ekonomi.Atas izin Allah kini usahanya berkembang pesat dan tumbuh dengan baik.Selain baik,usahanya juga terjamin kehalalannya.

            Widya pun sama,dia juga fokus mengembangkan bisnisnya.Sebab dia harus mewujudkan terus mimpinya mengelilingi dunia.Dan dia ingin segera menginjakkan kaki di bumi Eropa,negara apapun yang penting ada di benua Eropa.

                                                …………………………

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cerita pendek : Mewujudkan Mimpi 4

0 komentar: