kumpulan cerpen : cerita pendek terbaru, kumpulan puisi, novel, serta hal-hal menarik yang terjadi disekitar kita.....

Cerita pendek : Mewujudkan Mimpi 2


Widya sudah tiba di bandara Soekarno-Hatta.Widya segera check in dan dia hanya membawa satu tas backpacker jadi tidak ada bagasi.Seperti biasa di bandara Soekarno-Hatta selalu ada airport tax,Widya membayarnya setelah boarding passnya dicetak.Semua urusan berjalan lancar hingga akhirnya Widya menuju ke ruang tunggu penerbangan.

            Tak lama kemudian Widya naik pesawat bersama para penumpang lainnya.Widya memasuki pesawat dengan hati bahagia dan disambut pramugari dengan senyuman.Widya segera mencari tempat duduknya dan segera menaruh tasnya di penyimpanan tas yang ada di atas tempat duduknya.Setelah itu Widya duduk di atas kursinya,memasang sabuk pengaman,dan mematikan handphonenya.

            Pesawat kemudian terbang.Widya duduk tepat di samping jendela.Dia dengan bebas bisa melihat langit yang cerah.Widya segera mengabadikan pemandangan yang dilihatnya itu melalui camera digital yang dibawanya.Foto-foto langit pun kini memenuhi memory cameranya.

            Puas memotret langit,Widya memilih mendengarkan music nasyid.Dia begitu menikmati penerbangannya kali ini.Tak lama kemudian pesawat mendarat di LCCT Kuala Lumpur untuk transit.
            “Welcome in Kuala Lumpur”bisik Widya kepada hatinya.

            Pesawat akan transit di Kuala Lumpur selama lima jam.Widya memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar bandara dan mencari mushala untuk menunaikan shalat.Lima jam adalah waktu yang singkat,kini Widya sudah ada di dalam pesawat lagi dan pesawat siap untuk terbang ke India.

            Tibalah Widya di India.Tepatnya di Bandara Netaji Subash Chandra Bose Kolkata.Widya mengucap syukur kepada Allah swt atas karuniaNya sehingga dia bisa menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di India.
            ‘My dreams come true”bisik Widya.
            Dia kemudian meninggalkan bandara dan naik taxi sewaan.Sepanjang perjalanan meninggalkan bandara,Widya dibuat puas dengan melihat pemandangan kota yang begitu indah.Selama ini Widya hanya bisa melihat keindahan ini di TV yang sering menyiarkan film-film India,kini semua itu ada di hadapan matanya.Alhamdulillah,ya Allah.Alhamdulillah.Airmata haru jatuh membasahi pipi gadis cantik ini.Allah telah mengabulkan do’a dan impiannya.Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?.

            Taksi menyusuri jembatan Howrah yang megah.Widya segera memotret jembatan itu.Akhirnya taksi berhenti di Stasiun Kereta Howrah yang besar dan megah.Widya menyempatkan diri untuk memotret lagi.Widya kemudian masuk melalui pintu utama dan mencari kereta tujuan Varanasi yang akan meluncur.Widya akhirnya menemukan keretanya.Dia naik kereta dan perjalanan menuju Varanasi memakan waktu 16 jam.

            Kenal sungai Gangga?.Nah,di Varanasi inilah sang sungai terletak.Setiba di Varanasi Widya segera menuju ke sebuah guesthouse.Setelah itu,Widya berjalan-jalan menuju ke sungai Gangga.Puas menikmati indahnya sungai Gangga,Widya memutuskan untuk mencari restoran,dia ingin makan.Widya akhirnya menemukan sebuah restoran yang menyajikan makanan vegetarian ala India.Widya kemudian memesan Cheese Naan,Cheese Tikka Massala,dan sebotol air mineral.

            Puas menjelajah Varanasi selama dua hari,akhirnya Widya menuju ke bandara untuk melanjutkan perjalanan ke Jaipur.Sebelum meninggalkan Varanasi,Widya membeli sari buatan Varanasi yang terkenal sebagai kerajinan terbaik di India.Waktu perjalanan ke Jaipur memakan waktu 1,5 jam dan Widya menggunakan pesawat Kingfisher.Pesawat singgah sebentar di New Delhi.Saat itu Widya menyempatkan diri untuk singgah di Qutab Minar.Puas menikmati keindahan Qutab Minar,Widya kembali ke bandara dan siap naik pesawat lagi untuk ke Jaipur.

            Dari Jaipur,Widya menuju ke Ajmer dengan naik kereta.Perjalanan memakan waktu tiga jam.Dan Widya sangat menikmatinya.Dia juga dihibur oleh para pengamen India yang memakai gendang sepanjang perjalanan dalam kereta yang membuatnya semakin senang dengan India.Setiba di Ajmer,Widya menuju ke Pushkar dengan naik bis.Keindahan Pushkar dengan Holy Lake nya sudah membuat Widya luar biasa kagum,belum lagi dengan Savitri Temple dan masih banyak lagi keajaiban yang ada di Pushkar.

            Sebuah keberuntungan bagi Widya karena dia bisa mengikuti perayaan Holi Festival di seluruh India.Holi Festival sering Widya lihat di TV yakni ada perang tepung warna.Kini Widya bukan hanya bisa menyaksikan di TV bagaimana orang India berperang tepung warna,kini Widya pasti langsung berpartisipasi dalam acara besar ini.

            Widya dilempari dan melempari orang dengan aneka tepung.Suasana yang meriah.Holi adalah tanda berakhirnya musim dingin dan datangnya musim semi.Baju Widya yang berwarna putih sudah dipenuhi aneka warna tepung yang dilemparkan kepadanya dan kini dia dilempari oleh tepung berwarna pink oleh seorang pemuda yang nampak seperti dikenalnya.Widya mengejar pemuda yang tadi melemparnya dengan tepung pink dan menghampirinya,bukan membalas melempar dengan tepung,Widya menyapa pemuda itu dalam bahasa Indonesia.

            “Ahmad Ali.Lama tak jumpa”kata Widya.
            Pemuda itu memandang Widya sejenak.

            “…hm….gadis pemilik toko…wah…kebetulan sekali kita bisa bertemu di festival Holi ini”kata Ahmad Ali tersenyum.

            Tanpa terasa sudah tiga tahun lamanya sejak kejadian di toko itu.

            “Sedang liburan?”tanya Widya.
            Ahmad Ali mengangguk.

            “Kau juga?”tanya Ahmad Ali.
            Widya mengangguk.

            “Senangnya bisa berjumpa dengan sesama warga Indonesia di negeri orang.Kangen Indonesia bisa terobati”kata Ahmad Ali.

            “Begitulah.Menginap dimana?”tanya Widya.

            “Kanhaia Haveli”jawab Ahmad Ali.

            “Kok sama”kata Widya.”Wah,luar biasa”
            Setelah festival Holy selesai,Widya dan Ahmad Ali menuju ke Kanhaia Haveli bersama-sama.Sepanjang perjalanan mereka bertukar cerita selama liburan di India.

            “Pengalaman yang luar biasa.Jadi besok rencanamu apa lagi?”tanya Ahmad Ali.

            “Aku akan ke Jaipur”kata Widya.

            “Kenapa tujuan kita bisa sama.Bagaimana kalau kita ke Jaipur bersama-sama?”tanya Ahmad Ali.

            “Boleh”kata Widya.

            Akhirnya esok harinya,Ahmad Ali dan Widya bersama-sama ke Jaipur dengan menggunakan mobil sewaan.Sepanjang perjalanan,Ahmad Ali banyak bercerita tentang Jaipur kepada Widya.

            “Aku sudah sering ke Jaipur dan salah satunya pernah bersama almarhumah Andini”kata Ahmad Ali.

            “Oh,ya…”kata Widya.

            “Jaipur dikenal dengan julukan The Pink City”kata Ahmad Ali.”Itu karena dulu Maharaja Ram Singh mengecat semua bangunan yang ada di kota itu dengan warna pink,menurut beliau warna itu menyimbolkan keramahan,sebab saat itu beliau hendak menyambut kedatangan Pangeran Wales di Jaipur sekitar tahun 1876,sampai sekarang tradisi itu dilestarikan dan terawat dengan begitu baiknya”

            Widya mendengarkan dengan seksama cerita dari Ahmad Ali tersebut.Akhirnya mereka tiba di Jaipur.Dari Jaipur mereka rupanya memiliki lagi tujuan yang sama yakni ke Kolkata dengan naik pesawat.

            “Kenapa bisa kebetulan begini?”tanya Ahmad Ali saat mereka sudah tiba di bandara.

            “Lucu”jawab Widya.
            Mereka kemudian naik pesawat dan tiba di Kolkata.

            “Jangan bilang lagi kalau tujuan kita sama”kata Widya.”Aku hendak ke Victoria Memorial Hall”

            “Widya,tujuan kita sama lagi.Subhanallah.Allah memang mengirimkan teman sebangsaku untuk menjelajahi India bersama-sama”kata Ahmad Ali.

            Widya tercengang.Ini luar biasa.Akhirnya mereka berdua bersama-sama menuju ke Victoria Memorial Hall.Sepanjang perjalanan menuju kesana mereka kompak menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai luapan rasa kebangsaan mereka yang besar selama di negeri orang.

            Dan akhirnya atas izin Allah pula,Ahmad Ali dan Widya sama-sama pula meninggalkan India menuju ke Indonesia.Sebuah perjalanan yang unik menurut mereka.Mereka kini duduk di dalam pesawat yang akan membawa mereka ke Indonesia.Widya duduk di samping Ahmad Ali yang duduk di samping jendela.Saat pesawat sudah terbang,Ahmad Ali segera memotret langit.

            “Potretkan untukku juga”kata Widya kepada Ahmad Ali sambil menyodorkan kamera digitalnya kepada pemuda itu.

            Ahmad Ali mengambil kamera digital milik Widya dan mulai memotretkan langit untuk Widya.Langit India yang sebentar lagi akan mereka tinggalkan.Puas memotret,Ahmad Ali menyerahkan kembali kamera digital tersebut kepada pemiliknya.Widya mengambilnya dan mengucapkan terima kasih atas kebaikan Ahmad Ali yang mau memotretkan langit untuknya.

            “Setelah kepergian Andini aku mencoba move on dan setelah tiga tahun lamanya aku akhirnya siap membuka hati untuk yang lain.Maukah kau mencarikan aku calon isteri?”tanya Ahmad Ali kepada Widya.
            “Dengan senang hati.Setiba di Indonesia akan aku carikan gadis yang baik untukmu.Sebagai teman aku akan pilihkan yang terbaik untukmu”kata Widya.

            “Ini kartu namaku.”kata Ahmad Ali menyodorkan kartu namanya kepada Widya.”Setelah kau menemukannya,segera hubungi aku.Alamatku jelas di dalam kartu itu”

            Widya mengambil kartu nama itu dan menaruhnya di dalam dompetnya.Widya juga menyodorkan kartu namanya kepada Ahmad Ali.Ahmad Ali mengambil kartu nama itu dan menaruhnya di dalam dompetnya.

            Setelah bertukar kartu nama,mereka kemudian kompak mendengarkan lantunan ayat suci Al Qur’an melalui pemutar media yang disediakan pesawat.Mendengarkan firman Allah di langit yang teduh.

            Langit India telah ditinggalkan,langit Kuala Lumpur menjemput.Pesawat transit sejenak di Kuala Lumpur.Selama masa transit itu,Widya dan Ahmad Ali menghabiskannya dengan menunaikan shalat di Mushala Bandara dan berkeliling di bandara sambil membeli souvenir untuk oleh-oleh.Setelah itu mereka kembali ke pesawat dan tak lama kemudian pesawat terbang dan meninggalkan langit Kuala Lumpur.Langit Indonesia menjemput.Sungguh karunia Allah bisa kembali ke negeri tanah tumpah darah.Widya dan Ahmad Ali mengucap syukur atas karunia Allah tersebut.

                                                …………………………………

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cerita pendek : Mewujudkan Mimpi 2

0 komentar: