kumpulan cerpen : cerita pendek terbaru, kumpulan puisi, novel, serta hal-hal menarik yang terjadi disekitar kita.....

Cerita pendek : Tante Kuning


Dulu rumah Ica bekas sesajen yang ada di pohon besar dekat samping rumah itu. Meskipun bekas sesajen, Ica membeli rumah itu karena tanahnya luas dan layak mendirikan rumah yang besar. Segera itu langsung menghubungi beberapa petugas dari proyek untuk menebang pohon besar itu dan segera mendirikan sebuah bangunan rumah yang sesuai dengan desain Ica di kertas putih besar.

Setelah rumahnya jadi, sering kali dengan teman-temannya berfoya-foya atau dugem pada waktu malam hari di dalam rumahnya. Dia hidup sendirian. Sedangkan orang tuanya meninggal dunia sejak dia kelas 3SMA yang masih berumur 18 tahun. Dia diasuh oleh pamannya, sekarang pamannya entah kemana dan meninggalkannya ke luar negri pada saat dia sudah lulus SMA, lalu dia sekarang bekerja salah satu perusahaan di Surabaya.

Pada malam hari ketika ia sedang tidur ada suara angina kencang sampai-sampai jendela kamarnya terbuka dengan sendirinya. Ia bangun dari keranjangnya. Kemudian segera menutup jendela tersebut dan menguncinya dengan rapat.

Pagi yang cerah membuat alarmnya berbunyi. Lalu ia bangun dan melihat alarmnya yang menunjukkan pukul 07:45. lalu ia bergegas-gegas mandi, setelah mandi ia mendapatkan sms dari teman dekatnya Putri.

Putri menyuruhnya untuk segera berangkat dan menginformasikan bahwa ia mendapatkan santapan matang dari pemilik perusahaannya yang bernama Pak Yusuf karena belum datang ke kantor.

Saat itu sudah berada di kantor, ia menghampiri Putri sedang berjalan menuju lift dengan membawa berkas-berkas penting.

“Maaf Put, sms kamu gak tak balas”

“It’s oklah no problem kok Ca, lagian aku sudah menebak “

“Emang, kok kamu tau si Put?”

“ Ya iyalah putrid gitu loh… masak gak tau kebiasaannya sahabat sendiri. Ya sudah di cari Pak Yusuf.”

“Ha… Pak Yusuf!!! Kira-kira Pak Yusuf  marah gak ya…”

“Mungkin kamu dapat diskon dari Pak Yusuf kali.”

“ diskon! Reomatik kamu itu kali`,ya sudah aku tak menghadap pak Yusuf dulu “

“ allright , good luck ya “

“ ok “

Ketika ia sudah di depan pintu tempatnya pak Yusuf, ia mengetuk pintu dengan pelan dan sedikit gugup lalu pak Yusuf mempersilahkan masuk ke dalam ruangannya

“ siapa ?”

“ emm saya pak , maaf pak saya terlambat “

“ ica-ica sudah jam berapa ini ?”

“ jam 08.00 pak , hehehe ”

“ kamu sebagai sekretaris saya seharusnya datangnya lebih tepat , ya sudah saya beri kamu tugas membuat proposal yg harus kamu kerjakan pada hari ini ”

“ ha proposal sebanyak ini pak ?”

“ ya itu, apa masih kurang ?”

“ hehehe enggak kok pak “

“ ya sudah sekarang kamu boleh kembali ke tempatmu “

Setelah itu ia mengerjakan proposal sampai larut malam ica baru pulang , ia langsung meletakkan tubuhnya ke tempet tidurnya , tiba-tiba ia mendengar suara lirih yang lembut di luar balik candela , segera ia bangun dari tempat tidurnya dan melangkahkan kakinya menuju cendelanya itu dengan mengendap-endap dengan sedikit takut.

Kemudian ia menoleh ke kanan dan ke kiri, ternyata tidak ada siapa-siapa. Lalu ia menutup cendelanya dan langsung meloncat candela itu terbuka dengan cepat. Tubuh Ica lanngsung merinding , teryata ia melihat ada seorang wanita seperti tante – tante yang berambut kuning yang panjang, dan pakaian seluruh tubuhnya berwarna kuning kuning semua yang mengkilat.

Dengan sekejab mata sosok tante kuning tersebut hilang begitu saja , ica agak ketakutan setelah melihat sosok tersebut .Lalu ia kembali ke keranjang tidurnya dan segera mengambil selimut di bawah kakinya, lalu dia tarik selimut itu sampai ke atas kepalanya.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.30 ia bangun dan bergegas – gegas  ke kantornya , di kantor ia bercerita kepada putri kejadian apa yang terjadi disaat malam itu, teryata putri tidak percaya dengan informasinya.

“ ah, itu si hanya halusniasi kamu aja mungkin,,, ‘

“ ya ampun, beneran aku melihat dengan mata kepalaku sendiri!”

” ca mungkin, kamu kebanyakan nonton video di laptop makannya kamu berhalusniasi yang bukan – bukan”

“ put kok kamu gak percaya si, ok kalau gak percaya nanti datanglah ke rumahku dan harus menginap sampai pagi , gimana?”

“ ok siapa takut!”

Sekitar pukul 20.00 malam Ica sedang mengerjakan tugas dari kantornya di ruang tamu , tiba – tiba ada suara mobil di depan , kemudian ada yang mengetuk pintu yang keras , Ica langsung menebak yang datang pasti Putri.

Tok tok tok…….

“ iya sebentar,,,, “

Cklek                           
“ akhirnya kamu datang juga Put”

“ ah bulsyit deh, hemh Putri – putrid masuklah “

“ kamu lagi ngapain?”

“ aku lagi ngerjakan buat document untuk meeting besok”

“ oh , iya aku juga mau ngerjakan tugas juga”

“ allright, us do this with together”

Sudah terlarut malam mereka berdua  mulai mengantuk , mereka berdua  berpindah. Beberapa menit kemudian Putri terdengar suara angina seperti putting beliung dari arah candela.

BLAK!!! Suara candela itu terbuka dengan sendirinya , lalu Putri bangun dari tidurnya  dan mendekati cendelaitu, tiba – tiba tante kuning menampakkan kewujudannya dihadapan mata Putri , seketika itu Putri berteriak dengan kencang sampai – sampai Ica terbangun mendengar terjiakan Putri.

“HAAAA…..” teriakan yang menggelenggarkan bumi ini

“ kamu kenapa put?” sambil mengampiri Putri

“ a-aku melihat sosok wanita berambut kuning dan seluruh tubuhnyapun kuning semua,” kata sok Putri dengan memundurkan kakinya yang pelan sampai tempat tidur

“ yups itulah tante kuning  yang sudah kulihat dari sejak kemarin malam “

“ tante kuning! Hari gini ada tante kuning “ kata heran Putri

“ takut kan,,,,!? Ejek Ica ke Putri

“ ya sekarang aku percaya sama kamu, Ca sebaiknya kamu segera pndah deh dari sini”

“ gak ah Put, meskipun ada tante kuning disini aku tetap setia pada rumah ini”

“ tapi kan Ca , rumah ini sudah gak aman buatmu “

“ ya emang  si ,,, tapi aku ingin disini sampai kematianku datang nanti”

“ sungguh aku salut denganmu my frend “

“ udah deh jangan lebay , kita tidur lagi yuk!”

Esok harinya Ica dan Putri mendatangkan satu kyai ke rumahnya Ica untuk menerawang situasi yang ada pada rumahnya , kemudiuan  kyai itu berkata pada Ica dan Putri bahwa dulu penghuni tanah ini adalah perempuan yang tinggi yang di juluki Tante Kuning.

Kemudian kyai itu bertapa sejenak mengeluarkan rohnya untuk bisa berdialog dengan Tante Kuning. Setelah mereka bercakap-cakap ternyata Tante Kuning ingin balas dendam kepada Ica karena ia sudah menebang pohon yang besar dulu dn merusak tanah menjadi bangunan mewah ini.

“Kyai apa yang harus aku lakukan?”

“Kamu harus berdialog dengan Tante Kuning dulu, supaya kamu bisa mendapatkan pengakuan darinya langsung.”

“Haa… bercakap langsung? Aku gak mau kyai. Aku takut.”

“Sudah jangan takut!!! Ada saya disini untuk membantumu.”

“Iya kyai.”

Lalu Ica mengikuti perintah dari kyai untuk bertapa sejenak. Seketika itu kyai menyatuhkan rohnya ke dalam tubuh Ica. Tiba-tiba rohnya Ica berdiri di atas lantai.

Lab…
Tiba-tiba Tante Kuning muncul di hadapan Ica.

“Ka… kamu…!?”

“Iya ini aku, aku yang selalu menghantuimu di candela atas.”

“Apa alasanmu selalu menggangguku?”

“Karena kamu sudah merusak rumahku 18 tahun yang lalu, dulu warga disisni banyak yang menyajenkan pohon itu dan akulah sesembahannya. Jadi jangan pernah kau salahkan aku jika aku ingin balas dendam kepadamu. Sekarang kau harus mati.”

“Tunggu dulu, apa gak kasian ama aku…? Dulu aku punya cita-cita ingin memiliki rumah negeri dongeng. Aku berjuang mati-matian untuk membangun sebuah rumah yang seperti istana ini, karena aku gak mau nasib ku seperti kedua orang tuaku yang dulu. kasihanilah aku…”

“Ah, banyak bacot. Rasakan ini.”

Cahaya bersinar terang yang mematikan saat di keluarkan oleh Tante Kuning kepada Ica, sehingga tubuh Ica menjadi kesakitan. Kyai pun langsung menguatkan energinya. Lalu Ica di singkirkan oleh kyai, Ica pun langsung pinsan. Kemudian kyai menggantikan posisi Ica untuk melawan Tante Kuning. Mereka saling berlawanan cahaya yang mereka miliki.

Akhirnya Tante Kuning pun kalah dengan kekuatan kyai. Lalu Tante Kuning tertindas oleh tangan kyai. Setelah itu kyai kembali ke tubuhnya yang asli. Kemudian Putri menolong Ica yang sedang pinsan.

“Ca…Ca… bangun Ca… ayo bangun Ica. Kamu harus bangun Ca.”

Kata-kata kekhawatiran Putri membuat Putri nangis melihat sahabatnya yang sedang tergeletak di lantai. Akhirnya Ica pun tersadarkan dari pinsannya dan Putri pun langsung memeluk Ica dengan erat.



Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Cerita pendek : Tante Kuning

0 komentar: