Yang namanya mimpi harus diwujudkan.Jangan
berani bermimpi kalau tidak berani untuk mewujudkannya.Mimpi adalah pendorong
kita untuk tetap hidup dan menjalani hari yang penuh tantangan.
Kini,Widya
mewujudkan lagi mimpinya.Kali ini dia akan keluar negeri lagi dan negara yang
beruntung akan dia kunjungi adalah Singapura.Rezekinya semakin melimpah dan
kini dia bisa dibilang bebas secara financial.Widya kini sudah bersiap ke
bandara Soekarno Hatta untuk melakukan perjalananannya ke Singapura.
Kini
Widya sudah ada di dalam pesawat dan dia mengucap syukur atas karunia Allah
yang diberikan kepadanya.Pelayanan yang diberikan maskapai penerbangan yang
ditumpanginya sangat bagus.Widya jadi betah tinggal di dalam pesawat.Tak lama
kemudian pesawat mendarat di Changi Internasional Airport.Widya telah tiba di
Singapura.
Dari
bandara,Widya naik MRT menuju ke tempat dimana dia menginap.Kali ini dia
melakukan perjalanan sebagai backpacker lagi.Hanya ada tas ransel yang
dibawanya dan dia menikmati perjalanannya.Selama di Singapura,Widya menginap
ABC Backpacker Hostel.Dia menempati kamar dormitory mixed,kebetulan hari ini
penghuni kamar untuk delapan orang itu dihuni oleh para perempuan semua.Widya
kemudian masuk ke dalam kamarnya dan beristirahat sejenak.Setelah itu dia
menunaikan shalat dan kemudian meninggalkan kamarnya untuk menjelajah
Singapura.Kunci kamar ditaruhnya di dalam tas kecil yang dibawanya sementara
tas ransel ada di dalam kamar.
Meskipun
Widya tiba di Singapura malam hari,dia masih ingin menjelajah Singapura.Karena
letak penginapannya di daerah Bugis,maka Widya memilih untuk mencari menu makan
malam di daerah Bugis juga.Widya mencari tempat makan halal dan memilih Tong
Seng Café.Di Tong Seng Café,Widya menikmati lezatya chicken rice.Usai
makan,Widya berjalan-jalan di Bugis Village Street Shopping.Puas menikmati
suasana malam Singapura yang indah dan menawan,Widya kembali ke penginapan dan
memutuskan untuk beristirahat dan shalat kemudian tidur.
Tepat
pukul 03.00,Widya bangun untuk menunaikan shalat sunnah tahajud dan
witir,setelah itu dia mengaji.Nampak 7 teman sekamarnya masih tertidur
pulas.Setelah itu Widya menunaikan shalat subuh.Usai menunaikan shalat
subuh,Widya mandi dan berpakaian.Setelah sarapan dengan menu sarapan yang
disediakan hotel,Widya kembali menjelajah Singapura.
Widya
memulai perjalanannya menuju ke North Bridge Road.Semua dilakukan Widya dengan
berjalan kaki.Suasana North Bridge Road begitu memukau,ada Malay Herritage
Centre dan Mesjid Sultan disana.Widya memotret dengan penuh semangat dan dia
juga kadang minta untuk dipotret oleh orang yang kebetulan berpapasan dengannya
yang dengan senang hati mau memotretnya.Widya tidak lupa juga mengunjungi Bugis
Junction.Dia juga mengunjungi National Library Building dan Bras Basah Road.
Widya
juga mengunjungi sebuah mall bawah tanah di Singapura,namanya City Link
Mall.Dari City Link Mall Widya menuju Suntec City Shopping Mall.Tiba di Suntec
City,Widya menuju basemant untuk melihat Fountain of Wealth.Widya kemudian
menuju ke Marina Square Shopping.Dari tempat itu Widya menuju Esplanade Theatre.Dari
Esplanade dia kemudian menuju ke arah waterfront.Disitu dia memilih tempat
santai untuk duduk-duduk dan puas menikmati pemandangan Fullerton Hotel dan
Merlion Park.Widya juga menuju ke Merlion Park untuk berfoto.Dia meminta
seorang gadis yang kebetulan juga sedang ada di Merlion Park untuk memotretnya
disitu.
“Excuse
me,can you take my picture with my camera in this place?”tanya Widya kepada
gadis cantik berjilbab itu.
“Yess”kata
gadis itu.
Widya
kemudian menyerahkan kameranya dan gadis itu mulai memotretnya.Gadis itu
memotret Widya sebanyak 5 kali,dan saat Widya dipotret untuk ke lima kalinya
sang gadis nampak mengenali Widya.
“Mbak
Widya,ya?”tanya sang gadis.
Widya
mengangguk.Sang gadis kemudian menyerahkan kamera digital kepada Widya.
“Kenal
saya?”tanya Widya.”Orang Indonesia,ya?”
Gadis
itu mengangguk cepat.
“Kenalkan,nama
saya Intan,saya mahasiswi Indonesia yang baru saja menyelesaikan kuliah di
Singapura ini.Saya kenal anda dari internet.Anda owner www.tokowidya.com,kan?”tanya Intan.
Widya
mengangguk.
“Beruntungnya
saya bisa bertemu anda disini”kata Intan.”Saya sangat mengagumi desain dan apa
yang dijual di toko anda.Kapan buka cabang di Singapura?”
“Insya
Allah dalam waktu dekat.Di Johor Bahru sudah ada cabang
tokoku,lho…jalan-jalanlah kesana”kata Widya menyebutkan cabang tokonya yang ada
di Malaysia itu.
“Iya,kalau
yang disitu sudah aku kunjungi sebab dekat dengan Singapura ini”kata Intan.
Widya
kemudian teringat Ahmad Ali.Nampaknya Ahmad Ali cocok jika menikah dengan
Intan.Itu kesan pertama Widya saat pertama kali mengenal Intan.
“Sedang
berlibur?”tanya Intan.
Widya
mengangguk.
“Kapan
balik ke Indonesia?”tanya Intan.
“Insya
Allah besok malam”jawab Widya.”Dengan pesawat Jetstar”
“Aku
juga balik ke Indonesia besok malam dengan pesawat yang sama.Wah,bagaimana
kalau kita bertemu lagi di bandara.Aku tertarik dengan bisnis anda dan ingin
membuka cabang di kota saya yang ada di Indonesia”kata Intan.
“Dengan
senang hati.”kata Widya.Widya lalu menyodorkan kartu namanya kepada Intan dan
Intan juga menyodorkan kartu namanya kepada Widya.Setelah bertukar kartu nama
mereka berpisah karena Intan akan segera meninggalkan Merlion Park untuk sebuah
urusan sedangkan Widya masih ingin menikmati Merlion Park.
Sepeninggal
Intan,Widya langsung menelepon Ahmad Ali.Sambil menelepon Ahmad Ali,Widya duduk
santai di Esplanade Park sambil memandang pemandangan Singapura di siang hari
yang begitu indah.
“Ya.Wa
alaikum salam”jawab Ahmad Ali.
“Aku
sudah menemukan calon isteri untukmu”kata Widya.
“Oh,ya?.Siapa?”tanya
Ahmad Ali.
“Namanya
Intan.Kapan kau ada waktu bertemu dengannya?”tanya Widya.
“Minggu
depan”jawab Ahmad Ali.
“Bagus.Aku
akan atur semuanya.Sampai jumpa.Assalamu Alaikum”kata Widya sambil menutup
telepon.
Senyum
indah mengembang di bibir indah Widya,akhirnya dia berhasil menemukan calon
isteri yang tepat untuk Ahmad Ali.
Setelah
menelepon Ahmad Ali,Widya memotret Esplanade Park sepuasnya.Puas memotret dia
kemudian melangkah menuju ke Mesjid Jamae Chulia untuk menunaikan shalat
disana.Usai menunaikan ibadah shalat,Widya melanjutkan perjalanannya ke Chinatown
dan Clarke Quay.Kemudian Widya makan siang di Plaza Singapura yang ada di
Orchard Road.Widya makan siang dengan lahapnya dan pasti halal.Usai makan siang
dengan menu yang lezat dan mantap,Widya melanjutkan perjalanan ke Vivo City.
Di
Vivo City,Widya mengunjungi rooftop Sky Park.Puas menikmati indahnya
pemandangan dari rooftop tersebut,Widya kemudian mengunjungi Sentosa Island.Di
Sentosa Island Widya mengunjungi Universal Studio.Dulu waktu ini semua hanya
mimpi,Widya begitu inginnya mengunjungi Universal Studio bahkan saking inginnya
sampai terbawa dalam mimpi tidurnya,akhirnya kini dia bisa benar-benar
menginjakkan kakinya di Universal Studio.Di Universal Studio,Widya mencoba
semua wahana yang ada seperti Jurassic Park,Far Far Away,Madagascar dan
lain-lain,Widya begitu terhibur dengan pesona yang diberikan Universal
Studio.Universal Studio lebih dari impiannya.Sungguh luar biasa.
Dari
Universal Studio,Widya mengunjungi Little India dengan menggunakan MRT.Widya
mengunjungi Mesjid Abdul Gafoor untuk menunaikan shalat.Usai menunaikan shalat
Widya mengunjungi Sim Lim Square.Disitu Widya membeli sebuah handycam
pertamanya dari uang hasil usaha dan tabungannya selama ini.Dengan handycam
baru yang langsung digunakannya Widya mengabadikan banyak hal.Perjalanannya
dilanjutkan ke OG Shopping Mall dan Mustafa Centre.Setelah itu,Widya kembali ke
penginapannya dan itu sudah malam.
Widya
kemudian menunaikan shalat di kamar penginapannya.Rupanya diantara semua teman
sekamarnya hanya dia yang beragama islam.Malam itu dihabiskan dengan berkenalan
dengan tujuh teman sekamarnya yang kebetulan berkumpul semua.Dari perkenalan
itu Widya tahu kalau mereka bernama Christina,Laura,Feby,Melly,Via,May,dan
Miley.Mereka semua sahabat dan berasal dari Canada dan sedang berlibur juga di
Singapura.
Widya
kemudian berbagi ilmu dengan mereka.Mereka dengan antusias menceritakan
tempat-tempat wisata yang menarik di Canada dan mereka akan dengan senang hati
jika Widya mau berkunjung ke rumah mereka jika Widya ke Canada nanti.Mereka
kemudian bertukar kartu nama dengan Widya.Widya senang sekali bisa berkenalan
dengan mereka demikian juga sebaliknya.Setelah itu kini giliran Widya menceritakan
tentang keindahan Indonesia kepada teman-teman barunya.Widya menceritakan
keindahan Indonesia dengan penuh penghayatan,setelah mendengar cerita
Widya,mereka ingin sekali mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat ini.
Puas
berbagi cerita dan pengalaman,Widya dan teman-teman barunya memutuskan untuk
tidur.Sebelum tidur,Widya packing terlebih dahulu karena esok malam dia akan
kembali ke Indonesia,teman-teman barunya belum akan kembali ke Canada,mereka
akan berada di Singapura sampai minggu depan.
Esok
harinya usai sarapan,Widya meminta izin kepada teman-temannya untuk
pergi.Mereka berpelukan dan berharap bisa segera bertemu lagi.Setelah itu Widya
naik MRT menuju Orchard Road untuk berbelanja terlebih dahulu.Seluruh tempat
perbelanjaan di Orchard Road dikunjunginya,pokoknya seharian ini adalah
shopping time buatnya sampai tiba waktu malam untuk kembali ke Indonesia.
Tanpa
terasa malam pun tiba dan Widya menuju ke Changi Internasional Airport dengan
naik MRT.Tasnya bertambah.Semula datang hanya dengan ransel kini pulang dengan
membawa ransel ditambah sebuah tas jinjing yang berisi semua jenis belanjaannya
di Singapura.Tiba di bandara,Widya langsung check in dan menuju ruang tunggu
penumpang.Di ruang tunggu itu dia bertemu kembali dengan Intan yang juga hendak
ke Indonesia.
“Sejak
kuliah,baru kali ini aku pulang kampung”kata Intan.
“Wah…pasti
rindu sekali”kata Widya.
Intan
mengangguk cepat.
Tak
lama kemudian pesawat akan berangkat dan mereka pun naik pesawat,di pesawat
mereka duduk berdekatan dan saat pesawat terbang Widya melambaikan tangan
kepada Singapura yang kini tinggal bisa dilihatnya lewat jendela pesawat.
“See
you next time,Singapore”kata Widya.
Intan
tersenyum mendengar ucapan Widya.
“Eh,Intan,apa
kamu sudah punya calon suami?”tanya Widya.
Intan
menggeleng.
“Aku
ada calon untukmu.Aku akan mempertemukan kalian minggu depan.Bagaimana?”tanya
Widya.
“Hm…boleh.Kencan
buta namanya ini”kata Intan.
Widya
nyegir,tapi baginya Intan memang cocok bersanding dengan Ahmad Ali.Dan
mudah-mudahan mereka saling menyukai dan segera menikah.Itulah harapan Widya.Pesawat
terbang semakin tinggi,langit Indonesia sudah menanti dengan warna kerinduan
yang menggebu-gebu.
0 komentar:
Post a Comment