kumpulan cerpen : cerita pendek terbaru, kumpulan puisi, novel, serta hal-hal menarik yang terjadi disekitar kita.....

Cerita pendek : Mewujudkan Mimpi


Ingin ke Mesir?

            Widya menganggukkan kepalanya.Mesir dengan piramida,dengan padang pasirnya,dengan universitas islam tertua di dunianya,dan banyak hal yang menarik tentang Mesir.Widya membayangkan dia berdiri memandang sungai nil yang mengalir pelan.Ooooh…apakah bisa dia kesana?

            Ingin ke Perancis?

            Widya menganggukkan kepalanya.Perancis dengan ibukotanya Paris.Siapa yang tidak kenal Menara Eifelnya?.Widya ingin sekali menikmati keindahan negara yang terletak di benua Eropa itu.

            Ingin ke Amerika Serikat?

            Widya menganggukkan kepalanya.Kampung halaman John F Kennedy itu begitu memukaunya.Gedung Putihnya…New Yorknya…Hollywoodnya….dan banyak lagi.Widya begitu ingin menginjakkan kakinya di negara adidaya itu.

            Ingin ke Arab Saudi?

            Widya menganggukkan kepalanya.Selain untuk umrah dan haji,Widya ingin berkunjung ke Arab Saudi untuk total berwisata.Berziarah ke makam idolanya,Nabi Muhammad SAW adalah salah satu agendanya jika dia ke Arab Saudi.

            Ingin ke Korea Selatan?

            Widya menganggukkan kepalanya.K Pop,Seoul,Kimchi dan banyak lagi sudah membuat Widya ingin sekali mengunjungi Korea Selatan.Korea Utara mau?.Mau juga.Pokoknya apapun namanya yang penting ada Koreanya pasti dikunjungi.

            Ingin ke India?

            Widya menganggukkan kepalanya.Di negeri beribukotakan New Delhi ini terdapat Taj Mahal yang terkenal dengan sejarah dan keindahannya yang menjadi keajaiban dunia.Widya ingin sekali bisa membeli Sari di India.Menyaksikan banyak kebudayaan di negeri yang merupakan kampung halaman bagi Shah Rukh Khan itu.

            Ingin ke Australia?

            Widya menganggukkan kepalanya.Negeri Kanguru dengan pesonanya.Widya ingin sekali kesana.Ingin sekali dia mengunjungi Darwin,Melbourne,Sidney,dan banyak kota di Australia.

            Ingin ke Inggris?

            Widya menganggukkan kepalanya.Negara ini indah dengan segala pesonanya.Ada istana tempat Pangeran Charles tinggal dan banyak tempat yang mesti Widya kunjungi yang kalau ditulis semua pasti tidak akan ada habis-habisnya.

            Ingin ke Kanada?

            Widya menganggukkan kepalanya.Ingin sekali dia kesana.Menikmati keindahan negara yang terletak di benua Amerika itu adalah cita-citanya dari kecil.

            Widya memandang wajahnya di cermin.Faktanya sekarang dia ada di Indonesia dan mimpinya terlalu tinggi untuk digapai.Mimpinya adalah keliling dunia.Biaya adalah kendala terbesar untuk mimpi-mimpinya.Tak ada uang.Uang ada hanya untuk pas digunakan membiayai kebutuhan sehari-hari dan ditabung untuk masa depan.Selebihnya digunakan untuk modal usaha.Tak ada dana cukup untuk mewujudkan mimpinya.

            Widya bangkit dari kursi riasnya dan segera keluar kamar.Dia memutuskan untuk segera menuju ke tokonya.Widya mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.Tak lama kemudian dia sudah tiba di toko yang baru saja dibukanya 5 bulan yang lalu itu.

            Widya segera membuka tokonya.Sebuah toko pakaian yang lumayan besar yang terletak di sebuah pusat perbelanjaan terbesar di kotanya.Widya berharap mendapatkan pembeli yang baik hari ini.Sambil menunggu pembeli tiba,Widya mendengarkan lagu Korea melalui playlist song yang ada di handphonenya.

            Widya mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh 2 AM,sebuah boyband asal Korea Selatan yang terkenal.Lagu One Spring Day adalah pilihannya untuk didengarnya kali ini.Saat mendengarkan lagu yang dibawakan dengan merdu oleh 2 AM itu,Widya membayangkan ada di negeri Korea dan mencicipi lezatnya kimchi disana.Sungguh sebuah impian yang indah.

            “Permisi”seorang pemuda nampak berkunjung di toko Widya.
            Widya mematikan music yang didengarnya dan langsung menghampiri sang pemuda.

            “Ya.Anda hendak membeli apa?”tanya Widya ramah.

            “Hm…saya hendak mencarikan pakaian untuk calon isteri saya.Tiga hari lagi dia akan berulang tahun dan saya akan menjadikannya sebagai kado”jawab pemuda itu.

            “Ooo,anda sudah menentukan pilihan?”tanya Widya.

            Pemuda itu mengangguk.Dia kemudian menunjukkan sebuah gaun pesta kepada Widya.Widya menyebutkan kualitas dan harga untuk gaun pesta tersebut kepada sang pemuda.Pemuda tersebut menyanggupi membayar harga yang disebutkan oleh Widya.

            “Bisa sekalian dibungkuskan?”tanya sang pemuda sambil menunjukkan kertas kado yang sudah dibelinya.

            “Tentu saja.Dengan senang hati”jawab Widya sambil membungkus barang dagangannya dengan kertas kado yang disediakan sang pemuda.

            Pemuda itu asyik memperhatikan Widya yang sedang membungkus barang yang dibelinya dengan kertas kado yang sudah dia siapkan.Pemuda itu nampak tidak sabar ingin segera memberikan kado itu kepada sang calon isteri di hari ulang tahunnya yang tinggal menghitung hari lagi.

            Handphone sang pemuda berdering.Dia mengangkatnya.
            “Ya halo…”kata sang pemuda”Apa?!!!!.Kecelakaan?!!!.Andini…..Andini….tidak!”

            Pemuda itu langsung berlari meninggalkan toko Widya.Widya mencoba mengejarnya namun percuma,lari sang pemuda terlalu cepat.Nampaknya ada sebuah kabar berita yang diterima sang pemuda melalui telepon yang membuatnya berlari sekencang itu.

            Widya kembali ke tokonya.Dia melanjutkan membungkus.Pemuda itu pasti akan kembali lagi untuk mengambil apa yang sudah dibelinya.Widya yakin itu.Sambil membungkus,Widya kembali mendengarkan lagu Korea favoritnya,kali ini dia mendengarkan lagu In My Dream milik Super Junior.Tak lama kemudian Widya sudah selesai membungkus kado dan meletakkan kado tersebut di dalam laci meja kasirnya dengan harapan agar sang pemuda datang kembali untuk mengambil kado tersebut.

            Setelah itu pengunjung tokonya bertambah banyak.Widya melayani mereka dengan penuh perhatian.Pengunjung yang banyak,laku yang banyak pula.Itulah yang dialami Widya hari ini.Hingga sampai jam tutup toko,pemuda yang meninggalkan barangnya secara mendadak tadi belum juga datang untuk mengambilnya kembali.Widya menutup tokonya dengan hati penuh syukur kepada Allah swt.Setelah itu Widya kembali ke rumahnya.

            Setiba di rumah,Widya mandi,wudhu,kemudian menunaikan shalat.Setelah itu,Widya memutuskan untuk makan.Kemudian Widya menonton TV,dia biasa menonton siaran berita dari salah satu News Chanel favoritnya.Kali ini ada berita tentang sebuah kecelakaan yang terjadi di kotanya.Kecelakaan itu adalah sebuah kecelakaan tunggal,sebuah mobil Honda jazz menabrak sebuah pohon.Mobil itu dikendarai oleh seorang pengemudi tanpa penumpang.Sang pengemudi tewas di rumah sakit.Sang pengemudi bernama Andini Astuti.Nampak sang tunangan sedang diwawancarai oleh wartawan.

            “Ya Allah,bukankah pemuda itu pelanggan yang meninggalkan barangnya….Inna lillahi Wa Inna Ilaihi Roojiun”kata Widya kepada dirinya sendiri.Dia sama sekali tidak menyangka kalau akan begini jadinya.

            Nampak pemuda itu begitu bersedih atas wafatnya sang tunangan.Widya melihat jelas ekspresinya.Sungguh berat beban yang harus ditanggung oleh pemuda itu.Widya membaca namanya pada layar.Pemuda itu bernama Ahmad Ali.Melalui siaran itu,Widya tahu kalau proses pemakaman tunangan Ahmad Ali akan dilaksanakan esok hari.Widya berniat hendak pergi melayat sekaligus mengembalikan barang yang ditinggalkan Ahmad Ali di tokonya.

            Esok telah tiba,Widya segera menuju ke tokonya untuk mengambil barang yang ditinggalkan Ahmad Ali.Setelah itu Widya menuju ke rumah orang tua Andini Astuti yang alamatnya Widya dapatkan dari menonton siaran TV semalam.Di rumah duka sudah banyak yang datang melayat.Suasana duka cita begitu terasa.Widya segera masuk ke dalam rumah dan mendapati Ahmad Ali sedang duduk di samping jenazah Andini Astuti.Widya segera menghampiri Ahmad Ali.

            “Saya turut berduka cita.Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roojiuun”kata Widya kepada Ahmad Ali.
            Ahmad Ali mengangguk.Widya menyodorkan sebuah bungkusan kepada Ahmad Ali.
            “Ini kado yang anda tinggalkan di toko saya”kata Widya.

            Ahmad Ali mengambil bungkusan itu.
            “Maaf,kemarin saya panik sekali setelah menerima telepon yang mengabarkan akan kondisi Andini yang kritis.Terima kasih sudah datang melayat”kata Ahmad Ali kepada Widya.

            “Sabar dan tabah.Allah pasti punya maksud yang baik akan semua yang sudah terjadi kepada Andini Astuti.Saya menemukan alamat ini karena menonton berita di TV”kata Widya.

            “Insya Allah”kata Ahmad Ali.

            Widya kemudian bergabung bersama para ibu-ibu yang sedang melantunkan ayat suci Al Qur’an.Widya turut serta membacakan ayat suci Al Qur’an untuk almarhumah.Ahmad Ali menghapus setitik airmata yang jatuh dari matanya dengan kedua tangannya.

            Serasa dia belum pergi,ya Allah…

            Serasa begitu mendadak.

            Ya Allah,kuatkan hamba.

            Itulah bisikan hati Ahmad Ali saat ini.Dia benar-benar sedang dirundung duka yang mendalam.Kejadian yang menimpa tunangannya adalah hal yang sama sekali tidak diduganya.Dua hari lagi,Andini akan berulang tahun dan sebulan lagi mereka akan menikah.Dalam impian Ahmad Ali hanyalah kebahagiaan yang akan mereka lalui selama menuju pernikahan,namun apa daya penguasa alam bukanlah Ahmad Ali,penguasa alam adalah Allah yang berhak menentukan apapun yang dikehendakinya tanpa bisa ditentang oleh siapapun.

            Sepeninggal Andini Astuti,Ahmad Ali mencoba untuk move on.Ahmad Ali kemudian memutuskan untuk melanjutkan hidupnya.Keluarga besar Andini Astuti menyarankan agar Ahmad Ali segera mencari pengganti Andin Astuti.Ahmad Ali tidak boleh terkurung dalam kesedihan.Dia harus bangkit.Dia harus menempuh masa depan yang lebih cerah.

            Sementara itu usaha yang digeluti Widya semakin berkembang pesat.Dia sudah memiliki cabang untuk usahanya dan tokonya yang semula sudah bertambah besar.Widya senang sekali dengan perkembangan usahanya yang diluar perkiraannya itu.Ini adalah karunia dari Allah.Dan akhirnya untuk pertama kalinya dia bisa mewujudkan mimpinya karena kini dia sudah memiliki penghasilan lebih.Widya akan menunaikan haji dan umrah untuk pertama kalinya.

            Sepulang dari haji dan umrah,rezeki Widya semakin bertambah.Dia kemudian mewujudkan mimpinya untuk keluar negeri.Negara yang akan dikunjunginya adalah India.Widya mengunjungi India seorang diri.Ini adalah wisata tunggal yang diadakannya untuk mengasah kemampuannya dalam bidang travelling.Widya mengurus semua hal yang diperlukannya selama perjalananannya ke India.

            Widya mengurus visa dan mendapatkan tiket pesawatnya.Pesawat yang dipilih oleh Widya adalah Air Asia.Ini adalah pengalaman keduanya ke luar negeri dan merupakan pengalaman pertamanya ke luar negeri seorang diri.Terbayang sudah dalam angannya tentang negeri India.Impiannya selama ini akan dia wujudkan sesaat lagi.
                                                ……………………………….

Episode yang lain :
Cerita pendek : Mewujudkan Mimpi 2
Cerita pendek : Mewujudkan Mimpi 3
Cerita pendek : Mewujudkan Mimpi 4
Cerita pendek : Mewujudkan Mimpi 5
Cerita pendek : Mewujudkan Mimpi 6

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cerita pendek : Mewujudkan Mimpi

0 komentar: